Virus Corona Jabodetabek

Update Kasus Covid-19 Jagakarsa di Jalan Pepaya Setelah Lockdown Tak Ada Penambahan

sebanyak empat orang masih menjalani isolasi mandiri karena terinfeksi virus corona di Jalan Pepaya, Jagakarsa.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
Wartakotalive/Ramadhan LQ
Sejumlah petugas menjaga portal di salah satu kawasan zona merah Covid-19 di Jagakarsa, Jakarta. Selama dilakukan lockdown, tidak ada penambahan kasus. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAGAKARSA - Kapolsek Jagakarsa, Kompol Endang Sukmawijaya SH, melaporkan update situasi Covid-19 di sebuah kampung di Jalan Pepaya, RT 03 RW 05 Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Dari data terakhir yang diterima Wartakotalive.com, Senin (28/6/2021), sebanyak empat orang masih menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terinfeksi virus corona.

Sementara itu, sebanyak tiga orang dirawat di rumah sakit dan empat orang dinyatakan meninggal dunia.

Total kasus paparan Covid-19 di rumah berjumlah empat kasus.

Angka tersebut menurun dibanding data awal pada 12 Juni 2021.

Baca juga: DKI Siapkan Skenario Terburuk Dalam Penanganan Covid-19

Baca juga: Pekan Depan Rusun Pasar Rumput Setiabudi Jaksel Sudah Siap Tampung Pasien Terpapar Virus Corona

Data menunjukkan, sebanyak 56 orang harus menjalani isolasi mandiri dan 21 orang dirawat di rumah sakit.

Namun, perbedaan terlihat di mana pada tanggal tersebut tak ada yang meninggal.

Total kasus paparan di rumah berjumlah 32 kasus. 

Angka yang semakin tinggi dari hari ke hari membuat Jalan Pepaya, RT 03 RW 05, menerapkan lockdown.

Baca juga: Pemerintah Pilih PPKM Mikro Ketimbang Lockdown, Satgas Covid-19: Kejar Tikus Jangan Bakar Rumah

Kompol Endang mengatakan selama dilakukan lockdown, tidak ada penambahan kasus.

Menurutnya, dengan diberlakukannya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro secara ketat di zona merah itu, kasus Covid-19 dapat diatasi secara baik.

“Dengan diberlakukannya PPKM Mikro di zona merah RT 03/05 Kel Jagakarsa secara ketat, maka kasus Covid 19 bisa diatasi dengan baik, dengan hasil sebanyak 65 orang sudah sehat,” ujar Kompol Endang.

Lebih lanjut, Kompol Endang mendoakan kesembuhan empat orang yang masih menjalani isolasi mandiri.

“Data kami, empat orang masih isoman. Insya Allah akan cepat sembuh,” katanya. 

Anies Baswedan Minta Warganya Tak Bepergian

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya untuk tidak bepergian saat terjadi ledakan kasus Covid-19, kecuali ada kepentingan mendesak.

Hal itu dikatakan Anies usai melakukan inspeksi ke RSUD Tarakan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (28/6/2021) petang.

“Saya ingin mengajak kepada semua dari RS ini ada pesan mari kurangi bepergian, mari kita hindari potensi penularan dan mari kita pilih keselamatan,” kata Anies.

“Bepergian punya resiko terpapar, dan bila ada komorbid ada potensi komplikasi itu bisa fatal,” tambah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.

Anies juga berpesan kepada warganya untuk melapor bila belum mendapatkan vaksin.

Warga juga dapat mendaftarkan diri ke aplikasi JAKI untuk mengikuti program vaksinasi yang diberikan secara gratis.

Baca juga: Pembangunan Terus Berlanjut, Satpol PP Jaksel Bakal Gembok Gedung 5 Lantai Tanpa IMB di Fatmawati

“Lebih baik kita bersiap dengan mendapatkan vaksin sehingga badan kita jadi siap menghadapi bila sampai harus terpapar. Silakan daftar lewat JAKI, untuk melakukan vaksinasi di seluruh wilayah Jakarta,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Anies menjelaskan maksud kedatangannya ke RSUD Tarakan.

Anies ingin mengecek persiapan sebagai upaya antisipasi adanya potensi kenaikan kasus Covid-19 di Jakarta.

Baca juga: Tak Gagah Lagi, Tiga Polisi Gadungan Pemeras Sopir Angkot Bengong Ketika Ditangkap

Selain itu, Anies juga ingin melihat penanganan terhadap pasien-pasien Covid-19 di sana.

“Dari mulai yang memerlukan kamar isolasi sampai memerlukan ICU, bahkan termasuk ICU untuk bayi. Jadi semua fasilitas alhamdulillah berjalan dengan baik dengan tingkat ke terisian cukup full (penuh),” katanya.

“Itu tujuan kita hari ini dan alhamdulillah penanganan sudah baik. Saya sampaikan apresiasi kepada semua tenaga medis yang lelahnya luar biasa. Kerjanya non stop. Benar-benar sebuah perjuangan yang menyita enegi menyita pikiran dan menyita kekuatan mental,” tambahnya.

Baca juga: Ditetapkan Sebagai Zona Merah, Permukiman Warga Wilayah RW 01 Grogol Ditutup Paksa Aparat

Sementara itu Direktur Utama RSUD Tarakan Dian Ekowati menyatakan, bakal menyediakan tenda perawatan untuk pasien Covid-19. Rencananya tenda tersebut akan didirikan di dua lokasi berbeda.

“Pertama di (depan) IGD dan di halaman sekolahan. Belakang Rumah Sakit Tarakan, SDN Cideng 2,” kata Dian.

Menurutnya, tenda tersebut diperkirakan untuk menampung 10 tempat tidur pasien. Sementata untuk pemilihan pasien akan dilakukan di IGD.

“Nanti di tenda darurat itu untuk pasien yang kondisinya tidak memerlukan oksigen tekanan tinggi atau mereka yang kondisinya lemas dan diinfus,” ujarnya.

Seperti diketahui, kasus harian Covid-19 di Jakarta terus naik menembus rekor.

Bahkan pada Sabtu (27/6/2021) ini, kasusnya nyaris menyentuh angka 10.000 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, kasus positif Covid-19 pada Sabtu (27/6/2021) mencapai 9.394 kasus. Angka itu terungkap setelah petugas memeriksa 30.724 spesimen.

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 23.043 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 9.394 positif dan 13.649 negatif.

“Selain itu, dilakukan pula tes antigen hari ini sebanyak 3.701 orang dites, dengan hasil 728 positif dan 2.973 negatif,” kata Dwi berdasarkan keterangannya pada Sabtu (27/6/62021). (M31/faf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved