Virus Corona
Tak Dijemput Pejabat Saat Pulang ke Tanah Air, Jokowi Langsung Karantina Mandiri Tiga Hari di Istana
Namun tidak seperti biasanya, tak tampak satupun pejabat menjemput kedatangan Presiden dari lawatan ke luar negeri.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pesawat Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rombongan, mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (5/11/2021) pukul 08.30 WIB.
Namun tidak seperti biasanya, tak tampak satupun pejabat menjemput kedatangan Presiden dari lawatan ke luar negeri.
Menanggapi hal ini, Kepala Sekeretariat Presiden Heru Budi Hartono memberikan penjelasan, sesuai aturan yang berlaku, setiap warga negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari perjalanan luar negeri, diwajibkan menjalani karantina.
Baca juga: Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Panglima TNI Bakal Digelar Tertutup, Pemaparan Visi-Misi Terbuka
“Oleh karenanya, Bapak Presiden meminta kepada kami agar tidak perlu ada penjemputan."
"Karena setibanya di tanah air, Bapak Presiden akan langsung melaksanakan karantina mandiri di Istana Kepresidenan Bogor dengan perangkat melekat,” ucap Heru, dikutip dari laman covid19.go.id.
Selain itu, selama menjalani karantina, kata Heru, Presiden akan tinggal terpisah dari keluarganya yang ada di Wisma Bayurini, sesuai prosedur tempat karantina.
Baca juga: TB Hasanuddin Bilang Ada 6 Letjen Berpotensi Jabat KSAD, tapi Cuma Dua yang Peluangnya Paling Besar
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito, membenarkan Presiden akan melakukan karantina mandiri.
“Kami, Satuan Tugas Penanganan Covid memberikan diskresi kepada pejabat setingkat Menteri ke atas untuk melaksanakan karantina mandiri,” ucap Ganip kepada Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
Ganip menjelaskan, meski Presiden melaksanakan karantina mandiri, tetap diwajibkan tes PCR setibanya tiba di tempat karantina, wajib menggunakan masker dan menghindari kegiatan tatap muka, serta melakukan tes PCR di hari ketiga.
Baca juga: KSAD Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI, 14 Jenderal Bintang Tiga Ini Berpeluang Menggantikannya
Mengenai lamanya karantina, Ganip mengatakan sesuai Surat Edaran Nomor 20 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19, maka pelaku perjalanan internasional yang sudah menerima vaksin dosis lengkap diwajibkan melaksanakan karantina selama 3x24 jam.
“Kita ketahui bahwa Bapak Presiden sudah menerima vaksin dosis lengkap, sehingga karantina yang dijalankan selama 3x24 jam."
"Setelah menjalani karantina selama tiga hari dan mendapatkan hasil negatif di kedua tes PCR, Bapak Presiden bisa beraktivitas kembali," terang Ganip.
Carter Pesawat Garuda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan lawatan ke Italia, Inggris Raya, dan Uni Emirat Arab, tanpa menggunakan pesawat kepresidenan.
Presiden dan rombongan lebih memilih mencarter pesawat berbadan lebar milik maskapai Garuda Indonesia.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, pemilihan pesawat maskapai nasional ini telah dipertimbangkan secara matang, seperti pertimbangan efisiensi waktu, penghematan anggaran, dan protokol kesehatan.
“Dengan menggunakan pesawat berbadan lebar ini, perjalanan menuju Roma selama 13 jam ini bisa dilakukan langsung tanpa perlu transit," kata Heru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Jumat (29/10/2021).
Bila menggunakan Pesawat Kepresidenan BBJ, kata dia, maka penerbangan harus transit sebelum tiba di tempat tujuan.
Apabila transit, maka protokol kesehatan harus dilakukan secara hati-hati, mengingat kunjungan luar negeri ini merupakan yang pertama sejak pandemi.
Baca juga: Megawati: Tak Ada Aturan PDIP Enggak Boleh Menang Terus, Tidak Ada yang Menghalangi
Pelaksanaan protokol kesehatan yang harus dilakukan yakni sterilisasi ruang tunggu, tes PCR untuk pramusaji di tempat transit, dan juga makanan dan minuman yang disajikan harus dipastikan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Hal lain yang menjadi pertimbangan, kata Heru, yakni efisiensi anggaran.
Semua menteri yang terlibat dalam kunjungan tersebut, dapat turut serta dalam rombongan pesawat yang ditumpangi Presiden.
Baca juga: Izin Operasional Laboratorium Bakal Dicabut Jika Masih Terapkan Tarif PCR di Atas Harga Pemerintah
“Tentunya penggunaan anggaran juga menjadi perhatian kami."
"Setelah kami hitung jauh lebih hemat dengan turut sertanya para menteri dalam rombongan ini, dibandingkan para menteri ini menggunakan pesawat komersial."
"Total ada enam menteri yang ikut dalam pesawat ini, Menko Perekonomian, Menko Kemaritiman dan Investasi, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan Sekretaris Kabinet,” beber Heru.
Baca juga: Megawati: Kalau Ndak Suka Lagi Sama PDIP, Silakan Mengundurkan Diri, Daripada Saya Capek Pecat
Penghematan lainnya, lanjut Heru, semua rombongan yang tergabung dalam tim pendahulu ke Abu Dhabi dan Dubai, akan bergabung dengan pesawat tersebut pada saat kepulangan.
“Semua pegawai yang bertugas sebagai tim pendahulu di Abu Dhabi dan Dubai akan ikut bersama kami dalam kepulangan ke Tanah Air."
"Jadi mereka tidak membeli tiket pesawat komersial untuk kembali ke Tanah Air,” ungkap Heru.
Baca juga: Dianggap Layak Jadi Jubir Jokowi, Johan Budi: Saya Kan Sudah Pernah, Sebaiknya Orang Lain Saja
Hal lain yang tidak kalah pentingnya di masa pandemi ini, ucap Heru, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono menerapkan aturan protokol kesehatan dalam penerbangan ke luar negeri ini.
“Ini penerbangan jarak jauh, dan kita tahu Covid ini masih ada, bahkan di Eropa terjadi peningkatan."
"Oleh karena itu, Pak Sesmil menerapkan aturan yang ketat di dalam penerbangan ini, seperti harus menggunakan masker dan antar-penumpang minimal berjarak satu kursi,” jelas Heru.
Baca juga: Hanif Dhakiri dan Faldo Maldini Dinilai Cocok Jadi Jubir, tapi Jokowi Sepertinya Belum Butuh
Pesawat yang digunakan oleh Presiden dan rombongan adalah tipe Boeing 777-300ER.
Selama digunakan Presiden dan rombongan, pesawat ini akan diberi lambang dan tulisan Republik Indonesia di badan pesawat.
Sebab, secara protokoler, pesawat itu akan menjadi Pesawat Kepresidenan RI.
Agenda
Di negara pertama yang dikunjungi, Jokowi akan berpartisipasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) yang dilaksanakan di Roma, Italia, 30-31 Oktober 2021.
Selain menghadiri KTT, Presiden juga akan menjadi pembicara dalam kegiatan lain berkenaan mengenai UMKM dan peran perempuan.
“Undangan ini menunjukkan pengakuan dunia terhadap kebijakan keberpihakan kita kepada UMKM dan peran perempuan dalam bisnis UMKM,” ujar Presiden dalam keterangannya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Di akhir kegiatan KTT, Presiden menyebut Indonesia akan menerima keketuaan G20 dari Italia.
Kegiatan G20 di bawah kepemimpinan Indonesia akan dimulai pada Desember 2021.
“Ini merupakan kehormatan bagi kita, bagi Indonesia dan sekaligus tanggung jawab besar yang harus kita jalankan dengan baik,” ucapnya.
Dari Roma, Presiden akan melanjutkan kunjungan kerja ke Glasgow, Inggris Raya, untuk menghadiri KTT Pemimpin Dunia COP26 yang berlangsung pada 1-2 November 2021.
KTT yang dipimpin oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tersebut akan dihadiri oleh 120 kepala negara dan kepala pemerintahan.
Presiden menegaskan, posisi Indonesia dalam isu perubahan iklim adalah sangat konsisten.
Menurutnya, Indonesia akan terus bekerja keras memenuhi komitmen yang telah dibuat.
“Kita tidak ingin ikut dalam retorika yang pada akhirnya tidak dapat kita jalankan,” jelas Presiden.
Pada isu perubahan iklim, lanjut Presiden, Indonesia memiliki peran strategis, karena Indonesia sebagai salah satu pemilik hutan tropis dan mangrove terbesar di dunia.
“Isu perubahan iklim harus terus diletakkan dalam kerangka pencapaian target SDGs, sehingga hasilnya akan dapat berkelanjutan,” paparnya.
Dalam kunjungannya di Inggris, Kepala Negara juga akan melakukan temu bisnis dengan pimpinan dunia usaha Inggris yang berencana melakukan investasi ke Indonesia.
Dari Glasgow, Presiden akan bertolak ke Uni Emirat Arab pada 3-4 November 2021, untuk memperkuat kerja sama terutama di bidang perdagangan dan investasi.
“Akan terdapat pertemuan-pertemuan dengan bisnis yang akan saya hadiri, dan hasilnya akan baik bagi ekonomi kita,” terangnya.
Kunjungan Presiden akan diakhiri dengan mengunjungi Paviliun Indonesia di Dubai Expo.
Presiden diagendakan tiba di Indonesia pada 5 November 2021. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/jokowi-pulang-dari-luar-negeri.jpg)