Trending Topic
Letjen Dudung Abdurachman Trending, Kutipan Jangan Fanatik Berlebihan Terhadap Agama Jadi Omongan
Gara-garanya kutipan pidato mantan Pangdam Jaya tentang fanatik agama berlebihan beredar di sejumlah media online
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman trending.
Gara-garanya kutipan pidato mantan Pangdam Jaya tentang fanatik agama berlebihan ber.edar di sejumlah media online
Kutipan tersebut diambil saat Letjen Dudung memberikan pengarahan saat Kunjungan Kerja Pangkostrad ke Batalyon Zipur 9 Kostrad yang dimuat laman resmi Kostrad.
Baca juga: Mayjen Dudung Abdurachman Minta Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Bertindak Tegas
Baca juga: Rizieq Shihab Sindir Dudung Abdurachman Soal Penurunan Baliho: Pangdam Jaya Tidak Punya Nyali
Lalu dikutip sejumlah media online dan dilambungkan netizen hingga menjadi trending.
Beberapa netizen pun kilas balik ke belakang masa Dudung menjadi Pangdam Jaya dimana ia menjadi terdepan dalam pencopotan Baliho pimpinan FPI Habib Rizieq Shibah.
Lalu maju ke depan dimana Dudung yang promosi menjadi Pangkostrad diprediksi akan naik lagi pangkatnya menjadi Kasad.
Kelompok netizen pendukung Habib Rizieg diduga yang mengecamnya, namun tak sedikit yang mendukungnya.
Baca juga: Selain Kalapas Victor Teguh Prihartono, Polisi Juga Memeriksa 6 Pejabat di Lapas Kelas I Tangerang
Berikut cuitan netizen terkait Dudung.
@AlbertSolo2: Pangkostrad Letjen TNI Dudung meminta agar masyarakat Indonesia untuk tidak terjebak dalam fanatisme yang berlebihan dalam mengimani suatu agama.kita harus belajar dari kasus di Afghanistan dan sejumlah negara timur tengah yang hancur karena fanatisme yang berlebihan
@DiraAndirasta: Bentuk deradikisasi di tubuh TNI : jauhkan tentara dari agamanya sendiri. Begitu cara membaca pesan si dudung ini
@Hilmi28: Assalamu’alaikum Pak Dudung, mhn dijelaskan fanatik berlebihan terhadap agama itu sprti apa ? Lalu semua agama benar di mata Tuhan ? Harusnya ditambahkan, sesuai ajaran agamanya masing2.
Baca juga: Belum Melengkapi Mitigasi Pencegahan Covid-19, Komisi E Tagih Studi Kelayakan Formula E pada Jakpro
@fajar_prom: Pak Dudung nanti kalo bapak wafat jgn dimandikan dikafankan sholatkan ya pak Krn itu sangat fanatik yang berlebihan...Semoga Hidayah ALLAH menyertai bapak...Aamiin
@akhirnya_sofia: Dudung agamanya apa, setiap agama mengajarkan umatnya untuk mencintai agamanya. Krn sbg petunjuk dlm kehidupan. Dia malah narasinya spt anti agama.
@awwikanadi: Salut Pangkostrad. TNI bersama rakyat. Terima kasih, Letjen Dudung.
@ArifudinNur71: Pokoknya hati-hati Sama pak Dudung Abdurrahman, sebentar lagi bliau jadi KASAT, kalau demo tolong Berpikir 10 ya Kadrun, SOP atau perintah UU lebih Sadis, cuma mengingatkan Hati-hati saja, sebelum menyesal.
Baca juga: Antasari Azhar Sebut Choirul Anam tak Paham Kondisi Lapas Kelas I Tangerang
Pidato Letjen Dudung
Seperti diketahui Panglima Kostrad (Pangkostrad), Letjen TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M., bersama Ketua Persit KCK Gabungan Kostrad Ibu Rahma Dudung Abdurachman melaksanakan kunjungan kerja ke Batalyon Zipur 9 Kostrad, Ujungberung, Bandung, Jawa Barat. Senin (13/09/2021).
Dudung dan istri didampingi Ir Kostrad Mayjen TNI Ilyas Alamsyah, Pangdivif 1 Kostrad Mayjen TNI Dedy Kusmayadi, Kapok Sahli Pangkostrad para Asisten Kaskostrad, Kapen Kostrad dan Kakum Kostrad
Prosesi penyambutan Pangkostrad diawali dengan menerima laporan dari Komandan Batalyon Zeni Tempur 9 Lang Lang Bhuwana Kostrad, Letkol Czi Setiawan Nur Prakoso Utomo, S.I.P., dilanjutkan dengan jajar kehormatan dari Dinas Jaga Keamanan, kemudian melaksanakan sesi foto bersama dan penanaman pohon.
Kegiatan Pangkostrad berlanjut dengan menerima paparan satuan dari Danyon Zipur 9 Kostrad dilanjutkan meninjau pangkalan, baik fasilitas perkantoran, perumahan prajurit serta Alutsista yang dimiliki satuan Batalyon Zipur 9 Kostrad.
Nah, dalam pengarahannya di depan anggota dan Persit Batalyon Zipur 9 Kostrad, Pangkostrad menyampaikan di masa pandemi Covid-19 ini, kita selalu utamakan pola pikir yang postif mengenai kesehatan, karena sumber dari sakit salah satunya berasal dari pola pikir.
Baca juga: Sri Mulyani Akui Kualitas Laporan Keuangan Pemda Meningkat, 89 Persen Dapat Opini WTP
Pangkostrad juga menghimbau kepada seluruh prajurit agar selalu bersyukur, apapun pangkat yang kita dapatkan saat ini, karena semua manusia pasti mempunyai masalah masing-masing.
“Sebagai prajurit, kita harus bersyukur dengan kondisi keluarga saat ini masih diberikan kesehatan, bersyukurlah mempunyai istri apapun bentuknya, karena itu semua adalah pilihan kita,” tambah Pangkostrad.
Pangkostrad menyampaikan agar cermat dalam menyikapi berita yang beredar terutama di media sosial, jangan mudah mengirim berita yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dan jangan mudah terprovokasi oleh berita hoax, hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama.
Karena semua agama itu benar di mata Tuhan.
“Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata tuhan,” ujar Pangkostrad.
Pangkostrad juga menekankan dalam setiap melaksanakan latihan ataupun tradisi masuk satuan harus profesional dan proporsional.
“Laksanakanlan pembinaan tradisi kepada prajurit yang baru masuk secara keras sesuai aturan, tetapi bukan kasar. Karena tujuan dari tradisi satua adalah untuk membangun kebanggaan dan jiwa korsa tanpa kekerasan maupun tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan satuan,” tegas Pangkostrad.
Diakhir arahannya, Pangkostrad berpesan kepada seluruh prajurit Batalyon Zipur 9 Kostrad untuk menjadi prajurit Kostrad yang selalu menjadikan tugas sebagai tujuan utama dan selalu di cintai Rakyat dan menjaga kehormatan dimanapun bertugas dan berada.
Baca juga: Alasan Hujan Deras Pagi Tadi, Polsek Ciracas Tidak Lakukan Olah TKP Pencurian Sepeda Motor di Masjid
Dudung Calon KSAD
Sebelumnya Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon kuatkan sinyalemen bahwa KSAD Jendral TNI Andika Perkasa akan menjadi Panglima TNI.
Andika akan menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan segera memasuki usia pensiun.
Lalu Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman akan menggantikan Andika sebagai KSAD.
Jika itu terjadi maka gerbong peralihan kepemimpinan TNI berjalan mulus dan lancar.
Ini karena Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berasal dari angkatan (AAU) 1986, Jendral TNI Andika Perkasa Akmil 1987, sedang Letjen TNI Dudung Abdurachman Akmil 1988.
"Insya Allah dalam waktu dekat, Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata Effendi kepada wartawan, Jumat (3/9/2021).
Baca juga: Ridho DA Siap Menikah, Tak Pakai Lamaran Langsung Bilang ke Calon Mertua dan Tentukan Tanggal
"Jenderal (Letjen) Dudung Abdurachman menjadi KSAD," pungkas Legislator PDIP itu.
Diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiunnya pada November 2021 ini.
Jika menilik tradisi, Panglima TNI dijabat secara bergilir dari tiga angkatan yang ada yakni AD, AL, dan AU.
Melihat ke belakang sebelum Hadi, Panglima TNI dijabat oleh Gatot Nurmantyo dari TNI AD.
Jika mengikuti tradisi maka dari matra AL yang mendapatkan giliran menjabat Panglima TNI.
Saat ini Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dijabat Laksamana Yudo Margono.
Dia juga disebut-sebut calon kuat panglima TNI.
Baca juga: Setelah Teridentifikasi Kemarin, Satu Jenazah Bernama Sumatri Jaya Prana Dijemput Pihak Keluarga
Namun Presiden Jokowi juga memiliki hak istimewa atau prerogatif untuk mengusulkan calon Panglima TNI
Kedua hal tersebut diketahui telah tercantum dalam undang-undang dan terikat oleh hukum yakni dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
Isu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan digantikan KSAD Jenderal Andika Perkasa, lalu Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman akan menggantikan Andika Perkasa sepekan sebelumnya sudah dihembuskan anggota Komisi I lainnya Dave Laksono.
"Iya, skenarionya (Andika jadi Panglima TNI dan Dudung sebagai KSAD) seperti itu, cuma kita tunggu aja," katanya Kepada Kompas TV, Kamis (3/9/2021).
Namun Politikus Partai Golkar itu menjelaskan bahwa pernyataannya ini belum bisa dipastikan.
"Kayaknya banyak yang bilang seperti itu. Cuma saya belum lihat suratnya, nanti kalau suratnya di tangan, saya baru bisa (memastikan)," ujarnya.
Ia menilai kedua tokoh itu merupakah perwira tinggi TNI yang bisa diajak kerja sama dengan seluruh pihak dan rekam jejak mereka selama meniti karier di TNI pun bisa terbilang cemerlang.
"Jadi keduanya adalah perwira tinggi TNI akan persoalan yang bisa kita ajak kerja sama, pengalamannya, track recordnya jelas untuk menempati tersebut, baik sebagai KSAD atau Panglima TNI. Tapi apapun itu keptusan presiden, itu hak prerogatif beliau," ujarnya.
Ia mengimbau agar Kepala Negara segera mengirimkan surat terkait nama pengganti Marsekal Hadi sebelum yang bersangkutan masuk usia pensiun pada November 2021 mendatang.
Namun, ia mengingatkan agar keputusannya bisa keluar dalam waktu dekat karena Oktober itu sudah memasuki masa reses DPR RI.
"Sebaiknya sih sebelum Pak Hadi pensiun, pak presiden sudah ada panglima yang akan datang," kata dia.
Berikut Profil Singkat Hadi Tjahjanto, Andika Perkasa, dan Dudung Abdurachman
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto AAU 1986, Usia 58 Tahun
Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto SIP lahir 8 November 1963.
Ia adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Udara yang menjabat sebagai Panglima TNI sejak tanggal 8 Desember 2017, menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Hadi merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara.
Hadi Tjahjanto lahir dari keluarga TNI AU.
Ayahnya berpangkat Kopral dengan pangkat terakhir Sersan Mayor (Tek).
Ibunya penjual rujak cingur.
Semasa menempuh pendidikan di tingkat SMA ia memilih jurusan IPA dan dikenal cerdas oleh teman-temannya.
Pemilihan jurusan ini untuk mempermudah dalam merintis karier sebagai penerbang TNI AU.
Pengangkatannya menjadi terkenal karena merupakan panglima TNI kedua yang berasal dari Angkatan Udara setelah Marsekal TNI Djoko Suyanto.
Jendral TNI Andika Perkasa, Akmil 1987 Usia 56 Tahun
Jenderal TNI Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D. (21 Desember 1964) adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak tanggal 22 November 2018.
Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Ia juga merupakan menantu dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara, A.M. Hendropriyono.
Andika Perkasa, mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah (Kopassus) Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus selama 12 tahun.
Setelah penugasan di Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Mabes TNI-AD kembali bertugas di Kopassus sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha.
Jenderal TNI Andika Perkasa mengenyam pendidikan tinggi Strata-1 (Sarjana Ekonomi) di dalam negeri dan meraih 3 gelar akademik Strata-2 (M.A., M.Sc., M.Phil) serta 1 gelar akademik Strata-3 (Ph.D) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.
Jabatan sebelumnya sebagai perwira menengah (pamen) pada kepangkatan Kolonel (Inf.) adalah Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatra Utara.
Kemudian di promosi ke jabatan perwira tinggi (pati) dengan pangkat Brigadir Jenderal TNI sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad), Jakarta pada tanggal 25 November 2013 berdasarkan Keputusan Panglima TNI No. Kep/871/XI/2013 tanggal 8 November 2013.
Letjen TNI Dudung Abdurachman, Akmil 1988, Usia 55 Tahun
Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M. lahir 16 November 1965).
Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 25 Mei 2021 mengemban amanat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat.
Dudung, merupakan lulusan Akmil 1988 dari kecabangan Infanteri.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Dudung Abdurachman dilahirkan di Bandung, 19 November 1965 merupakan putra dari pasangan Bapak Nasuha dan Ibu Nasyati PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi.
Mengawali dengan menceritakan pengalamannya dari SMP sampai dengan saat ini. Ia Menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972—1985).
Ia lulus SMA Negeri 9 Bandung pada tahun 1985 dan kemudian ia mendaftarkan diri di Akabri Darat.
Namanya popular ketika menjabat Pangdam Jaya dimana ia tampil dengan tegas untuk mencopoti baliho liar bergambar Habie Rizieq Shihab yang dipasang FPI.
FPI pun akhirnya dibubarkan dan Rizieq Shihab dipenjara.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/dudung-paskah.jpg)