Virus Corona
Kebijakan Pemerintah Tangani Pandemi Kerap Dikritik, Luhut: Kita Enggak Bodoh-bodoh Amat Kok
Menurut Luhut, pemerintah tidak sembarangan dalam membuat kebijakan terkait penanganan pandemi Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat, terutama pengamat, untuk tak mudah mengkritik kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.
Menurut Luhut, pemerintah tidak sembarangan dalam membuat kebijakan terkait penanganan pandemi Covid-19, khususnya mengenai penanganan varian Delta hingga Omicron.
“Jadi saya mohon dengan kerendahan hati, jangan terlalu cepat berkomentar, kita enggak bodoh-bodoh amat, kok,” kata Luhut di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: 16 Pekan Indonesia Bebas Zona Merah Covid-19, Kuning Tetap 408 Kabupaten/Kota
Luhut meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan mengenai penyebaran virus Corona di Indonesia.
Pemerintah, kata Luhut, telah mengambil kebijakan secara penuh kehati-hatian.
"Kita tidak perlu paranoid berlebihan, tapi kita harus tetap hati-hati."
Baca juga: Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Ditangkap KPK karena Suap Proyek dan Lelang Jabatan
"Jadi semua bertahap kita lakukan, dan saya berharap mungkin kalau dua minggu ke depan keadaan masih tetap terkendali seperti ini, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi perubahan lagi," jelas Luhut.
Karena itu, dia meminta masyarakat tetap mengikuti kebijakan yang diterapkan pemerintah terkait penanganan Covid-19.
"Jadi kalau ada yang mengkritik, sekali lagi, kita mengubah, peraturan kita mengikuti dari irama permainan virus ini."
Baca juga: 44 Bekas Pegawai KPK Bakal Ditugaskan di Kortas Tipikor Polri
"Karena ketidaktahuan kita yang banyak mengenai virus ini, kita tidak ingin seperti negara lain yang puluhan ribu ratusan ribu yang sakit."
"Kalau tidak, jutaan yang sakit, seperti di Amerika, Inggris dan tempat lain," tuturnya.
Luhut meminta semua pihak tak saling menyalahkan terkait penanganan Covid-19.
Baca juga: KRONOLOGI Satgas Madago Raya Tembak Mati Teroris MIT Poso Ahmad Panjang, Terciduk di Semak-semak
Khususnya, kata dia, bagi pengamat yang kerap mengungkap data yang tidak lengkap.
"Jadi saya mohon sekali lagi kita semua kompak, tidak perlu saling menyalahkan."
"Kami terus terang lebih, mestinya kaya daripada pengamat-pengamat itu, karena kami datanya lebih lengkap."
"Kami data dari intelijen dapat, data dari kesehatan dapat, data dari researcher dapat, data dari pengalaman kita sendiri dapat," beber Luhut. (Igman Ibrahim)