Berita Nasional
Website setkab.go.id Diretas, Hacker Kirim Pesan Menohok kepada Pemerintah tentang Nasib Rakyat
Sumber di lingkungan Istana Kepresidenan membenarkan bahwa website Sekretariat Presiden telah menjadi sasaran peretasan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Website resmi Sekretariat Kabinet setkab.go.id berhasil dibobol hacker pada Sabtu (31/7/2021) hari ini.
Hacker mengirim pesan kepada pemerintah tentang kondisi masyarakat saat ini.
Menurutnya, pemerintah berlaku tidak adil dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan.
Namun, sesuai pengamatan Warta Kota, pada Sabtu petang, website sudah bisa diakses kembali.
Baca juga: Anggaran Laptop Merah Putih Rp10 Juta, Fadli Zon: Jangan Keterlaluan Cari Untung di Masa Pandemi
Saat dibobol hacker, Laman Sekretariat Presiden menampilkan layar hitam dengan foto yang menampilkan demonstran membawa bendera merah putih. Di bawahnya tertulis keterangan :
"Padang Blackhat ll Anon Illusion Team Pwned By Zyy Ft Luthfifake"
Kemudian, tertulis pula kalimat :
"Kekacauan Dimana Mana, Indonesia Sedang Tidak Baik Baik Saja. Rakyat Harus Dirumah Tanpa Ada Dispensasi dan Kompensasi Apapun Yang Membuat Rakyat Idonesia Merasa Stress Dan Depresi. Penguasa Menikmati Dunia nya Sendiri Dengan Gaji Yang Mengalir Tiap Hari. Dimana Keadilan Di Negara Ini?"
"Pancasila! 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2 Sampai 5 Tidak Ada Perubahan
Padang Blackhat"
Dari pantauan, sebelumnya masih dapat mengakses website Sekretariat Kabinet pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.05 WIB.
Sementara itu, hingga pukul 10.51 WIB laman Setkab tidak dapat diakses.
Sumber di lingkungan Istana Kepresidenan membenarkan bahwa website Sekretariat Presiden telah menjadi sasaran peretasan.
Saat ini penanganan terhadap kondisi tersebut sedang dilakukan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Istana membenarkan apabila peretasan ini jelas mengarah kepada serangan siber untuk tujuan tertentu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Website Sekretariat Kabinet Diretas, Polri Hingga BIN Turun Tangan"