Dampak Langkanya Minyak Goreng Curah, Penjual Rempeyek di Koja Terpaksa Naikkan Harga

Akibatnya para pedagang yang selama ini mengandalkan minyak goreng curah pun ikut menerima dampaknya.

Warta Kota
Warini (54) pedagang rempeyek di Pasar Koja Baru, Koja, Jakarta Utara pada Rabu (1/12/2021) 

WARTAKOTALIVE.COM, KOJA -- Keberadaan minyak goreng curah belakangan ini mengalami kelangkaan di pasaran.

Akibatnya para pedagang yang selama ini mengandalkan minyak goreng curah pun ikut menerima dampaknya. Sementara untuk beralih ke minyak goreng kemasan, dirasa harganya terlalu tinggi.

Seorang penjual rempeyek, Warini (54) mengaku sangat terdampak akibat dari kelangkaan minyak goreng curah.

Pasalnya kondisi itu sudah berjalan beberapa hari terakhir.

Hal itu kata dia membuat sejumlah penjual rempeyek di Pasar Koja Baru, Koja, Jakarta Utara menjerit.

Alhasil ia beralih menggunakan minyak goreng kemasan meski harganya jauh lebih mahal, agar tetap bisa menggoreng rempeyek dagangannya. 

Hanya saja harga minyak goreng kemasan yang melambung tinggi selama satu bulan terakhir, membuatnya terpaksa harus menaikkan harga dagangan rempeyeknya.

Baca juga: Kembali Masuk Penjara, Jerinx SID: Saya Hadapi dengan Gantleman

Baca juga: Ratusan Warga Desa Lambangsari Bakal Angkat Kaki Terkena Proyek Tol Becakayu

Baca juga: Hindari Penyebaran Covid, Pemprov DKI Larang ASN Cuti Hingga Pergian Keluar Daerah Saat Libur Nataru

"Ada perubahan, dulu kan Rp 3.000 (sebungkus) sekarang satu bungkus rempeyek Rp 3.500," ujar Warini, Rabu (1/12/2021).

Ditambah lagi dengan kondisi langkanya minyak goreng curah dan tingginya harga minyak goreng kemasan, membuat Warini bingung mengatur keuangan antara modal jualan dan biaya sewa.

"Entar kalau enggak (naikin harga) bagaimana bayar ini, listrik semuanya. Berat nih, semenjak banyak yang naik jadi berat," ucapnya.

Sementara seorang penjual minyak goreng curah, Iman (60) mengungkapkan minyak goreng curah sudah mengalami kelangkaan selama dua hari ini.

Meski belakangan terjadi kelangkaan stok minyak goreng curah jelang larangan yang berlaku mulai 1 Januari 2022, harganya sekarang ini masih stabil sebesar Rp 20 ribu per kilogram. 

"Lagian tidak menentu stoknya, kadang sehari ada, sehari dua hari lagi enggak ada. Ini sudah dua hari enggak ada stok baru," ungkapnya.

Adapun pedagang minyak goreng kemasan, Agus (35) mengatakan harga minyak goreng kemasan secara perlahan mengalami kenaikan dari Rp 18 ribu menjadi Rp 22 ribu per liter.

Menurut Agus, harga minyak goreng kemasan yang mengalami kenaikan tersebut diakibatkan adanya larangan penjualan minyak goreng curah.

"Katanya dari pemerintah mau ngilangin minyak curah, kalau dihapus (harga) minyak kemasan jadi naik. Mungkin pas udah nggak ada (minyak curah) baru normal lagi," tuturnya. (jhs)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved