Kriminalitas
Menguak Praktik 'Wartawan' Paparazzi, Kuntit Pasangan dari Hotel, Ancam Viralkan lalu Minta Uang
Kasus penembakan oleh Polantas terhadap dua orang di exit tol Bintaro, Jakarta Selatan seolah menjadi pintu terkuaknya kelompok Paparazzi ini.
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI--Dika terkejut ketika puluhan orang dengan mengendarai empat mobil mendatangi rumahnya.
Mengenalkan diri sebagai wartawan, mereka lantas menunjukkan foto-foto ketika dirinya bersama seorang perempuan keluar dari hotel.
Mereka mengancam akan memviralkan dugaan perselingkuhan itu serta mengadukan kepada keluarga.
Dika (bukan nama sebenarnya) tak habis pikir bagaimana orang-orang itu mengantongi foto dirinya dan mendapatkan alamatnya. Rupanya, mereka telah menguntit Dika dari sebuah hotel transit di Sentul hingga ke rumahnya di kawasan Bogor.
Ujungnya, orang-orang itu meminta uang agar foto kebersamaan Dika bersama perempuan saat keluar hotel tak bocor.
Jumlah uang yang diminta mencapai puluhan juta.
Baca juga: Dijuluki Paparazzi, Kelompok Penguntit Berujung Penembakan di Exit Tol Bintaro, Tujuan Memeras
Belakangan diketahui, kelompok itu yang kerap dijuluki Paparazzi atau wartawan paparazzi. Mereka menggunakan embel-embel wartawan untuk menakuti para korbannya.
Kisah yang dialami Dika hanya salah satu dari banyak kisah lain.
Kelompok paparazi tersebut disebut telah lama beroperasi dengan tujuan diduga melakukan pemerasan.
Modusnya, mereka 'mangkal' di sekitar hotel-hotel transit atau hotel yang bisa disewa per jam.
Begitu ada pasangan keluar, mereka memotret dan membuntuti sampai rumah.
Baca juga: Bentrok Oknum Polisi VS TNI Masih Terjadi, Pengamat Sebut Hal Memalukan, Harus Saling Instrospeksi
Kasus penembakan oleh Polantas terhadap dua orang di exit tol Bintaro, Jakarta Selatan seolah menjadi pintu terkuaknya kelompok Paparazzi ini.
Warga Bekasi inisial SA yang juga berprofesi sebagai wartawan mengungkap sosok kedua korban penembakan.
SA menyebut, korban berinisial MA (60) dan PP (43) merupakan Paparazzi.
Mereka berdua tergabung dalam kelompok Paparazzi yang menguntit seseorang untuk tujuan pemerasan dengan modus mengancam dan mengaku-ngaku sebagai wartawan.
Baca juga: Dugaan Mafia Tanah di Kisruh Lahan Sekolah Fajar Hidayah Akan Diadukan ke Kapolri hingga Presiden