HUT RI
Pembeli Sepi di Masa PPKM, Pedagang Keliling: Tidak Ikut Perang, Masa Beli Bendera Saja Tidak Bisa?
Dayat mengungapkan, pada masa awal PSBB, pendapatannya tidak sampai menyiksa seperti ini.
Leni mengatakan, bendera yang dijualnya berasal dari Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
Sedangkan pernak-perniknya berasal dari Asemka, Jakarta Barat.
Baca juga: Kasus Suntikan Vaksin Kosong: PB IDI: Bagaimana Jika Peristiwa Ini Tak Terjadi di Satu Tempat Saja?
"Kalau sebelum pandemi, omzet penjualan bendera merah putih bisa mencapai Rp 10 juta dalam sehari."
"Tetapi untuk saat ini, Rp 1,5 Juta saja sulit," akunya.
Ia berharap 2021 menjadi tahun tersulitnya berjualan bendera merah putih, dan tahun ke depannya dapat berjalan kembali normal.
"Saya juga berharap agar bendera merah putih tetap berkibar dan kembali jaya di Indonesia," cetusnya.
Rasa Nasionalisme Harus Tetap Berkibar
Kaus merah putih sudah menjadi tradisi untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia.
Biasanya, kaus merah putih digunakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesiaan sekaligus menunjukkan rasa nasionalisme.
Oleh karena itu, banyak pedagang yang berjualan kaus merah putih di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur.
Baca juga: Yusril: Data Kematian Korban Covid-19 Bisa Digoreng Jadi Isu Pelanggaran HAM Berat
"Walau Indonesia masih dalam pandemi Covid-19, kita sebagai warna Indonesia harus tetap memeriahkannya dengan menggunakan kaus merah putih," ujar Imam, ditemui di Pasar Jatinegara, Kamis (12/8/2021).
Imam menjelaskan, selama pandemi Covid-19, penjualan kaus merah putih menurun dibandingkan sebelum pandemi.
Ia menjelaskan, kaus merah putih khusus anak-anak ditawarkan dengan harga Rp 30.000 hingga Rp 35.000.
Baca juga: Rumah Warga Jakarta yang Anggota Keluarganya Belum Divaksin Bakal Ditempeli Stiker
Sedangkan kaus merah putih ukuran dewasa ditawarkan dengan harga Rp 40.000 hingga Rp 45.000.
"Modelnya bervariariasi, mulai dari bergambar burung garuda dan kaus yang hanya berwarna merah dan putih."