PPKM darurat

Bawa Miras, Cewek Open BO Bersama Dua Teman Prianya Diamankan Petugas PPKM Darurat di Lenteng Agung

Tiga remaja masih di bawah umur diamankan lantaran kedapatan membawa minuman keras (miras) saat melintas di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com/Vini Rizki Amelia
Tiga remaja masih di bawah umur diamankan aparat gabungan TNI-Polri lantaran kedapatan bawa miras saat melintas di Pos Penyekatan PPKM darurat Lenteng Agung, tepatnya di Jalan Raya Lenteng Agung, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/7/2021) sekira pukul 22.00 WIB. Selain membawa miras, salah satu remaja yang merupakan seorang wanita, SA (16) juga mengaku sudah mengkonsumsi obat terlarang jenis tramadol. 

"Aku pernah sama tetangga aku dari Kiaracondong. Namanya pake MiChat, foto yang ada di profil bukan foto asli."

"Begitu pun pelanggan yang pesen, mau tua mau muda, mau kenal atau enggak dia pesen ya disamperin," kata Vera.

Selain pernah menerima pelanggan yang tak lain seorang tetangganya, Vera juga pernah mendapat pelanggan seorang teman karibnya.

"Teman tongkrongan juga pernah, tapi itu pas aku di Lembang. Dia temen nongkrong di kosan, tarif mah tetap sama sesuai kesepakatan di MiChat," kata dia.

Sudah empat tahun Vera menjalani prostitusi online.

Awalnya ia seorang pemandu karaoke, tapi kemudian nekat menjajakan diri melalui aplikasi MiChat.

Ia berasal dari Kiaracondong, Kota Bandung, dan saat ini tinggal di rumah kos di daerah Jalan Cagak, Kabupaten Subang.

Vera mengaku dahulu merupakan seorang pemandu karaoke di wilayah Kota Bandung.

Karaoke, yang akrab dengan dunia malam, kemudian menjadi media bagi Vera untuk terjun ke dunia prostitusi online.

Ketika ditemui di salah satu vila di kawasan Sari Ater, Selasa (25/5/2021) dini hari, Vera, yang hendak menunggu ojek online setelah melayani pria hidung belang, mengungkapkan, dirinya sudah dapat dua pelanggan semalam.

"Barusan udah beres. Sekarang saya lagi cari ojek online mau pulang ke kosan," ujar Vera kepada TribunJabar.id.

Sembari mengisap sebatang rokok, Vera lalu duduk santai di bangku salah satu warung parkiran bus di kawasan Sari Ater.

Seolah tanpa beban, Vera langsung menawarkan diri.

"Mas nginep di mana? Kalo mau, aku masih open," ujarnya.

Saat itu harga yang ditawarkan Vera terbilang cukup mahal.

"Long time Mas cukup Rp 1,2 juta. Kalau mau sekali main, Rp 400 ribu juga gapapa," kata dia.

Dijelaskan Vera, long time adalah istilah disewa dengan waktu cukup panjang, dari malam hingga pagi.

"Kalau long time, ya, sampe check out tapi nanti pagi aku minta dianterin pulang," ujarnya.

Meski menerima panggilan long time, Vera tetap membatasi tiga kali main hingga pagi.

Wanita satu ini terbilang cukup piawai, hari ini dari sore hingga dini hari dia sudah menerima dua panggilan pria hidung belang.

"Baru dapet satu juta. Pada pelit, gak mau kasih uang tips, padahal aku juga butuh ongkos grab," kata dia.

Vera sudah sekitar 4 tahun menjalani profesi tersebut, semenjak ia merantau di wilayah Jalan Cagak Subang,

"Kalau saya sengaja di luar daerah, biar gak banyak orang yang dikenal tau," ujar Vera.

Status Vera yang hingga kini belum berumah tangga juga menjadi sebab kenapa ia bisa laris manis.

"Rata-rata nanyain janda apa enggak. Kalau bilang gadis, pasti seneng dan aku emang belum menikah," katanya.

Dulu ketika ia bekerja sebagai pemandu karaoke (LC) di wilayah Kiaracondong, ia tak pernah menerima tawaran kencan.

"Pas jadi LC saya gak mau karena itu deket daerah tempat tinggal saya, tapi saya mulai open pun pas pindah merantau ke Subang," katanya.

(Wartakotalive.com/VIN/Serambinews.com)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved