HUT RI
Pembeli Sepi di Masa PPKM, Pedagang Keliling: Tidak Ikut Perang, Masa Beli Bendera Saja Tidak Bisa?
Dayat mengungapkan, pada masa awal PSBB, pendapatannya tidak sampai menyiksa seperti ini.
"Biasanya setiap tahun, kita selalu dapat pesanan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Bank BNI, Bank Mandiri, dan Kementeriaan Kesehatan (Kemenkes)," ungkap Leni, pedagang bendera, kepada Tribunnews, Kamis (12/8/2021).
Leni menjelaskan, setiap tahun, instansi-instransi tersebut memesan bendera merah putih minimal 500 meter. Namun, sekarang sangat berkurang.
Baca juga: Hukuman Djoko Tjandra Dikorting Setahun, Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Ajukan Kasasi
"Untuk tahun 2021, mereka masih pesan di sini, tetapi tidak sama seperti tahun sebelumnya. Paling beberapa ratus meter saja," ujarnya.
Para pedagang mengatakan, HUT Kemerdekaan Indonesia harus tetap dirayakan.
"Walau penjualan berkurang, kita sebagai pedagang harus tetap bersyukur, karena ini merupakan suatu tradisi yang tidak boleh dihilangkan oleh masyarakat Indonesia," ucapnya.
Baca juga: Empat TPU di Jakarta Pusat Masih Terima Jenazah Pasien Covid-19 Pakai Sistem Tumpang
Pantauan Tribunnews, hanya beberapa pembeli yang datang.
"Saya berharap tahun 2021, Kemerdekaan Indonesia harus tetap dirayakan walau dalam suasana pandemi Covid-19," ucapnya.
PSBB Lebih Baik Dibandingkan PPKM
Leni mengatakan omzet penjualannya tahun ini sangat berkurang.
"Semenjak adanya PPKM, omzet penjualan kita menurun dibandingkan sebelumnya."
"Kalau dibandingkan masa PSBB, masih mending waktu tahun 2020," beber Leni.
Baca juga: Upacara HUT ke-76 RI Boleh Dihadiri Maksimal 30 Orang, Lomba yang Timbulkan Kerumunan Dilarang
Leni sudah berjualan bendera merah putih sekitar 23 tahun, di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur.
"Kita biasanya jualan bendera dari 15 Juli."
"Tetapi karena Jakarta masih dalam pandemi Covid-19, tahun ini kita baru mulai berjualan pada akhir Bulan Juli."
Baca juga: Berakhir Damai, PPNI Jakut Tak Berikan Sanksi Kode Etik kepada EO yang Lalai Suntikkan Vaksin Kosong
"Untuk saat ini, baru 25 persen dari barang yang saya miliki habis terjual," papar Leni.