Anwar Abbas: Demokrasi Tanpa Oposisi Seperti Gulai Tanpa Garam, Tidak Enak Dinikmati

Menurutnya, kehidupan berbangsa kini terasa hambar tanpa kehadiran oposisi, dan dia menyayangkan hal tersebut.

Editor: Yaspen Martinus
ibadah.co.id
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai kehidupan demokrasi di Indonesia kini terasa hambar, karena tak ada oposisi. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai kehidupan demokrasi di Indonesia kini terasa hambar, karena tak ada oposisi.

Anwar tak menjelaskan secara spesifik soal segmentasi oposisi, apakah di parlemen atau secara umum.

"Demokrasi tanpa oposisi tak ubahnya seperti gulai tanpa garam."

Baca juga: Kasus Omicron di Indonesia Tambah Jadi 882 Orang, Paling Banyak Impor dari Arab Saudi

"Tidak enak sedikit pun untuk dinikmati, karena rasanya tidak nyangkut di lidah dan tidak bisa merangsang selera," kata Anwar dalam pesan yang diterima Tribunnews, Kamis (20/1/2022).

Menurutnya, kehidupan berbangsa kini terasa hambar tanpa kehadiran oposisi, dan dia menyayangkan hal tersebut.

"Tidak ada kritik dan perdebatan yang benar-benar substansial, sehingga yang kedengaran oleh kita hanya ketokan palu yang membuat suasana hati kita sebagai rakyat tidak merasa enak dan nyaman," tuturnya.

Baca juga: OTT di Pengadilan Negeri Surabaya, KPK Ciduk Hakim, Panitera, dan Pengacara

Anwar juga merasa ada yang lebih mengenaskan, ketika ada kritik kemudian dicurigai hingga berakhir dengan serangan balik oleh orang-orang yang disebut Anwar sebagai buzzer.

"Hal ini tentu jelas tidak baik dan tidak sehat bagi kehidupan bangsa kita ke depan, karena dia akan membuat anak-anak bangsa ini akan lebih bersifat pragmatis, serta tidak tahan terhadap kritik."

"Sehingga mereka tidak siap untuk menerima kebenaran dan masukan dari pihak lain," paparnya.

Baca juga: Ini Wajah Hakim PN Surabaya yang Diciduk KPK, Diduga Terima Suap Pengurusan Perkara

Kalau hal ini terus berlangsung, Anwar yakin rakyat Indonesia merugi besar, karena tidak lagi akan menjadi bangsa yang kreatif dan inovatif

"Hal ini tentu jelas tidak kita inginkan, karena dia akan membuat bangsa ini menjadi bangsa yang tidak akan mampu bersaing dengan negara lain di dunia."

"Karena mereka telah kehilangan keberanian dan kebebasannya, serta tidak lagi berani melakukan inovasi-inovasi dan kreativitasnya," ucap Anwar. (Reza Deni)

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved