Aksi Terorisme
Anggota DSN MUI yang Ditangkap Densus 88 Ternyata Murid Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar
Ahmad menerangkan, Zain memang dikenal sebagai petinggi JI bersama dua rekannya, Abdurahman Ayub dan Abdul Hakim.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Zain An-Najah, anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri, merupakan murid Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar.
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Ahmad Nurwahid mengatakan, Zain An-Najah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Al Mu'min di Ngruki, Jawa Tengah.
Pesantren ini diduga didirikan oleh Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar.
"Artinya dia terkait juga dengan jaringan teror Jamaah Islamiyah (JI)."
"Zain An-Najah itu memang dia terkait dengan, sebagai alumni Pesantren Al-Mu'min Ngruki, yang didirikan oleh Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar," kata Ahmad saat dikonfirmasi, Rabu (17/11/2021).
Ahmad menjelaskan, Zain juga diduga anggota dewan syariah Lembaga Amil Zakat BM Abdurrohman Bin Auf (LAZ-ABA), yang terafiliasi JI. Yayasan ini bertugas untuk menghimpun dana dari masyarakat.
Selain itu, Zain tergabung dalam Dewan Syariah Nasional MUI periode 2021-2025.
"Dia juga Dewan Syariah BM ABA yang kemarin ditangkap densus di Lampung itu."
"Dia juga merupakan Dewan Syariah Nasional MUI periode 2021-2025," ungkap Ahmad.
Ahmad menerangkan, Zain memang dikenal sebagai petinggi JI bersama dua rekannya, Abdurahman Ayub dan Abdul Hakim. Kedua rekannya ditangkap karena menjadi anggota ISIS.
"Dulu juga jejak digitalnya jelas, mereka rajin ceramah terkait dengan propaganda non muslim itu teroris."
"Di tahun 2019, dia juga pernah terkait dengan Abdul Hakim, mantan anggota ISIS yang sudah ditangkap itu," bebernya.
Atas dasar itu, Ahmad memastikan keputusan Densus 88 menangkap Zain sudah tepat.
"Densus 88 menangkap itu bukan asal menangkap."
"Semuanya adalah berdasarkan hukum, yaitu minimal dua alat bukti."