Pasien Covid-19 Terus Melonjak, RSUD Cibinong Butuh Donasi Tempat Tidur, Obat, dan Oksigen Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong saat ini kewalahan menangani lonjakan pasien Covid-19 dan membutuhkan donasi tempat tidur, obat dan tabung oksigen.
Penulis: Hironimus Rama |
WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong saat ini kewalahan menangani melonjaknya pasien Covid-19.
Ada 377 pasien Covid-19 yang tengah dirawat di rumah sakit ini saat ini. Jumlah ini lebih dari 60 persen dari total 580 tempat tidur yang tersedia di rumah sakit ini.
Pihak pengelola rumah sakit menghadapi sejumlah kendala dari meningkatnya pasien Covid-19.
Sebut saja ketersediaan tempat tidur, obat dan oksigen yang semakin menipis.
Baca juga: Polda Metro Bekuk Pelaku Penipuan dengan Modus Jual Tabung Oksigen Lewat Medsos
"Kita butuh 50 tidur lagi untuk pasien Covid-19. Tetapi kita tidak punya dana untuk membeli," kata Direktur Utama RSUD Cibinong Wahyu Eko Widiharso, Jumat (9/7/2021).
Saat ini kita menghadapi persoalan arus kas yang tidak seimbang karena klaim senilai Rp 40 miliar ke BPJS Kesehatan belum dibayar sepenuhnya.
"Klaim Rp 40 miliar ke BPJS Kesehatan pada 2020 baru dibayar Rp 4,3 miliar. Klaim tahun 2021 masih diverifikasi," ujarnya.
Baca juga: Ruang Perawatan Makin Menipis, Wadir Pelayanan RSUD Cibinong: Berharap Pasien Covid-19 Cepat Sembuh
Persoalan ini membuat RSUD Cibinong tidak bisa memberikan pelayanan maksimal.
"Kita kekurangan oksigen dan obat bagi pasien Covid-19. Kalau ada yang mau donasi, kita akan terima," ungkap Eko.
Kendala lain yang dihadapi RSUD Cibinong adalah kurangnya tenaga kesehatan (nakes) untuk melayani pasien Covid-19.
Baca juga: MIRIS! Tiga Sindikat Ini Ternyata yang Menimbun Tabung Oksigen, Avigan, hingga Ivermectin
"Kita memiliki 1.300 nakes, tetapi saat ini 80 orang terpapar Covid-19," tuturnya.
Untuk mengatasi persoalan ini, RSUD Cibinong sedang membuka lowongan relawan nakes untuk pasien Covid-19.
"Kita lagi buka lowongan relawan nakes. Kalau ada yang mau, silahkan kirim lamaran," papar Eko.
Baca juga: Kebut Distribusi, Kejati DKI Jakarta Sulap Mobil Tahanan Jadi Armada Pengangkut Tabung Oksigen
Eko berharap semua persoalan ini segera bisa terpecahkan sehingga pelayanan kepada pasien Covid-19 semakin maksimal.
"Kita berharap klaim ke BPJS Kesehatan segera dibayar lunas agar bisa membeli berbagai perlengkapan untuk menangani Covid-19," tutur Eko.