Vaksinasi Covid19
Pria di Pinrang Jadi Joki Vaksin Covid-19 dan Disuntik 16 Kali, Ketua Komnas KIPI: Tak Berbahaya
Pria yang bernama Abdul Rohim ini mengaku menjadi joki vaksin, demi mendapatkan uang ratusan ribu.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Seorang pria di Pinrang, Sulawesi Selatan, mengaku disuntik vaksin Covid-19 sebanyak 16 kali.
Pria yang bernama Abdul Rohim ini mengaku menjadi joki vaksin, demi mendapatkan uang ratusan ribu.
Lalu, bagaimana dampaknya, dan apakah yang bersangkutan memiliki antibodi yang sangat kuat terhadap Covid-19?
Baca juga: Yahya Waloni Minta Maaf Ceramahnya Kasar dan Tak Beretika, Nyatakan Siap Bertanggung Jawab
Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan, pemberian suntikan vaksin berulang kali tidak memiliki efek samping atau dampak yang membahayakan.
Terlebih, dalam video berdurasi 31 detik itu, pria berkaus oblong itu tampak sehat.
Meski demikian, hal itu tidak perlu dilakukan.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 21 Desember 2021: 216 Orang Positif, 205 Pasien Sembuh, 11 Meninggal
"Tidak ada dampak atau efek sampingnya, seperti yang terlihat pada orang yang disuntikkan itu, sehat walafiat."
"Jadi, tidak berbahaya, namun tidak perlu," kata Hinky saat dikonfirmasi, Rabu (22/12/2021).
Terkait pembentukan antibodi, penyuntikan belasan kali yang dilakukan tidak membuat seseorang tersebut menjadi kuat terhadap paparan Covid-19.
Baca juga: Ahli Balistik Forensik Bareskrim: 11 Peluru Masuk Tubuh Anggota FPI, 9 di Antaranya Tembus Keluar
Sebab, antibodi yang sebelumnya terbentuk dari dua suntikan awal, akan dinetralkan oleh vaksin yang disuntikkan berikutnya.
"Antibodi yang terbentuk sesuai dengan respons tubuh, pasti akan terbentuk, bila masih tinggi."
"Maka suntikan vaksin berikutnya akan dinetralkan oleh antibodi yang masih ada, hasil vaksinasi sebelumnya," jelas Hinky.
Baca juga: Tito Karnavian: 24 Desember Sampai 2 Januari 2022 Tidak Boleh Ada Kerumunan Lebih dari 50 Orang
Ia pun menjelaskan, meski ada laporan yang memperlihatkan setelah dua kali disuntik Sinovac dan dibooster dengan AstraZeneca, juga akan memberikan kekebalan.
Namun, berapa lama antibodi bertahan, masih harus diamati.
"Pada yang bersangkutan, jadwal vaskinasi tidak sesuai dengan uji klinik, maka kekebalan yang didapat tidak dapat kita ramalkan," terang Prof Hindra.
Baca juga: Stafsus Menhub Pastikan Tak Ada Penyekatan Saat Nataru, yang Ada Pengetatan Protokol Kesehatan