Kriminalitas
Menguak Praktik 'Wartawan' Paparazzi, Kuntit Pasangan dari Hotel, Ancam Viralkan lalu Minta Uang
Kasus penembakan oleh Polantas terhadap dua orang di exit tol Bintaro, Jakarta Selatan seolah menjadi pintu terkuaknya kelompok Paparazzi ini.
Saat korban keluar dengen kendaraan, mereka mulai membuntuti.
"Mereka mengikuti korban sampai rumah. Adapun spekulasi bahwa itu pasangan selingkuh, biasanya mereka melihat ketika si perempuan dan lelaki tidak satu tujuan pulang," ungkapnya.
Saat si perempuan turun di suatu tempat, Paparazzi mulai membagi tugas.
Sebagian menguntit si perempuan sampai rumah. Sebagian lagi, membuntuti si pria juga sampai rumah.
"Barulah mereka mulai menunjukkan foto dan mengancam akan memberitahukan ke pihak keluarga tentang perselingkuhan itu. Mereka juga mengancam akan mempublikasikannya di media," papar BS.
Baca juga: Pernyataan Tuhan Bukan Orang Arab Dudung Tuai Polemik, Ustaz Hilmi Ingatkan KSAD Lebih Bijaksana
BS mengakui, mayoritas korban takut dengan ancaman itu dan memberikan sejumlah uang yang diminta.
"Bahkan tidak jarang pemerasan itu akan berlanjut dengan pelaku yang berbeda yang juga teman mereka.
Kalaupun korban tak punya uang, barang apapun bisa diminta demi menutup pinjaman modal kelompok Paparazzi ini," ungkapnya.
BS menambahkan, adanya insiden penembakan yang menewaskan PP, membuat para Paparazzi lain kini 'tiarap' sementara waktu
"Mereka lagi cooling down, tiarap dulu sejak ada kasus penembakan itu," ungkapnya.