Berita Tangerang
Cerita Nenek Saanih dan Warnih Terharu Dapat Beras setelah 9 Bulan Tidak Pernah Kebagian Bansos
Sebanyak 4000 orang mendapatkan bantuan sosial dari Kelurahan Tanah Tinggi, Tangerang
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Kelurahan Tanah Tinggi, Tangerang membagikan Bantuan Sosial (Bansos) berupa beras kepada 4000 warga Tanah Tinggi, hari ini.
Warga yang mendapatkan satu karung beras sebesar 10 Kg tersebut umumnya merupakan warga yang sudah terdata untuk mendapat Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan(PKH), dan Bantuan Pangan Non Tunai(BPNT).
Namun, nenek Saani dan Warnih yang hari ini mendapat bantuan beras, mengaku sebelumnya selama 9 bulan mereka tidak pernah mendapat bantuan apapun yang diberikan pemerintah.
Baca juga: Anies Ungkap 2,3 Persen Warga Jakarta yang Divaksin tetap Terinfeksi Covid-19
Baca juga: Tunggu Proses Verifikasi dari Kemensos, 4.820 Keluarga di Menteng Jakpus Belum Terima Bantuan Beras

Nenek Saani merupakan warga RW yang sama, yakni RW 12, namun berbeda RT. Nenek Saani warga RT 01 sedangkan nenek Warnih adalah warga RT 02.
Saat awal pandemi Covid-19 nenek Saani dan Warnih pernah dua kali menerima bantuan dari pemerintah, namun setelah itu bantuan berupa uang ataupun barang tidak pernah lagi didapatnya.
"Dulu waktu awal Covid-19, nenek pernah dapat dua kali bantuan, tapi abis itu sampai 9 bulan tidak pernah dapet sama lagi, baru ini dapet bantuan lagi," ujar nenek Saani saat diwawancarai Wartakotalive.com sehabis menerima bantuan beras di kantor Keluraham Tanah Tinggi, Tangerang, Sabtu (31/7/2021).
Nenek Saani dan Warnih menceritakan, tentang pengurus RT setempat yang pernah beberapa kali mendatangi rumah mereka, untuk meminta identitas KTP dan Kartu Keluarga (KK), dengan dalih mendata bantuan yang akan diberikan pada warga.
Baca juga: Website setkab.go.id Diretas, Hacker Kirim Pesan Menohok kepada Pemerintah tentang Nasib Rakyat
Baca juga: Kelurahan di Kota Tangerang Ini Paling Gencar Soal Vaksinasi, Hingga Kini 7.319 Warga Sudah Disuntik
Namun, hingga 9 bulan lamanya bantuan yang ditunggu, tidak kunjung tiba.
Hingga akhirnya nenek Saani mengetahui informasi pembagian bantuan berupa beras, dan ia pun mengajak rekannya yaitu nenek Warnih untuk bersama-sama mengambil beras.
"Dulu orang RT dateng mulu bolak balik kerumah minta KK sama KTP, tapi minta doang, bantuannya tidak pernah dapat," keluh Saani.
Awalnya mereka bingung saat hendak dimintai petugas kupon pengambilan beras, karena selama ini kedua nenek tersebut tidak mengetahui informasi apapun, tentang persyaratan pengambilan bantuan.
Kemudian, nenek Saani dan Warnih berinisiatif untuk menemui dan meminta langsung bantuan kepada Lurah Tanah Tinggi, yakni Hadi Ismanto.
Dan akhirnya mereka kembali menerima bantuan dari pemerintah setelah penantian selama 9 bulan.
"Awalnya saya maksain diri aja ngajak ibu ini. Saya bilang, 'kita minta beras yuk ke pak Lurah, nanti disana, kita minta langsung aja," cerita Saani.
"Yaudah ayo kita minta beras juga deh, masa orang lain dapat melulu, kita tidak pernah nerima apa-apa," timpal Warnih.