Berita Jakarta
Bersifat Rahasia, FEO Tolak Beberkan Biaya Komitmen Formula E di Ibu Kota
Bersifat Rahasia, FEO Tolak Beberkan Biaya Komitmen Formula E di Ibu Kota. Berikut Selengkapnya
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, MENTENG - Formula E Operations (FEO) menolak membeberkan biaya komitmen (commitment fee) Formula E yang digelar di DKI Jakarta pada Juni 2022 mendatang.
Alasannya, biaya tersebut bersifat rahasia.
“Fee-nya tidak bisa dibuka karena sifat rahasia, tetapi saya bisa yakinkan Jakarta tidak membayar lebih dari yang dibayarkan kota-kota lain,” kata Co Founder FEO, Alberto Longo.
Hal itu dikatakan Alberto Longo saat jumpa pers di gedung Blackstone, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (24/11/2021) malam.
Dalam kesempatan itu hadir Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo alias Bamsoet dan Sekjen PP IMI Ahmad Sahroni.
“Kita paham Formula E adalah kejuaraan dunia dan ini harganya sangat mahal. Jadi untuk satu balapan satu hari, itu biayanya 25 juta dollar (Amerika Serikat). Tidak termasuk juga investasi seperti jalanan, materi untuk jalur atau tracknya,” ujar Alberto Longo.
Baca juga: Bamsoet Tegaskan Formula E Sangat Penting untuk Edukasi Masyarakat Soal Kendaraan Listrik
Baca juga: Bamsoet Ingin Jokowi Dilibatkan Memilih Lintasan Formula E, Anies Tak Setuju: Ya Enggak Bisa Lah
Kata dia, masyarakat Indonesia harusnya berbangga karena Jakarta bernegosiasi untuk bisa menyelenggarakan turnamen ini. Karena itulah, Formula E sangat tertarik datang ke Jakarta untuk berinvestasi di Ibu Kota.
“Terkait Fee, Jakarta pada dasarnya tidak membayar lebih dari kota-kota lain. Pada intinya nanti investasi akan kembali lagi ke negara dan kami mengundangkan partisipasi dari Anda semua untuk menyukseskan acara ini,” jelasnya.
Seperti diketahui, ajang balap Formula E yang sedianya digelar di Kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Juni 2020 lalu terpaksa ditunda akibat wabah Covid-19. Pemprov DKI Jakarta telah membayar duit komitmen Formula E sebesar 31 juta pound sterling atau Rp 560 miliar pada 2019 dan 2020 lalu.
Rinciannya Rp 360 miliar dibayarkan pada Desember 2019 untuk komitmen penyelenggaraan tahun 2020. Kemudian Rp 200 miliar dibayar pada tahun 2020 untuk komitmen penyelenggaraan tahun 2021.
Bamsoet Soal Formula E : Edukasi Masyarakat
Turnamen Formula E dinilai dapat mengedukasi masyarakat tentang penggunaan tenaga listrik.
Seperti diketahui saat ini kendaraan bermotor masih didominasi berbahan bakar minyak atau energi yang tidak terbarukan, dibanding tenaga listrik.
“Jadi kedatangan Formula E dalam rangka mengedukasi masyarakat dari mobil (dari bahan) fosil ke mobil listrik. Dengan demikian, kita bisa menghemat APBN setiap tahun Rp 60-80 triliun terhadap subsidi yang selama ini kami berikan kepada masyarakat yang memakai BBM,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo alias Bamsoet.
Hal itu dikatakan Bamsoet saat jumpa pers di gedung Blackstone, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/11/2021) malam.
Dalam kesempatan itu, hadir Co Founder Formula E Operations (FEO) Alberto Longo dan Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto.
“Dengan begitu dana subsidi tersebut bisa dialihkan untuk kebutuhan lain seperti kesehatan, pendidikan dan sebagainya,” ujar Bamsoet.
Hingga kini, kata dia, IMI terus menjalin komunikasi dengan FEO dan Jakpro untuk menyiapkan turnamen Formula E. Dia merasa, turnamen ini memiliki tujuan yang luar biasa untuk kepentingan Indonesia di masa mendatang.
“Salah satu pembalap kita yang baru saja menjuarai balap Endurance (FIA World Endurance Championship 2021) juara kedua. Saya sedang merayu Sean Gelael untuk ikut ambil bagian pada event Formula E ini agar Indonesia memiliki local hero,” imbuhnya.
Bamsoet Ngotot
Co Founder Formula E Operations (FEO) Alberto Longo telah meninjau beberapa lokasi di Ibu Kota sejak Senin (22/11/2021) lalu.
Kedatangannya ke Jakarta untuk meninjau lokasi lintasan balap Formula E yang bakal digelar pada Juni 2022 mendatang.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengatakan, panitia Formula E akan meminta arahan Presiden RI Joko Widodo untuk menentukan lokasi lintasan.
Baca juga: Saham Bandara Kualanamu Dijual ke Asing, Polisi Demokrat: Jangan-jangan Negara Sudah Bangkrut
Sampai sekarang, pihaknya masih menyesuaikan jadwal dengan Presiden untuk membahas rencana turnamen balap mobil listrik di Jakarta.
“Kalau di beberapa negara yang dipilih adalah tempat-tempat ikonik. Saya nggak tahu nanti Alberto dan presiden telah bertemu, tentu saja kami menunggu arahan beliau,” kata Bamsoet saat jumpa pers di Gedung Blackstone, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (24/11/2021) malam.
Menurut dia, perhelatan Formula E hampir bersamaan dengan turnamen Superbike dan MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Karena itu, tidak akan berlebihan jika nama Indonesia bakal setara dengan negara maju lainnya di dunia.
Baca juga: Wagub DKI Menilai Formula E Tidak Hanya Menyangkut Nama Baik Ibu Kota Saja, Tapi Juga Nama Indonesia
“Kalau Singapura bangga dengan Formula 1, Malaysia bangga dengan MotoGP dan Formula 1. Kira-kira (Indonesia) punya tiga sekaligus, yaitu Superbike, MotoGP dan Formula E,” jelas Bamsoet yang juga menjadi Ketua MPR RI ini.
“Sekali lagi saya nyatakan bahwa nama Jakarta, nama Indonesia (setara) bersama dengan kota-kota lainnya penyelenggara E-prix, seperti Berlin, Seoul, Vancouver, New York, London, Roma dan Monaco,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Bamsoet telah mengingatkan Alberto Longo agar tidak memilih kawasan Monas dan Gelora Bung Karno (GBK) sebagai lintasan balap Formula E, karena berada pada area terbatas atau ring utama.
Baca juga: DKI Kirim 500 Ekor Sapi Kupang, Tahap Awal Kerja Sama PD Dharma Jaya dan Sarana Pangan Madani
IMI lalu menyarankan FEO untuk melakukan kajian venue dari lima opsi yang ditawarkan, yaitu Jalan Sudirman-Thamrin; Pantai Indah Kapuk (PIK) Penjaringan, Jakarta Utara; Jakarta International Stadium (JIS) Tanjung Priok, Jakarta Utara; JIEXPO Kemayoran Jakarta Pusat dan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
“IMI saya tegaskan siap membantu E-prix sebagai ajang balap Formula E yang paling meriah di dunia. Ini sejalan dengan pemerintah pusat yang mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan E-prix,” katanya.
Anies luruskan pernyataan Bamsoet
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung meluruskan informasi terkait penyataan dari Bamsoet tesebut
"Masa lokasi Presiden? Ya enggak lah. Masa urusan lokasi kok Presiden?" ucap Anies di Ruang Pola Blok G Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (25/11/21).
Video: Wagub DKI Jakarta Minta Pemerintah Pusat Dukung Formula E
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga mengaku telah meminta Bamsoet untuk menyampaikan klarifikasi mengenai informasi tersebut.
"Biar nanti diklarifikasi. Nanti Ada baca statemen resminya," tegasnya.
Orang nomor satu di Ibu Kota ini menuturkan lokasi sirkuit Formula E akan ditentukan oleh Tim Formula E Operations (FEO), IMI dan Jakarta Propertindo (Jakpro).
Baca juga: Anggara Minta Presiden Jokowi Tidak Dibawa-bawa, karena Pembiayaan Formula E Bersumber dari APBD
Baca juga: Prasetyo Minta Panitia Formula E Tidak Dompleng Nama Presiden Jokowi
"Yang menentukan FEO, IMI, dan Jakpro. Tiga itu," tambahnya.
"Masa lokasi Presiden. Tapi menarik sih untuk click bait kemarin," tutupnya.
Sebagai informasi, Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo alias Bamsoet membocorkan ada lima lokasi yang diusulkan menjadi sirkuit Formula E di Jakarta.
"Ada PIK, Sudirman, JIS, JiExpo Kemayoran, dan Ancol," ujar Bamsoet di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/11/21) malam.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi Minta Presiden Jokowi Tidak Dibawa-bawa Dalam Formula E
Ketua MPR RI itu menjelaskan, tim FEO bakal melakukan feasibility study terhadap kelima lokasi sirkuit tersebut.
Nantinya Co-founder Formula E Alberto Longo yang bakal menyerahkan langsung hasil feasibility study tersebut kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Presiden akan memilih. Alberto bakal buat study soal plus minus jalur-jalur tersebut," ucapnya.
Bamsoet: Soal Lokasi Sirkuit Formula E, Presiden Jokowi yang Putuskan
Heboh soal rencana gelaran Formula E di Jakarta terus berlanjut.
Meski menuai kontroversi bahkan penolakan mulai dari interpelasi yang dimotori Fraksi PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPRD DKI Jakarta, sejumlah demo juga merebak di Jakarta.
Namun, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo alias Bamsoet memastikan, ajang balap Formula E di Jakarta akan tetap digelar pada Juni 2022 mendatang.
Meski dalam perhelatan ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pendampingan, turnamen Formula E tetap bisa digelar sebagaimana jadwal yang ditetapkan.
“Silakan hukum berjalan tapi acara ini karena sudah masuk ke tender event internasional, ini tetap harus berjalan,” kata Bamsoet saat jumpa pers di gedung Blackstone, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (24/11/2021) malam.
Bambang meyakini, tidak ada masalah dengan turnamen Formula E ini karena telah dirancang sesuai aturan yang berlaku.
Baca juga: Bambang Soesatyo Ketum IMI Pastikan Formula E Tetap Digelar di Jakarta Juni 2022
Baca juga: Ketum IMI Bamsoet Pastikan Formula E Tetap Digelar di Jakarta Juni 2022
"Saya yakin dan percaya ini akan indah pada waktunya dan akan clear pada waktunya," imbuhnya.
Selain itu Bambang Soesatyo juga mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang bakal memutuskan lokasi untuk dijadikan sirkuit balap mobil listrik atau Formula E Jakarta (Jakarta E-Prix) 2022.
Politisi Partai Golkar itu menyebutkan, ada tiga opsi lokasi untuk menggelar Formula E di Jakarta Utara dan dua opsi di Jakarta Pusat.
"Beberapa alternatif itu antara lain (Jalan Jenderal) Sudirman (Jakarta Pusat) itu satu. Kemudian, Pantai Indah Kapuk (Jakarta Utara), sekitar JIS (Jakarta Utara). Kemudian Jakarta International Expo Kemayoran (Jakarta Pusat), dan terakhir di Ancol (Jakarta Utara)," ujar Bambang saat konferensi pers di Black Stone Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/11/2021) malam.
Baca juga: PDIP DKI: Kami SetujuI Formula E saat Kondisi Normal, Saat Covid-19 Potensi Kerugian Lebih Besar
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menambahkan, ada dua lokasi yang dilarang menggelar Formula E, yakni kawasan Monumen Nasional dan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
"Sirkuit atau lintasan Formula E tidak boleh berada di dua tempat. Saya larang. Yang pertama adalah Monas, kedua GBK. Yang lain terserah," ujar Bambang.