Virus Corona Jabodetabek
Haji Lulung: Warga Disuruh Isoman tapi Obat Tidak Ada, Gimana? Saya Mengalami Sendiri
Lulung menyatakan demikian, lantaran mengalami sendiri langkanya obat-obatan untuk pemulihan pasien Covid-19.
"Kelangkaan obat yang dikeluhkan warga selama ini ternyata benar, dan terjadi di mana-mana."
"Ini fakta di lapangan, karena sekarang saya mengalami sendiri," ungkap Lulung.
Lulung menduga kelangkaan obat tersebut terjadi karena ulah oknum penimbun obat, seperti yang diungkap Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu, di kawasan Jalan Peta Barat Indah III, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (12/7/2021).
Baca juga: DAFTAR Lengkap Wilayah Level 3 dan 4 di Jawa-Bali, di Luar Itu Terapkan PPKM Mikro
"Ulama, kiai, dokter, tenaga medis kita sudah ribuan yang gugur."
"Mungkin karena mereka kesulitan mendapatkan obat."
"Saya minta keadaan ini segera diatasi pemerintah, pemerintah harus turun tangan langsung, jangan pasif hanya menunggu polisi melakukan penggerebekan atau penangkapan," bebernya.
Cadangan Obat Setahun Punya Kemenkes Habis Kurang dari Sebulan
Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya menuturkan, lonjakan kasus harian berdampak kepada suplai obat terapi Covid-19.
Pihaknya pun berusaha segera memenuhi kebutuhan obat-obatan di rumah sakit.
Bahkan, buffer atau cadangan obat terapi Covid-19 untuk setahun, habis dalam waktu satu bulan.
Baca juga: WHO Hapus Azitromisin dan Oseltamivir dari Daftar Obat Covid-19, Kemenkes: Masih Aman Digunakan
"Kami punya buffering ya."
"Buffer kami setahun pun sudah habis tidak sampai satu bulan ini, dan sedang dalam proses pengadaan," ungkapnya dalam dialog virtual bersama PERSI, Senin (19/7/2021).
Arianti melanjutkan, pengadaan obat-obat tersebut memerlukan pengajuan anggaran terlebih dahulu. Sehingga, masih dibutuhkan waktu.
Baca juga: KPK Sempat Apresiasi Aksi Penembakan Laser ke Gedung tapi Kini Melapor ke Polisi, Greenpeace Bingung
"Inilah yang terjadi pada kondisi sekarang."
"Kami sudah membuat berbagai upaya agar bisa melakukan berbagai hal."