Berita Jakarta

Pelaksaannya Timbulkan Polemik, DPRD DKI Hapus Anggaran Pembangunan Sumur Resapan Tahun 2022

Politisi Nasdem ini tetap menilai bahwa sumur resapan belum bisa mengatasi genangan dan banjir di Ibu Kota.

Warta Kota/Henry Lopulalan
Para pekerja sedang membuat sumur resapan atau drainase vertikal dengan kedalaman 3 meter dengan diameter 1 meter di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (10/11/2021). Ribuan sumur resapan dibuat di lima wilayah Jakarta untuk mengurangi genangan. 

Menurut para dokter kata Ade, rencana itu bisa sangat berbahaya. Sumur resapan itu sedianya menampung air yang kemudian akan meresap ke tanah.

"Namun penyerapan air ke tanah itu, bisa cepat, tapi bisa juga lama. Yang jadi masalah adalah kalau air hujan itu, kemudian tertampung di sumur untuk waktu yang lama. Di dalam petisi ditampilkan foto sebuah sumur resapan, yang terlihat berisi air walau sudah 1 hari tidak hujan," ujarnya.

Pada tutup sumur resapan kata Ade ada 12 Lubang berdiameter sekitar 5 cm untuk masuknya air.

"Lubang itulah yang akan menjadi jalan bagi masuk keluarnya nyamuk. Dengan kata lain sumur sumur resapan itu bisa menjadi semacam peternakan nyamuk. Tentu saja bisa beragam nyamuk berternak di sana. Bisa nyamuk biasa tapi bisa juga nyamuk aedes penyebar demam berdarah atau jenis lainnya," kata Ade.

Di Indonesia ini menurut Ade, ada 29 jenis spesies nyamuk yang dapat menularkan berbagai penyakit. Termasuk kaki gajah atau filiriasis, yang pernah diderita salah satu dokter pemrakarsa petisi itu.

Baca juga: Cerita Pencopotan Baliho Rizieq Shihab dan FPI, Jenderal Dudung: Mendidih Darah Saya, Panas Sudah!

Baca juga: Dilantik Jadi KSAD, Ini yang Pertama Kali Dilakukan Jenderal Dudung

Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Kerahkan Ustaz Militer Atasi Ancaman Doktrinasi Terorisme

"Namun demikian yang harus paling ditakuti adalah memang DBD. Sudah banyak kasus DBD di sini, Pada 2020 adalah hampir 60.000 kasus DBD di Indonesia. Dan wilayah Jakarta termasuk daerah endemi. Efeknya pun bisa sangat fatal bahkan kematian. Karena itulah para dokter tersebut meminta agar program sumur resapan dengan model yang sekarang ini dijalankan, ditunda," ujar Ade.

Para dokter menjelaskan nyamuk DBD biasa bersarang di tempat bening adalah benar.

Waktu hujan, kata Ade, air yang masuk ke sumur resapan mungkin air keruh tapi kalau hari-hari berikutnya tidak ada hujan dan kotoran mengendap, air akan menjadi bening dan ada kemungkinan nyamuk bersarang.

"Para dokter menyarankan Pemprov melakukan penelitian dulu dengan menggunakan beberapa lokasi tertentu di Jakarta. Bila ada cukup bukti bahwa sumur sumur resapan tidak menjadi peternakan nyamuk, barulah pengembangan bisa dilanjutkan," katanya.

Jangan sampai kata Ade, terkesan bahwa masyarakat Jakarta sekedar akan menjadi kelinci percobaan.Namun katanya para dokter juga mengingatkan bahwa penelitian itu tidak bisa dilakukan dengan sampel terbatas.

Harus ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa metode ini aman.

"Karena itulah mereka meminta Pemprov DKI bersama Dinas Kesehatan khususnya bagian penyakit menular mengkaji kemungkinan tersebut," ujarnya.

Apa yang disampaikan para dokter tersebut tentu sangat masuk akal. Sebab selama ini masyarakat lazim diperingatkan soal menjaga penampungan air, agar tidak menjadi sarang nyamuk.

"Kita harus sering menguras tempat penampungan air termasuk bak mandi, toren air, dan tempat penampungan air lainnya. Kita juga disarankan menggosok atau membersihkan dinding bak atau penampungan air untuk membuang telur nyamuk yang menempel pada dinding tersebut tiap hari," katanya.

Selain itu kata Ade kita juga disarankan menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti bak mandi atau drum.

Baca juga: KSAD Pastikan Turun Tangan Jika Reuni 212 Timbulkan Kekacauan, Jenderal Dudung: Kenapa Takut?

Baca juga: Sudah 6 Pelaku Pengeroyok AKBP Dermawan Ditetapkan Tersangka

Baca juga: Marcus/Kevin Berada di Grup Neraka, Coach Naga Api: Peluang Masih Ada

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved