Razia PSK
Sudin Sosial Jakarta Pusat Angkut Enam PSK usai Terjaring Razia di Kemayoran
Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menggelar razia PSK di daerah Kemayoran saat penerapan PPKM Level 4. Ternyata masih ada yang nekad.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebanyak enam pekerja seks komersial (PSK) terjaring razia petugas gabungan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (20/8) malam. Keenamnya pun langsung dibawa ke Panti Sosial untuk dilakukan pembinaan.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Paranginangin mengatakan enam PSK yang terdiri lima orang wanita dan satu waria ini diamankan berdasarkan menindaklanjuti aduan masyarakat.
Baca juga: Sekarang Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Gratis Denda, Ada Program Triple Untung, Simak Penjelasannya
"Jadi kami menindaklanjuti laporan masyarakat yang terganggu dengan keberadaan para wanita psk itu. Kita amankan sebanyak enam orang," kata Ngapuli, Sabtu (21/8/2021).
Dikatakan Ngapuli, razia ini dilakukan lantaran masyarakat merasa terganggu karena kawasan tersebut sering terjadi kerumunan warga di warung remag-remang.
Di masa pandemi ini tentu sangat rentan terpapar Covid-19 jika terjadi kerumunan.
"Untuk itu kami antisipasi kerumunan dan aduan masyarakat yang merasa terganggu. Kita kordinasi dengan Polsek, Satpol PP dan PPK Kemayoran, langsung bergerak ke lokasi," katanya.
Baca juga: Prasetio Edi Marsudi Ragu Opini WTP Pemprov DKI dari BPK karena Ada Temuan yang Ganjil
Setelah dilakukan penjangkauan oleh petugas, enam orang PSK tersebut dimasukan ke dalam mobil KDO milik Dinas Sosial. Kemudian mereka dibawa ke Polsek Kemayoran untuk didata dan menjalani rapid test antigen.
"Setelah di rapid test semalam, alhamdulillah hasilnya negatif semua. Keenam orang psk itu langsung dikirim ke panti PSBI Kedoya, Jakarta Barat," ujarnya.
Nantinya selama di panti sosial PSBI Kedoya, mereka yang terjaring akan dilakukan assement serta pembinaan.
Diakui ke enamnya melakukan hal tersebut karena terhimpit ekonomi dan sulit mencari pekerjaan ditengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Peramal Denny Darko Sebut di Wilayah Indonesia Ini Diramalkan Bakal Disapu Tsunami Setinggi 20 Meter
"Nanti mereka akan dibina selama minimal 6 bulan. Mereka akan diberikan keterampilan disana. Harapannya setelah keluar mereka punya keahlian sehingga tidak kembali ke menjajakan diri di jalanan lagi," ucapnya.