Pemilu 2024

Ingin Jawa Barat Jadi Kandang Prabowo Lagi di Pemilu 2024, Sekjen: Gerindra Bukan Partai Kos-kosan

Dia mengungkapkan, Jawa Barat menjadi kandang Prabowo dan Gerindra sejak Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019.

Dok Partai Gerindra
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kader meyakinkan rakyat Jabar, Gerindra adalah pilihan tepat untuk 2024. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Jawa Barat menjadi basis kekuatan Partai Gerindra pada Pemilu 2024.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kader meyakinkan rakyat Jabar, Gerindra adalah pilihan tepat untuk 2024.

Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) TIDAR Jawa Barat, Jumat (3/12/2021).

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 3 Desember 2021: 245 Orang Positif, 328 Sembuh, 8 Meninggal

"Jawa Barat adalah kandang Prabowo. Jawa Barat adalah kandang Gerindra."

"Maka predikat ini harus dipertahankan pada Pemilu 2024," kata Muzani dalam keterangan yang diterima Tribunnews.

Untuk mewujudkan target itu, kata dia, seluruh elemen Gerindra mulai dari pengurus pusat hingga daerah, termasuk sayap partai, terus konsisten berjuang demi rakyat Jawa Barat.

Baca juga: Bilang Kepala Desa Korupsi Tak Perlu Dipidana, ICW Minta Alexander Marwata Serius Baca UU Tipikor

Sehingga, kata dia, Jawa Barat tetap menjadi basis kekuatan Gerindra pada Pemilu 2024.

"Diperlukan sebuah partai politik untuk mempertahankan itu adalah konsistensi dengan tujuan yang mulia dan tulus," ujarnya.

Dia mengungkapkan, Jawa Barat menjadi kandang Prabowo dan Gerindra sejak Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019.

Baca juga: Cina Protes Pengeboran Minyak di Natuna Utara, Pemerintah Diminta Perkuat Bakamla

Peningkatan jumlah suara Gerindra di Jawa Barat begitu signifikan, hingga pada Pemilu Legislatif 2019, Gerindra berhasil mendapatkan 25 kursi di Jawa Barat.

Muzani mengatakan, pencapaian ini berkat rakyat Jawa Barat, dan Gerindra harus berterimakasih atas hal itu.

Untuk mempertahankan pencapaian ini, dia mengaku Gerindra harus berterima kasih kepada rakyat Jawa Barat.

Baca juga: TIGA Alasan Cina Protes Pengeboran Minyak di Natuna Utara, Pemerintah Diminta Jangan Tanggapi

Menurut dia, cara berterima kasih harus disampaikan dengan tetap melaksanakan kerja politik yang konsisten.

"Membela rakyat Jawa Barat dalam suka dan duka, membela rakyat Jawa Barat dalam susah maupun senang."

"Dengan begitu, kita akan tetap menang, menang, dan menang," tutur Muzani.

Baca juga: Ahmad Sahroni: Siapapun Punya Peluang Didukung NasDem untuk Pilpres 2024, Termasuk Saya

Menurut Wakil Ketua MPR tu, perjuangan membela rakyat bisa dilakukan dengan cara-cara modern.

Handphone, kata dia, saat ini telah menjadi senjata perjuangan politik modern.

Handphone telah menjadi gaya hidup yang sangat dibutuhkan oleh setiap individu.

Baca juga: Antisipasi Omicron, Pemerintah Diminta Telusuri Penerbangan dari Luar Negeri 2-3 Pekan Terakhir

Karena, handphone saat ini telah memberikan pengaruh terhadap proses produksi, konsumsi, bahkan perilaku politik.

"Dengan handphonemu yakinkanlah rakyat."

"Kenapa handphone? Karena handphone telah menjadi teman sejati setiap orang."

Baca juga: Jika Masuk PPP, Ridwan Kamil Dijanjikan Langsung Jadi Elite Partai

"Semua orang ketika bangun tidur, pertama kali yang dicari adalah handphone."

"Sebelum tidur pun yang diletakkan terakhir handphone."

"Handphone telah menjadi segala-galanya."

Baca juga: Pimpinan MPR Minta Sri Mulyani Dipecat, Muhaimin Iskandar: Biasanya Malah Dipertahankan oleh Jokowi

"Perlilaku politik juga ditentukan oleh handphone."

"Perilaku konsumsi juga demikian, termasuk proses produksi saat ini dipengaruhi oleh handphone," bebernya.

Maka, kata dia, setiap kader muda Gerindra harus menjadikan handphone sebagai alat perjuangan politik untuk meyakinkan rakyat.

Baca juga: Bentrokan Anggota TNI-Polri, Andika Perkasa: Kalau Cuma Salaman dan Olahraga ya Begitu-begitu Saja

"Dengan begitu, kemenangan Prabowo dan Gerindra di Jawa Barat bisa berkelanjutan."

"Kita harus jadikan Jawa Barat sebagai kandang Prabowo."

"Kita harus jadikan rakyat Jawa Barat yang ajeg sekali Gerindra tetap Gerindra," tambah Ketua Fraksi Gerindra DPR itu.

Baca juga: Diduga Terlibat Kasus Suap di Tanjungbalai, Lili Pintauli Siregar Dilaporkan ke Jampidsus Kejagung

Muzani menambahkan, Partai Gerindra bukanlah partai indekos.

Gerindra, kata dia, bukan partai yang bisa di-charter seperti taksi yang bisa diarahkan sesuka penumpangnya.

Untuk menghindari itu, Muzani meminta agar setiap kader muda Gerindra bersiap diri dalam regenerasi kepemimpinan partai di masa depan.

Baca juga: Ridwan Kamil Mau Gabung Parpol, Waketum Partai Golkar: Capres Kami Airlangga Hartarto

"Gerindra bukan partai kos-kosan. Gerindra bukan taksi yang bisa di-charter."

"Maka, untuk bisa mengisi kepemimpinan yang akan datang diperlukan regenerasi," bebernya.

Dia menegaskan, Gerindra memerlukan kader-kader yang benar dan loyal.

Baca juga: Ridwan Kamil Ingin Masuk Parpol, Sekjen PAN: Kami Punya Kesamaan Visi

Sebab, kalau partai politik menyadarkan dirinya sebagai partai kos-kosan, maka partai itu akan rapuh karena tidak berakar pada rakyat.

Maka, partai harus menyadarkan diri bahwa perjuangan tidak boleh berhenti setelah pemilu.

"Itulah alasan kenapa kita membentuk organisasi sayap partai, supaya perjuangan ini terus bergerak dan berakar sampai ke lapisan paling bawah, sampai ke rakyat di kampung-kampung dan desa-desa," jelasnya. (Glery Lazuardi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved