Lifestyle
Anak yang tidak disunat Berisiko Terkena Infeksi Saluran Kemih (ISK) Sebesar 3-10 Kali
Sirkumsisi atau sunat adalah tindakan medis untuk menghilangkan kulit yang menutupi kepala penis (kulup).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Sunat merupakan tindakan bedah yang paling banyak dilakukan sejak berabad-abad lamanya.
Tidak hanya untuk alasan agama tapi juga kesehatan.
Seiring berjalannya waktu, teknik sunat juga mengalami perkembangan.
Hal ini untuk mengurangi dampak dari tindakan bedah tersebut dan mengurangi kesakitan saat tindakan.
Baca juga: Metode Sunat Semakin Berkembang, Teknik bius tidak Gunakan Jarum Suntik
Sirkumsisi atau sunat adalah tindakan medis untuk menghilangkan kulit yang menutupi kepala penis (kulup).
Penggunaan teknik sunat yang tidak tepat bisa sangat berisiko bagi kesehatan.

Menurut dr. Arry Rodjani, Sp.U.(K), Dokter Spesialis Urologi, anak yang tidak disunat berisiko terkena infeksi saluran kemih (ISK) sebesar 3-10 kali dibanding anak yang disunat pada tahun pertama kehidupan.
Selain itu, banyak manfaat lainnya dari tindakan sunat yang sangat baik bagi kesehatan.
Baca juga: Sunat Harus dilakukan oleh Tenaga Terlatih untuk Hindari Cedera, Kenali Cedera yang bisa Terjadi
Dr.Mahdian Nur. Nasution SpBS, Dokter Bedah Syaraf di Rumah Sunat dr. Mahdian, mengatakan sunat yang aman bukan menggunakan teknik dengan alat yang dipanaskan terlebih dahulu atau yang kita kenal selama ini dengan sunat laser.
Sunat dengan metode laser bisa berisiko menyebabkan luka bakar, cedera kelenjar penis, hingga yang terparah yaitu kepala penis terpotong.
Untuk meminimalisir berbagai risiko yang mungkin terjadi pada tindakan sunat, hadirlah metode Klem yang telah direkomendasikan oleh WHO sebagai metode sunat terbaik.
Dari sekian banyak Klem yang digunakan di Indonesia, Mahdian Klem merupakan satu-satunya produk asli karya anak bangsa yang telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan Nomor AKD 21103910201.
Baca juga: Kapan Sebaiknya Anak disunat? Ini Saran Ahli
Ia mengatakan, sunat dengan metode Mahdian Klem bisa meminimalisir risiko pendarahan.
"Metode sunat ini tidak memerlukan jahitan dan perban. Selain itu, proses sunat dengan Mahdian Klem ini relatif lebih cepat yaitu kurang dari 7 menit," ujarnya, Jumat (31/12/2021).
Singkatnya waktu tindakan membuat anak tidak perlu berlama-lama beristirahat.