Info Pemprov Jateng

Jenguk Bayi yang Jadi Piatu Akibat Covid-19, Ganjar Semangati Keluarga Sunardi

Ganjar berpesan kepada para tetangga Sunardi dan kepala desa di sana untuk peduli pada kehidupan Sunardi.

Editor: Ichwan Chasani
Dok. Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjenguk keluarga Sunardi dan bayinya yang baru berusia 25 hari, di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Selasa (17/8/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, BOYOLALI — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjenguk keluarga Sunardi di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Selasa (17/8/2021) usai menjalankan upacara kemerdekaan.

Saat Ganjar datang, Sunardi tampak terdiam sambil menggendong bayinya yang baru berusia 25 hari bernama Anugerah Ridwan Al-Faqih. Anugerah adalah alasan Ganjar berkunjung ke rumah Sunardi. Ia ingin melihat bayi yang telah menjadi piatu, karena ditinggal ibunya itu.

"Pripun pak kabarnya? (bagaimana pak kabarnya) Ini putranya? Sampeyan kudu dadi mboke (bapak harus jadi ibunya). Ora entuk menyerah (tidak boleh menyerah). Bismillah mudah-mudahan nanti berjalan baik," kata Ganjar pada Sunardi.

Kepada Ganjar, Sunardi menceritakan bahwa anak ketiganya itu lahir dan langsung ditinggal ibunya. Istrinya meninggal saat operasi dan juga dinyatakan positif Covid-19. "Ini anak ketiga saya pak, itu yang dua itu kakak-kakaknya. Nama anak saya Anugerah Ridwan Al-Faqih," ucapnya kepada Ganjar.

Ganjar pun langsung mendekat dan mengusap kepala Anugerah. Ia nampak diam sesaat, sambil membacakan doa untuk bayi yang masih merah itu.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjenguk keluarga Sunardi dan bayinya yang baru berusia 25 hari, di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Selasa (17/8/2021).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjenguk keluarga Sunardi dan bayinya yang baru berusia 25 hari, di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Selasa (17/8/2021). (Dok. Humas Pemprov Jateng)

"Wis sehat-sehat nggih. Njenengan wis pinter nyusoni ngunu kok (sudah pintar memberikan susu). Mase mbake iso nggendong to ? (kakaknya bisa menggendong kan ?). Dibantu ya. Wis pokoke semangat. Tak dongakke sehat kabeh (pokoknya semangat, saya doakan sehat semua)," ucapnya.

Ganjar juga menanyakan pekerjaan Sunardi sehari-hari. Sebelum ditinggal istrinya, ia bekerja sebagai penjual pepaya. "Saya beli pepaya di kebun tetangga pak, kemudian saya jual. Tapi sekarang ya fokus ngurusi anak dulu," jelas Sunardi.

Ganjar pun berpesan kepada tetangga dan kepala desa yang ada di sana untuk peduli pada kehidupan Sunardi. Mereka diminta membantu, saat Sunardi kesulitan.

"Ya wis (Ya sudah) aku pamit ya, ini ada susu, buah, pempers dan lainnya buat kebutuhan adiknya. Sama ini aku tilik bayen (jenguk bayi) ya," ucapnya sambil menyerahkan amplop berisi uang pada Sunardi.

Sunardi mengatakan sangat terharu dikunjungi Ganjar. Ia tak menyangka, Ganjar mau berkunjung ke rumah sederhananya dan memberikan perhatian pada anaknya.

"Saya merasa terharu, rumah saya didatangi pak Gubernur. Ini anak saya, usianya baru 25 hari. Sudah ditinggal ibunya, meninggal saat melahirkan," katanya sambil berkaca.

Ia mengatakan cukup kesulitan menjalankan dua peran sebagai ayah sekaligus ibu. Tapi ia mengatakan akan tetap berusaha mengasuh anak-anaknya dengan baik.

"Ya gimana ya, agak susah. Cari makan sendiri, ngurusi anak kecil sendiri. Untung dua anak saya sudah dewasa, jadi bisa membantu," ucapnya.

Ia juga berterima kasih karena diberi perhatian dari Ganjar. Selain susu, buah, pampers dan kebutuhan lain, ia juga mendapat bantuan uang dari Ganjar.

"Tadi juga dipesenin pak Ganjar, jaga anaknya baik-baik. Jangan disia-siakan dan tetap semangat. Pasti akan saya lakukan. Saya berharap anak saya jadi anak pintar, sholeh dan bisa membanggakan orang tua," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved