Berita Tangerang
Bayi Menggemaskan yang Dibuang di Masjid Al-Muhajirin Tangerang Baru Berusia 6 Jam
Bayi perempuan ditemukan di pelataran Masjid Al-Muhajirin, Komplek Sekretariat Negara, Kelurahan Panurangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Penulis: Gilbert Sem Sandro |
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Bayi menggemaskan berjenis kelamin perempuan ditemukan di pelataran Masjid Al-Muhajirin, Komplek Sekretariat Negara (Sekneg), Kelurahan Panurangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Melalui pantauan CCTV, bayi tersebut dibuang oleh seorang wanita muda pada Minggu, 22 Agustus 2021 pukul 17.00 WIB.
Selanjutnya bayi itu dibawa ke Klinik Anak atau Klinik Anak terdekat, yakni Bidan Delima.
Kepala Bidan Delima, Rozy Silvana mengungkapkan, saat diantar oleh warga sekira pukul 18.00 WIB, kondisi bayi itu dalam keadaan sehat, seperti bayi yang baru lahir pada umumnya.
Rozy memperkirakan, usia bayi tersebut baru sekitar 6 jam. Pasalnya, saat diperiksa ari-ari bayi tersebut masih menempel dan belum digunting.
Baca juga: Pengakuan Ibu Buang Bayi Perempuan di Masjid, Malu karena Hasil Berzina dengan Pria Beristri

"Kira-kira usia si bayi ini mungkin baru sekitar enam jam atau lebih dengan jenis kelamin perempuan," ujar Rozy Silvana saat ditemui Wartakotalive.com, Senin(23/8/2021) malam.
Baca juga: Empat Bayi Lahir di RSU Kota Tangsel saat HUT ke-76 RI, Manajer RS: Bukan Request Pasien
Baca juga: Jenguk Bayi yang Jadi Piatu Akibat Covid-19, Ganjar Semangati Keluarga Sunardi
"Kondisi bayi normal, karena saat ari-ari bayi kami gunting itu masih dalam keadaan sehat," sambungnya.
Lebih lanjut Rozy menjelaskan, ukuran bayi itu sepanjang 48 cm dengan berat badan 2.600 gram dan ukuran kepala 33cm.
Kemudian Rozy menerangkan, bercak darah yang berada di sekujur tubuh bayi tersebut merupakan hal yang normal, mengingat kondisinya baru saja dilahirkan.
"Meskipun cuma dialaskan dengan selembar jaket, kondisi bayi tidak dalam kedinginan kok. Karena saat diantar bayi masih berwarna merah banget," terangnya.
Baca juga: Viral Ambulan Pengantar Bayi Kritis Digebrak dan Dihalangi Oknum TNI di Jalan Otista Raya
Rozy juga menambahkan, selama dalam perawatan di klinik miliknya, bayi tersebut diberikan susu oleh asistennya, selain itu juga dimandikan serta berikan suntik vitamin.
Meskipun belum ada biaya pengganti yang diberikan akan perawatan si bayi, Rozy mengaku tidak keberatan melakukan itu semua.
Semua itu diberikan Rozy dan asistenya atas rasa kemanusiaan pada bayi tersebut, agar dapat tumbuh sehat kedepannya.
"Selama kami rawat bayinya kami kasih minum susu, kalau dia buang air kami bersihkan, tadi pagi kami mandikan, dan saya juga sudah berikan suntik vitamin untuk anak dan suntik vaksinasi hepatitis B," jelas Rozy.
Baca juga: Polisi Pastikan Temuan Sesosok Mayat yang Gegerkan Warga Jurangmangu Barat Meninggal karena Sakit
"Semua ini kami ikhlas memberikannya, demi rasa kemanusiaan untuk si bayi agar dapat tumbuh dan berkembang sehat," tutup Bidan Rozy Silvana.
Kronologi
Sebelumnya diberitakan, bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan di pelataran Masjid Al-Muhajirin, Komplek Sekretarian Negara (Sekneg), Kelurahan Panurangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Pengurus DKM Masjid Al-Muhajirin, Isbudi Santoso mengungkapkan, bayi tersebut ditemukan pada Minggu, 22 Agustus 2021 sore, yang dibuang oleh seorang wanita muda.
Kemudian pria yang akrab dipanggil Budi itu menceritakan kronologis lengkap kejadian pembuangan bayi tersebut, menurut pantauan CCTV yang berada di area masjid.
Baca juga: Mengintip Perkiraan Gaji Wakil Komisaris BRI, Posisi yang Ditinggalkan Rektor UI Ari Kuncoro
Baca juga: Ketika Oknum Satpol PP, Dishub hingga BPBD Kompak Pungli ke Sopir Truk Modus Surat Vaksin Covid-19
• PILU, Suami Istri Ini Terpaksa Jual Panci hingga Rice Cooker untuk Beli Beras Akibat Terdampak PPKM
Bermula saat pukul 16.30 WIB, terlihat seorang wanita sambil menggendong bayi memasuki area masjid melalui pintu belakang atau Blok C.
Setelah berhasil memasuki area masjid, wanita tersebut menuju menara masjid dan menaruh bayi di lantai bawah menara masjid, yang memang tergolong nyaman untuk duduk.
Selama 15 menit, wanita itu merapikan pakaian dan hijabnya, sambil memantau situasi area masjid yang tergolong sepi.
"Agak lama wanita muda ini disitu, sambil merapikan hijab, makser dan pakaiannya. Wanita itu melihat sekeliling halaman masjid yang saat itu memang sepi," ujar Isbudi Santoso saat diwawancarai Wartakotalive.com, pada Senin(23/8/2021).
Lalu, wanita tersebut kembali menggendong bayinya keluar dari lantai menara masjid dan memutar ke halaman depan lalu menuju ke halaman sebelah kiri masjid.
Setelah mengitari area masjid, pada pukul 17.00 WIB, wanita tersebut akhirnya meletakkan bayi itu di pintu pelataran masjid sebelah kiri yang paling pojok.
"Sepertinya wanita ini sudah membaca situasi masjid yang tidak terlihat orang lewat di posisi mana," kata Budi.
"Akhirnya tepat pukul 17.00 WIB, si wanita menaruh bayinya di pelataran masjid paling ujung," sambungnya.
Selanjutnya, pada pukul 17.15 WIB, seorang jamaah masjid bernama Ponidin yang datang untuk bersiap melakukan shalat Magrib.
Menurut pengakuan Ponidin, dirinya mendengarkan samar-samar suara tangisan seperti getaran telepon seluler (HP).
Setelah mengetahui sumber suara tersebut ternyata dari seorang bayi, Ponidin langsung mencari pertolongan kepada seorang Ibu Rumah Tangga yang bekerja sebagai pedagang, yakni Ibu Ajun.
Akhirnya, Ponidin dan Ajun kembali melihat bayi tersebut yang hanya dilapisi dengan sehelai jaket berwarna hitam.
Saat ditemukan, bayi perempuan itu tidak mengenakan pakaian ataupun sarung, seperti yang biasa terlihat pada bayi umumnya.
Selain itu, sekujur tubuh bayi juga terlihat bercakan darah dengan kondisi ari-ari yang masih menempel dan belum dipotong.
"Tidak lama setelah itu langsung ramai warga yang melihat, karena posisinya menjelang adzan Maghrib," terang Budi.
"Selanjutnya Ibu Ajun dan warga yang lain langsung membawa bayi itu ke bidan terdekat yang jaraknya sekira 500 meter, agar segera mendapat perawatan," imbuhnya.
Baca juga: CATAT! Terbitkan Aturan PPKM Level 4, Anies: Pasar Buka hingga Pukul 13.00, Swalayan Sampai 20.00
Baca juga: HATI-HATI! Penggunaan Narkoba di Tengah Pandemi Meningkat 45.227 Kasus, Pengedar Manfaatkan Situasi
Baca juga: Hasil Tes PCR Tetap Positif Setelah 2 Minggu, Perlukah Tes Ulang? Berikut Penjelasan dari WHO
Setelah diantar ke bidan, warga langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Sekira pukul 19.00 WIB, pihak kepolisan dari Polsek Pinang, Kota Tangerang datang ke lokasi kejadian.
Selanjutnya, pihak kepolisian meminta chip dari CCTV masjid Al-Muhajirin untuk dilakukan penyelidikan selanjutnya.
"Setelah pihak kepolisian datang dan melihat lokasi TKP, mereka meminta chip CCTV untuk selanjutnya dipelajari kejadiannya," ucapnya.
"Hingga saat ini belum ada lagi informasi terbaru dari pak polisi perihal kejadian kemarin itu," tutup Isbudi Santoso. (m28)