Berita Jakarta
Songsong Pilgub DKI 2024, PSI Klaim Kader-kadernya Mumpuni untuk Posisi Gubernur
Menjelang 2024, PSI tidak akan repot mencari keluar, karena kader-kader PSI juga mumpuni untuk posisi Gubernur
Padahal masa jabatan Anies Baswedan dan Ariza sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta akan berakhir 10 bulan lagi atau Oktober 2022 mendatang.
Nantinya, jabatan Anies Baswedan akan diisi oleh birokrat eselon I-A yang ditunjuk pemerintah pusat dari lembaga vertikal.
Secara pribadi, Taufik menilai DPD Gerindra DKI harus menginventarisir tokoh-tokoh yang memiliki potensial memimpin Jakarta.
Baca juga: Masa Jabatannya Tinggal 10 Bulan, Anies Baswedan Ingatkan Anak Buah Pegang 3 Prinsip
Baca juga: Masa Jabatan Tinggal Setahun Lagi, Partai Ini Ingatkan Janji-janji Kampanye Anies Baswedan
“Saya akan menyarankan kepada DPD untuk sesegera mungkin melakukan pembahasan (bakal calon Gubernur),” kata Taufik pada Selasa (4/1/2022).
Taufik mengatakan, rakyat perlu disajikan nama-nama bakal calon Gubernur agar mereka dapat melihat rekam jejaknya sebelum memilih.
Karena itu, dia berharap agar Ariza tidak mengumumkan nama yang kandidat bakal calon gubernur di penghujung kontestasi Pilkada pada 2024 mendatang.
“Maunya dari sekarang suguhkanlah tokoh-tokoh itu semua kepada rakyat, supaya rakyat melihat rekam jejaknya,” ujar Taufik yang juga menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini.
Baca juga: Ada Empat Hal yang Diajukan Fraksi PSI Sebelum Anies Selesaikan Jabatannya Sebagai Gubernur Jakarta
Taufik menyebut, ada beberapa tokoh yang potensial menjadi calon Gubernur DKI. Mulai dari mantan Wali Kota Tangerang Selatan Rachmi Diany, Anies Baswedan, Ahmad Riza Patria, Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia dan mantn Wakil Ketua BPK RI Prof. Baharullah Akbar.
Kata dia, Airin memiliki peluang menjadi Gubernur karena dia berhasil memimpin Tangsel selama dua periode atau 10 tahun.
Selain itu, Anies dan Ariza juga berpotensi menjadi kandidat Gubernur karena sama-sama memiliki pengalaman di Ibu Kota.
Selain dibutuhkan sosok visioner, Jakarta juga dianggap perlu dipimpin tokoh muda. Keberadaan mereka diharapkan membawa perubahan bagi Jakarta untuk menjadi lebih baik.
Baca juga: Saat Masa Jabatan Gubernur Habis, Anies Akan Keliling Indonesia, Cari Dukungan Rakyat untuk Nyapres?
“Jakarta perlu tokoh muda, kemudian Jakarta perlu tokoh yang punya visioner berkaitan dengan perubahan status Jakarta sebagai Ibu Kota. Nah itu apa yang akan dilakukan,” jelas Taufik.
“Jakarta itu pada posisi ke depan sudah tidak lagi jadi Ibu Kota Negara, karena Ibu Kota Negara secara hukumnya sudah dipindah (di Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur) jadi Jakarta bentuknya seperti apa nanti kita belum paham. Apakah jadi kota khusus ekonomi atau apa, itu akan berpengaruh pada kriteria calon pemimpinnya,” lanjut dia.