Muktamar NU

PROFIL KH Yahya Cholil Staquf, Sosok yang Bersaing dengan KH Said Aqil Sirajd Jadi Ketua Umum PBNU

Siapakah KH Yahya Cholil Staquf atau yang populer disapa Gus Yahya, calon Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU Lampung.

Instagram/@yahyacholilstaquf
KH Yahya Cholil Staquf atau yang populer disapa Gus Yahya, calon Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung. 

WARTAKOTALIVE.COM, LAMPUNG -- Siapakah KH Yahya Cholil Staquf atau yang populer disapa Gus Yahya?

Yang jelas, KH Yahya Cholil Staquf adalah orang kepercayaan KH Abdurachman Wahid.

Pasalnya, saat menjabat Presiden Republik Indonesia Gus Dur menunjuk Gus Yahya sebagai juru bicara Presiden kala itu.

Video: Presiden Jokowi Buka Muktamar Ke-34 NU, KH Ma'ruf Amin dan Jusuf Kalla Juga Hadir

Gus Dur adalah juga mantan Ketua Umum PBNU, yang kini bakal dijabat Gus Yahya, jika Rois Aam merestuinya karena Gus Yahya telah unggul atas KH Said Aqil Sirajd.

Sebagaimana diketahui, Gus Yahya kini bersaing dengan KH Said Aqil Siradj untuk menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Hal ini setelah keduanya resmi menjadi menjadi calon ketua umum PBNU dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung.

Baca juga: Muktamar ke-34 NU Lakukan Terobosan Bahas Penentuan Jenis Kelamin Seseorang

Baca juga: VIDEO : Buka Muktamar NU, Presiden Jokowi Apresiasi NU Dalam Sosialisasi Vaksinasi Covid-19 

###
Ikuti proses penghitungan suara calon ketua Umum PBNU antara KH Yahya Staquf dan KH Said Agil Siradj

Baca juga: Yahya Staquf Ungguli KH Said Agil dan Asad Ali Balon Ketua Umum PBNU, KH Miftachul Akhyar Rais Aam

Baca juga: PROFIL KH Yahya Cholil Staquf, Sosok yang Bersaing dengan KH Said Aqil Sirajd Jadi Ketua Umum PBNU

Said Aqil dan Gus Yahya menjadi calon ketua umum setelah mengantongi 99 suara dalam pemilihan putaran pertama.

Diberitakan Tribunnews, dari lima nama bakal calon ketua umum yang bersaing di pemilihan putaran pertama, Said Aqil dan Gus Yahya yang mengantongi lebih dari 99 suara.

KH Yahya Cholil Staquf mengantongi 327 suara, sedangkan KH Said Aqil Siradj mendapatkan 203 suara.

Sedangkan tiga bakal calon lain, yakni KH As'ad Said Ali, KH Marzuqi Mustamar, dan Ramadan tidak bisa melanjutkan penghitungan tahap kedua karena perolehan suaranya kurang dari 99 suara. 

Baca juga: Buka Muktamar NU, Jokowi: Ajakan Ulama Berdampak Meningkatnya Keinginan Masyarakat Ikut Vaksinasi

KH As'ad Said Ali mendapat 17 suara, sementara KH Marzuqi Mustamar 1 suara dan Ramadan 1 suara.

Kemudian abstain 1 dan suara tidak sah 1.

Dengan demikian, Gus Yahya dan Said Aqil resmi menjadi calon ketua umum PBNU.

Keduanya memperoleh lebih dari 99 suara.

Untuk diketahui, untuk menjadi calon Ketua Umum PBNU, bakal calon harus mendapatkan minimal 99 suara.

Total ada 587 suara gabungan dari PWNU, PCNU, dan PCINU.

Baca juga: Ketua NU Karawang Berdoa Muktamar ke-34 NU Berakhir Damai dan tak Ada Gegeran

Sebanyak 587 suara tersebut telah disalurkan menggunakan kertas tertulis yang dimasukan dalam kota suara.

Profil Gus Yahya

Dikutip dari Tribunnewswiki.com, KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa disapa Gus Yahya lahir di Rembang, Jawa Timur, 16 Februari 1966.

Gus Yahya merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang menjabat sebagai Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Baca juga: Tak Pernah Teken Spirilindik Dugaan Korupsi Muktamar NU, Firli Bahuri: Mas Karyoto, Tolong Dilacak

Ayah Gus Yahya merupakan putra dari tokoh NU di Rembang dan salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH. Muhammad Cholil Bisri.

Ibu dari Gus Yahya bernama Muchisnah.

Gus Yahya adalah anak pertama dari delapan saudara dan salah satu adiknya, Gus Yaqut Cholill Qoumas adalah tokoh muda NU, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ketua Gerakan Pemuda (GP) Anshor yang kini menjadi Menteri Agama. 

Selain itu, Gus Yahya juga merupakan keponakan dari tokoh besar NU dan budayawan, KH. Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Baca juga: Beredar Sprilindik Muktamar ke-34 NU, KPK Bantah Keluarkan, Firli Akan Bawa ke Jalur Hukum

Gus Yahya dididik dalam pendidikan yang formal dan spiritual atau pesantrenan dan pernah menjadi murid KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta.

Gus Yahya merupakan lulusan fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada.

Dibesarkan dari kultur Nahdilyin kuat dan kehidupan pesantren, dia pun pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah.

Nama Gus Yahya mulai melejit ketika menjadi juru bicara Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Baca juga: Konser Amal Koin Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama Road to Lampung Kumpulkan Donasi Rp 2,1 Miliar

Pada tahun 2014, Gus Yahya menjadi salah satu inisiator pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat yang bernama Bayt Ar-Rahmah Li adDa'wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin yang mengkaji agama Islam untuk perdamaian dan rahmat alam.

Pada 2015, dia juga terpilih sebagai Katib Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Gus Yahya semakin dikenal ketika terpilih sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2018, untuk menggantikan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang wafat pada 2017, KH. Hasyim Muzadi.

Selain dikenal sebagai tokoh organisasi keagaaman, Gus Yahya adalah pegiat ikhwal "rahmah" untuk penyelesaian konflik kemanusiaan dunia.

(Tribunnews.com/Daryono/Latifah/Pravitri) (TribunLampung/Kiki Pratama) (Tribunnewswiki.com/Haris Chaebar) (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Profil KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf, Dua Sosok yang Bersaing Jadi Ketua Umum PBNU


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved