ITW Nilai Operasi Zebra, Simpatik dan Patuh Tidak Efektif, Desak Kapolri Evaluasi

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) mendesak Kapolri mengevaluasi sejumlah operasi terkait Lalu Lintas yang digelar bertahun-tahun, tetapi tidak memberikan dampak signifikan terhadap upaya mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas).

Operasi yang sudah dilaksanakan sejak Orde Baru seperti Operasi Zebra, Operasi Simpatik maupun Operasi Patuh, tidak efektif terhadap upaya meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas masyarakat.

"Tetapi Polri justru melakukan operasi itu semua sebagai kegiatan rutin dan terjadwal yang tentu disesuaikan dengan anggaran. Padahal kegiatan itu dapat dilaksanakan saat menjalankan aktivitas biasa sesuai dengan tugas dan fungsi Polri, dan tidak mesti menggelar operasi khusus," kata Edison kepada Wartakotalive.com, Rabu (17/11/2021).

Apalagi kata dia, publik tidak melihat ada urgensinya sehingga harus menggelar operasi terkait lalu lintas.

Belum lagi kata Edison pelaksanaannya dijadwalkan secara rutin.

Karena operasi menurutnya seharusnya digelar bila ada peristiwa yang luar biasa atau indikasi akan terjadi kegiatan yang tidak normal, dan memang perlu diantisipasi dengan operasi.

Baca juga: Anggota DSN MUI yang Ditangkap Densus 88 Ternyata Murid Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar

Baca juga: Dinilai Tabrak Aturan, Politisi PDIP Minta Pemprov DKI Stop Pembangunan Videotron Pos Polisi Harmoni

Baca juga: Demi Lepas Kangen kepada Anak, Seorang Pengendar Motor Nekat Tempuh Puluhan Kilometer di Jalan Tol

"Seperti operasi Ketupat yang digelar menjelang hingga beberapa waktu setelah hari Raya Idul Fitri. Kemudian operasi Lilin menjalang Natal dan Tahun Baru. Kedua peristiwa itu memicu terjadi aktivitas atau mobilitas yang tidak seperti biasa lantaran jumlahnya jauh melampaui dari biasanya. Sehingga perlu dilakukan tindakan dan langkah-langkah yang lebih khusus," paparnya.

Kemudian setiap operasi selain memiliki pola dan target atau sasaran tertentu, juga mengerahkan personil yang jumlahnya tentu lebih besar dan harus didukung dengan anggaran khusus. 

"Pertanyaannya, apakah persyaratan teknis dan laik jalan serta kelengkapan dokumen regiden kendaraan, maupun pengemudi atau dokumen perizinan kendaraan angkutan umum, serta kesadaran tertib berlalulintas, maupun kemacetan menjadi dasar dan target sehingga operasi Zebra seperti saat ini perlu dilakukan?," tanya Edison.

Menurutnya, apabila hal tersebut dijadikan dasar untuk menggelar operasi, tentu tidak akan memberikan hasil yang maksimal.

Selain hal tersebut sudah menjadi masalah klasik juga kurang relevan.

"Misalnya masalah kemacetan, penyebab utamanya adalah karena populasi kendaraan bermotor yang tidak terkendali sehingga ruas dan panjang jalan tidak mampu lagi menampung, akibatnya terjadi kemacetan khususnya di kota-kota besar. Anehnya, kebijakan pemerintah hanya membatasi gerak kendaraan, bukan mengendalikan jumlah kendaraan agar sesuai dengan daya tampung ruas dan panjang jalan yang ada," kata Edison.

Sedangkan upaya untuk membangun dan meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas masyarakat, katanya sudah terbukti sejak lama bahwa dengan menggelar operasi kurang efektif.

Baca juga: Hindari Kebakaran, Ali Maulana Hakim Mengimbau Warga Jakarta Utara Gunakan Alat Listrik Sesuai SNI

Baca juga: Bangunan Kafe Berdiri di Atas Saluran Air di Kemang, Ini kata Wagub Ariza

Baca juga: Ovutest: Alat Tes Masa Subur Dapat Digunakan Berulang

"Sebaiknya Polri berupaya lebih maksimal agar keselamatan berlalu lintas dijadikan kurikulum pendidikan nasional di tingkat sekolah dasar dan menengah," ujar Edison.