Viral Huruf 'P' dalam Tulisan Logo KPK di Gedung Merah Putih Rusak, Netizen: Pertanda Apa?
Meskipun rusaknya huruf P pada logo KPK sebuah hal yang besar, namun netizen banyak mengaitkan dengan kondisi KPK saat ini.
Penulis: Mohamad Yusuf | Editor: Mohamad Yusuf
Hampir Buta
Diberitakan sebelumnya, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tak kuasa menahan emosi, saat menceritakan perjuangannya memberantas korupsi di Indonesia.
Curahan hati tersebut disampaikan Novel saat menjadi pembicara dalam diskusi 'Blak Blakan Bareng Novel Baswedan' yang ditayangkan YouTube Public Virtue Institute, Minggu (20/6/2021).
Awalnya, Novel bercerita perjuangannya dalam memberantas korupsi tidak berjalan mudah.
Baca juga: Darurat Covid-19, Puan Maharani: Tombol Bahaya Harus Dinyalakan
Ada banyak tantangan dan ancaman yang telah dilaluinya sejak menjadi penyidik KPK.
Kedua matanya pun kini hampir buta karena insiden penyerangan air keras.
Namun, Novel mengaku perjuangannya itu justru mendapatkan sentimen negatif dan dihinaan dari sejumlah pihak.
Baca juga: Tower 8 Wisma Atlet Pademangan Tak Mampu Lagi Tampung Pasien Covid-19, Dua Hari Langsung Penuh
"Kadang kala saya pada posisi saat itu, karena ini pada posisi menghinanya sudah keterlaluan."
"Ingat loh, saya punya keluarga, punya anak, kalau saya dihina terus-terusan pada saat tertentu saya merasa bahwa emang enggak perlu lagi memberantas korupsi di KPK," tutur Novel.
Padahal, Novel menyatakan pemberantasan korupsi bukanlah kepentingan dirinya semata.
Baca juga: Pekan Ini Rizieq Shihab Divonis, Kuasa Hukum Doakan Majelis Hakim Dilembutkan Hatinya
Dia mengingatkan perjuangannya justru untuk masa depan Indonesia yang bebas dari korupsi.
"Kadang kala, saya merasa tersinggung sekali ketika hal-hal yang sangat sangat mendasar pun dianggap seolah olah tidak benar."
"Terus sekarang saya memperjuangkan bagaimana?"
Baca juga: 4 Tips Pilih Hardware untuk Database Agar Performa Maksimal, Jangan Sembarangan
"Kalau saya sendiri sudah pada posisi hampir buta, orang menghina saya luar biasa, dan itu dihina anak-anak saya pasti tahu, dan saya ngelapor enggak digubris," bebernya.
Novel menambahkan, penghinaan yang ia alami telah kebablasan.