Virus Corona
Politisi PDIP: Beda Pendapat Boleh, tapi Saat Perang Semua Harus Bersatu, Itu Baru Negarawan Sejati
Politisi PDIP ini mengatakan, politisi, pengamat, epidemiolog, akademisi, atau siapa pun, jangan lah menari-nari di saat rakyat menderita.
“Pandemi ini bukan momentum untuk berkomentar yang tidak-tidak dan saling menyalahkan. Saat ini waktunya untuk bersatu,” tegasnya.
Masa pandemi, lanjutnya, adalah waktunya mendarmabaktikan ke ibu pertiwi, segala potensi, segala tindakan, dan segala doa satu padu perang melawan Covid-19.
“Untuk itu saudaraku, sebangsa dan setanah air, ayo sudahi."
Baca juga: Begini Cara Polisi Tindak Perkantoran Langgar PPKM Darurat, Lakukan Penyelidikan di Stasiun Kereta
"Boleh beda pendapat di mana pun, tapi ketika negara sedang perang, semuanya bersatu padu."
"Saling mendukung, saling support dan saling menguatkan, bergandengan tangan melawan Covid-19."
"Jangan lah mengumbar kesalahan pemerintah, seolah-olah tidak bisa melindungi rakyatnya. Itu kontraproduktif, korbannya rakyat,” bebernya.
Baca juga: Indonesia Jadi Negara Menengah Bawah Lagi, Rizal Ramli: Tanya Sama yang Biasa Ngomong Ecek-ecek
Rahmad mengatakan, jadi politisi atau pengamat itu mudah, namun menjadi negarawan itu sesuatu hal yang butuh kesadaran kita semua.
‘’Jadi ayo, jadi politisi yang negarawan, ayo menjadi epidemiolog yang negarawan, ayo menjadi pengamat yang negarawan semua untuk ibu pertiwi,’’ ajaknya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 8 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 623.277 (23.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 432.978 (17.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 280.830 (11.3%)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/rahmad-handoyo-anggota-komisi-ix.jpg)