Berita Nasional
Bentrok Oknum Polisi VS TNI Masih Terjadi, Pengamat Sebut Hal Memalukan, Harus Saling Instrospeksi
Dalam satu pekan ini setidaknya sudah ada tiga peristiwa bentrokan antar oknum anggota Polri dan TNI dan antar oknum anggota mantra yang menjadi perha
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyoroti bentrokan antara oknum polisi dan TNI yang masih juga terjadi.
Seperti diketahui, dalam satu pekan ini setidaknya sudah ada tiga peristiwa bentrokan antar oknum anggota Polri dan TNI dan antar oknum anggota mantra yang menjadi perhatian luas masyarakat.
Tiga bentrokan tersebut yakni, AD vs Polri di Ambon dan Papua.
Sementara di Batam juga terjadi bentrokan antara AD vs Marinir.
Khairul Fahmi menyebut, bentrokan antar oknum aparat keamanan bisa berdampak buruk bagi kinerja mereka, baik dalam penegakan kedaulatan, penegakan keamanan dan ketertiban masyarakat, maupun penegakan hukum.
Oleh karena itu bentrokan di antara mereka harusnya dihindari.
Baca juga: Bentrok dengan Kopassus gegara Rokok, Lima Polisi Satgas Amole di Papua Terluka, Begini Kronologinya
Baca juga: Polisi Jualan Rokok di Papua Picu Bentrokan dengan Kopassus, Kompolnas: Gaji Rendah, Belum Sejahtera
"Benturan antar kesatuan, baik sesama TNI, sesama Polri maupun antara TNI dengan Polri memang selalu potensial terjadi, apalagi di daerah konflik," ujar Khairul di Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Khairul menyebut, ada beberapa hal yang membuat bentrokan di antara oknum kerap terjadi.
Selain karena tingkat stres yang jelas lebih tinggi, juga harus mengakui bahwa para prajurit, baik TNI maupun Polri memang dicetak untuk bermental juara.
Oleh karena itu kesalahan dan kekalahan adalah hal yang dianggap sangat memalukan.
"Kemudian harus disoroti juga adanya kesenjangan antara konstruksi realitas digital dengan realitas sosial," jelasnya
Baca juga: Adu Jotos Provos TNI VS Dua Polantas di Ambon Jadi Tontonan Warga, Begini Penjelasan Polda Maluku
Di ruang digital, sambung Khairul, tampak ada sinergitas yang baik ditampilkan pimpinan TNI dan Polri melalui beragam event dan momen seremonial.
Namun kenyataannya, persoalan kecil saja ternyata sudah bisa memicu perkelahian bahkan kontak senjata yang bukan saja membahayakan para prajurit itu sendiri namun juga dapat mengancam keselamatan warga masyarakat.
"Ini penyakit kambuhan. Berulang terus dan tidak pernah diobati dengan baik. Padahal kalaupun tidak bisa disembuhkan, setidaknya ada komitmen bersama untuk membenahi internal masing-masing," tandasnya.
Khairul mengungkapkan, bentrokan di antara mereka pemicunya ada di dalam rumah.
Baca juga: Lima Brimob Terluka saat Bentrok dengan Kopassus, Jenderal Andika Akan Tindak Prajurit yang Terlibat