Edukasi Kesehatan

Menopause Pada Wanita Bukan Penghalang Untuk Mencapai Orgasme 

Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia diatas 45 tahun.

Penulis: Joanita Ary | Editor: LilisSetyaningsih
WartaKotaLive.com
Talkshow edukasi seksual bersama dr Binsar Martin Sinaga FIAS membahas menopause 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia diatas 45 tahun.

Datangnya menopause seringkali membuat wanita jadi rendah diri. Merasa dirinya menjadi tua dan tidak lagi menarik buat pasangan. Apalagi secara alami, seringkali gairah seks juga menurun.

Mengutip dari artikel Kompas.com, menopause adalah bagian normal dari perjalanan seorang wanita.

Menopause terjadi ketika fungsi indung telur (ovarium) menurun seiring bertambahnya usia.

Baca juga: 3 Penyebab Rasa Nyeri saat Berhubungan Intim, Ini Solusinya Menurut dr Binsar Martin Sinaga FIAS

Baca juga: Siapa Bilang Pria Selalu Perkasa Sepanjang Usia, di Atas 40 Tahun juga Mengalami Penurunan

Penurunan ini mempengaruhi turunnya produksi hormon estrogen dan progesteron.

Wanita dikatakan menopause setelah tidak haid selama 12 bulan berturut-turut.  

Dengan berhentinya  tubuh memproduksi sel telur untuk pembuahan, yang ditandai berhentinya haid, pastinya wanita tidak bisa lagi hamil.

Selain itu, penurunan hormon estrogen juga membuat vagina menjadi kering, susah terangsang, dan gairah seks menurun.

Baca juga: Tidak Perlu Ragu Menikah Diusia Matang Soal Kesehatan Reproduksi, ada Banyak Cara Agar Tetap Joss

Baca juga: Apa Saja Manfaat Bercinta di Pagi Hari? Berikut Ini Penjelasan Lengkap dari Seorang Pakar Hormon

Efek inilah yang membuat banyak wanita timbul pertanyaan apakah wanita yang sudah menopause masih mampu mengalami orgasme?

Dr. Binsar Martin Sinaga Fias seorang dokter spesialis Medical Sexologist, mengatakan, seorang wanita dengan usia diatas 45tahun  tentunya masih bisa mengalami orgasme.

Namun, dengan datangnya masa menopause atau pra menopause, sebaiknya lakukan persiapan dengan melakukan konsultasi ke dokter.

Ia mengatakan, karena yang berperan penting dalam orgasme adalah hormon estrogen, sebaiknya  melakukan pengecekan kadar estrogen.

Baca juga: PENELITIAN Terbaru Pria Botak Lebih Berisiko Meninggal karena Virus Corona, Pengaruh Hormon Androgen

Baca juga: Cara Tepat Atasi Ejakulasi Dini, Simak Penjalasan Dokter Binsar Martin

Bila ternyata hormon estrogen sudah berkurang bisa diambil dari luar tubuh dengan cara mengonsumsi tablet estrogen.

"Mengonsumsi tablet estrogen harus dengan pengawasan dokter ahli. Tidak boleh sembarangan," kata dr. Binsar dalam edukasi seksual yang diadakan Wartakotalive.com dengan tema Rahasia dan Kiat Sukses Menikah diusia Matang, pada Kamis (7/10/2021).

Ilustrasi olahraga senam
Ilustrasi olahraga senam (Tribunnews)

Pasalnya butuh beberapa pemeriksaan untuk menghindari dampak negatif penggunaan tablet estrogen ini.

"Tablet Estrogen inipun tidak bisa sembarangan dikonsumsi, ada ketentuan yang harus dijalankan diantaranya melakukan pengecekan kesehatan oleh dokter ahli dan yang paling utama adalah tidak adanya faktor penyulit  dalam garis keturunan pada seorang wanita," tegasnya.

Baca juga: Ejakulas

Ilustrasi makanan sehat. Saat berpuasa harus tetap memerhatikan asupan gizi agar tubuh tetap sehat bugar. Makanan yang disantap harus memenuhi kebutuhan gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin.
Ilustrasi makanan sehat. Saat berpuasa harus tetap memerhatikan asupan gizi agar tubuh tetap sehat bugar. Makanan yang disantap harus memenuhi kebutuhan gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin. (Today.com)

i Dini Dan Disfungsi Seksual Bisa Diatasi dengan Cara Ini

Baca juga: 10 Persen Masalah Seksual yang Terjadi Pada Pria Adalah Ejakulasi Dini

Dokter Binsar praktek di Sex and Men's Health Clinic Raditya Medical Centre di Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Jawa Barat. Klinik ini dapat menangani gangguan seksual, masalah infertilitas, termasuk micropenis. Konsultasi juga dapat dilakukan jarak jauh dengan melalui Whatsapp ke nomor 0813 8231 7586.

"Faktor penyulit yang dimaksud tersebut adalah adanya risiko terkena  kanker payudara," ujarnya.

Dari penelitian Noorwati Sutandoyo dengan judul 'Pola Alur Persinyalan Kanker Payudara usia Muda Non Familial: Tinjauan pada Alur Hormonal (Estrogen) dan non Hormonal (IGF -1R, Her -2) disebutkan bahwa  hormon estrogen berperan penting pada karsinogen (penyebab kanker) kanker payudara, namun faktor-faktor pertumbuhan seperti insulin -like growth factor -1 juga berpengaruh.

Seorang wanita yang memiliki garis keturunan dari ibu, maupun neneknya mengalami kanker payudara, ketika  mengonsumsi tablet estrogen ini, risiko terkena kanker payudara setelah mengonsumsi tablet estrogen menjadi besar.

Baca juga: Semua Negara Beradaptasi Menangani Kanker Payudara di Masa Pandemi Virus Covid-19

Baca juga: 50 Persen Lebih Perempuan Didiagnosa Kanker Payudara Tidak Pernah Periksa Kesehatan

Bila tidak ada garis keturunan kanker payudara, tablet estrogen ini bisa digunakan. Walaupun tetap dengan pengawasan dokter.

"Hasrat seksual ini sangat dibutuhkan bagi wanita yang sudah mengalami menopause agar dapat mendapatkan kehidupan seksual pada pernikahannya lebih harmonis, atau bisa juga sangat dibutuhkan bagi wanita dengan usia diatas 40tahun keatas yang baru akan menjalankan kehidupan pernikahan," paparnya.

Namun, wanita juga jangan terlalu khawatir bila tablet hormon estrogen tidak bisa dikonsumsi karena punya faktor penyulit.

Menjalankan gaya hidup sehat, tidur cukup (6-8 jam), olahraga teratur (minimal 30 menit per hari), serta mengonsumsi menu seimbang serta menghindari makanan dan minuman tertentu juga dapat mengurangi dampak turunnya hormon estrogen.

Baca juga: Dipilih Jadi Duta Love Pink, Chelsea Islan Terinspirasi Perjuangan Ibu dan Penderita Kanker Payudara

Baca juga: Ternyata Ini Kandungan Kacang Almond Diyakini Bermanfaat Menjaga Tubuh Anda Tetap Langsing dan Sehat

Artinya juga gairah seksual pada wanita yang sudah menopause tetap hot.

Diantaranya mengonsumsi bawang putih,  kacang-kacangan seperti almond, kacang mete, kacang tanah, pistachio,biji rami, kedelai termasuk tempe dan tahu, serta susu kedelai,  buah persik,anggur merah, biji wijen,sayuran seperti brokoli, dan kubis. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved