Vaksinasi Covid19

Dimulai Tahun Depan, Ini Estimasi Harga Vaksin Booster Versi Bio Farma

Ada dua skema yang disiapkan, yakni gratis bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, dan berbayar untuk masyarakat di luar PBI.

Warta Kota/Rizki Amana
Pemerintah berencana memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga alias booster, mulai tahun depan. 

"Hitung-hitungan kami di akhir Desember itu mungkin 59 persen kita bisa capai vaksin dua kali, dan 80 persen sudah dapat vaksin pertama."

Baca juga: Pelantikan Andika Perkasa Jadi Panglima TNI Tunggu Keppres

"Kita memperkirakan akan terjadi di Bulan Desember."

"Karena kalau kita terlalu cepat, nanti kita akan dilihat sebagai negara yang yang tidak memperlihatkan iktikad baik untuk kesamaan hak atas vaksin," sambung Budi.

Terkait prioritas penerima vaksin booster, Budi menyebut kelompok lanjut usia serta masyarakat penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan akan menerima vaksin booster.

Baca juga: Megawati: Polisi Harus Punya Semangat Juang, Bukan Hanya karena Ingin Naik Pangkat

Sementara bagi masyarakat yang ber penghasilannya cukup, direncanakan berbayar.

"Memang rencana ke depannya sudah dibicarakan dengan Bapak Presiden Joko Widodo."

"Pertama prioritasnya lansia dulu, karena lansia berisiko tinggi."

"Kedua, yang akan ditanggung oleh negara adalah yang PBI," terangnya.

Kaji Kombinasi Merek Paling Ideal

Pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga alias booster, bakal dilakukan mulai awal 2022.

Kelompok prioritas penerima vaksin booster adalah lansia dan pengidap gangguan imunologis seperti HIV dan kanker .

"Tahun depan rencananya memang kita akan memberikan booster ini," tutur Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Selasa (26/10/2021).

Baca juga: Mahfud MD: Mendagri Buat Aturan Wajib Tes PCR Atas Perintah Sidang Kabinet, Bukan Semaunya Sendiri

Sebelum melakukan penyuntikan pada kelompok prioritas, kata Budi, saat ini sedang berjalan kajian untuk mencari kombinasi vaksin yang paling ideal untuk booster, di antara merek vaksin yang ada.

Vaksin dengan platform inactivated adalah Sinovac dan Sinopharm, sedangkan vaksin Pfizer dan Moderna merupakan vaksin dengan platform mRNA.

Kajian dilakukan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan sejumlah perguruan tinggi.

Baca juga: Gugat Inmendagri yang Wajibkan Penumpang Pesawat Tes PCR, Ketua JoMan: Rakyat Sudah Kepayahan

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved