Berita Jakarta
Pelaksaannya Timbulkan Polemik, DPRD DKI Hapus Anggaran Pembangunan Sumur Resapan Tahun 2022
Politisi Nasdem ini tetap menilai bahwa sumur resapan belum bisa mengatasi genangan dan banjir di Ibu Kota.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR -- Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2022, anggaran untuk pembuatan sumur resapan resmi dihapus.
Lantaran telah menimbulkan polemik terkait efektivitasnya, kini anggaran untuk sumur resapan dalam APBD DKI tahun 2022 resmi dicoret.
"Waktu di pembahasan di komisi D dengan eksekutif dengan dinas terkait, yaitu Dinas SDA sumur resapan masih ada (dananya) Rp122 miliar. Waktu finalisasi atau pembahasan anggaran dengan TAPD banyak komplain dari anggota banggar, bahwa ada beberapa titik menurut mereka pembangunan sumur resapan ini tidak efektif yang akhirnya diputuskan oleh banggar di nol kan," ucap Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah saat dikonfirmasi, Rabu (1/12/2021).
Baca juga: Besi Penutup Gorong-Gorong di Margonda Hilang, Warga Khawatir Ada Kendaraan yang Terperosok
Terpisah, Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh menjelaskan bahwa keputusan penghapusan satu diantara program unggulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini telah diketuk palu saat Rapat Badan Anggaran (Banggar) yang berlangsung pada Rabu (25/11/2021) lalu.
"Di nol kan dari forum banggar kemarin. Kalau di komisi kan kita sudah kurangi jadi Rp120 miliar. Kalau di banggar besar, kesepakatan terakhir akhirnya di nol kan," ucap Nova kepada wartawan, Rabu,(01/12/21).
Kendati demikian, meski tak merinci alasan dibalik penghapusan anggaran ini, politisi Nasdem ini tetap menilai bahwa sumur resapan belum bisa mengatasi genangan dan banjir di Ibu Kota.
Baca juga: 266 Titik Sumur Resapan Dibangun di Kepulauan Seribu Sepanjang Tahun 2021
"Saya melihat, mungkin dari kawan-kawan ada beberapa masukan yang istilahnya di beberapa wilayah ada yang terlihat belum bisa menangani masalah banjir, terkait masalah resapan airnya gitu. Ini banggar besar yang memutuskan artinya ini kalau keputusan banggar besar berarti kan itu kan sudah ada kesepakatan secara bersama ya gitu, yang memutuskan pimpinan dari ketua pelaksana banggar tersebut," tutupnya.
Kritikan Ketua DPRD DKI
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengkritik sumur resapan yang dibuat Pemprov DKI Jakarta guna penanggulangan banjir di Ibu Kota.
Hal tersebut diungkapkannya, melalui akun Instagram resminya @prasetyoedimarsudi.
Ia menilai sumur resapan itu tidak efektif dalam mengatasi banjir di Jakarta. Bahkan menurutnya, justru adanya sumur resapan itu merugikan warga dan pengguna jalan.
Baca juga: Tutup Drainase Vertikal Baru Dipasang dan Jebol Saat Dilewati Mobil di Jalan Intan Langsung Diganti
Sebab dibuat dengan mengambil sebagian ruang badan pada jalan dan menghambat pengguna lalulintas.
"Menurut saya sumur resapan yang didesain untuk memasukkan hujan ke dalam tanah, mempercepat surutnya genangan saat hujan besar dan sebagai upaya cadangan air tanah tetap terjaga saat musim kemarau ini tidak efektif sama sekali diterapkan di ibu kota dan jelas sangat merugikan," ucap Prasetyo dalam akun Instagram resminya @prasetyoedimarsudi, Selasa (30/11/21).
Lanjutnya, kata dia, akibat sumur resapan itu, pengguna jalan jadi terganggu.
"Banyak pengguna jalan karena jalanan menjadi bergelombang, berbeda tinggi, bahkan beberapa waktu lalu kita semua mendengar kalau ada sumur resapan yang baru dibangun tapi langsung jebol," jelasnya.
Baca juga: Penutup Sumur Resapan yang Dianggap Proyek Bodoh Oleh Netizen di Jalan Intan, Diganti