Jokowi Diminta Tak Tergoda dan Ingatkan Pendukung Setop Bangun Opini Publik Soal Presiden 3 Periode
Koordinator Platform Nyapres 2024 Veri Junaidi mengatakan, wacana penambahan masa periode jabatan presiden adalah upaya semu belaka.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Joko Widodo diminta tidak tergoda dengan misi atau ambisi orang-orang di sekitarnya, yang mendorong wacana jabatan 3 periode.
Koordinator Platform Nyapres 2024 Veri Junaidi mengatakan, wacana penambahan masa periode jabatan presiden adalah upaya semu belaka.
Sebab, sejumlah pihak mengaitkan penambahan itu dibungkus dengan alasan penanganan pandemi Covid-19, hingga melanjutkan program pemerintah.
Baca juga: 53 Oknum Diduga Terlibat 80 Transaksi Mencurigakan APBD dan Otsus Papua, Negara Rugi Triliunan
"Kami mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak tergoda dengan misi keinginan ambisi orang di sekitar Jokowi."
"Dalam hal ini adalah para pendukungnya untuk mendorong presiden 3 periode," ujar Veri dalam diskusi daring, Rabu (23/6/2021).
"Upaya ini sebetulnya adalah upaya semu."
Baca juga: Pantun Ketua DPRD DKI untuk Anies: Boleh Saja Punya Cita-cita, tapi Selesaikan Dulu Masalah Jakarta
"Kelihatannya sangat baik, dibungkus rapi dengan alasan penanganan pandemi Covid-19, melanjutkan program pemerintah," sambungnya.
Selain diminta tidak tergoda, Jokowi selaku presiden yang menjabat saat ini, juga diharap mengingatkan orang-orang di lingkarannya, agar menyetop opini publik soal perpanjangan masa jabatan 3 periode.
Selain inkonstitusional, wacana tersebut juga dinilai tidak menguntungkan bagi Jokowi dan regenerasi politik nasional berikutnya.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Umum Dimulai Bulan Depan, Target 141,5 Juta Orang
"Oleh karena itu, Presiden Jokowi mesti mengingatkan orang terdekatnya, dan para pendukungnya, untuk menghentikan upaya membangun opini publik terkait perpanjangan masa jabatan 3 periode."
"Karena itu justru menampar muka presiden yang seolah presiden menginginkan dan menghendaki," paparnya.
Sebelumnya, relawan Komunitas Jokowi-Prabowo 2024 alias Jokpro, mengumumkan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bisa menjabat presiden tiga periode.
Baca juga: Wali Kota Bekasi Mau Gelar Vaksinasi Covid-19 Massal Terbesar di Indonesia, 25 Ribu Orang Sehari
Namun, Jokpro menginginkan periode ketiga ini Jokowi bisa berdampingan bersama Prabowo sebagai Wakil Presiden.
Beberapa alasan disampaikan mengapa mereka mendukung Jokowi maju sebagai presiden untuk ketiga kalinya.
Baca juga: DAFTAR Negara Tanpa Korban Meninggal Akibat Covid-19 per 19 Juni 2021, Tak Ada di Asia Tenggara
Penasihat Komunitas Jokpro 2024 M Qodari menilai, duet Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024 bisa meringankan beban ongkos politik yang akan dikeluarkan.
Selain itu, nantinya pilpres akan berlangsung secara lebih terkendali, dan di tahun 2024 nanti Indoenesia tidak akan mengalami benturan lagi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali menanggapi wacana masa jabatan presiden tiga periode, seiring isu amandemen UUD 1945.
Baca juga: Edhy Prabowo Bilang Larangan Ekspor Benur Rugikan Rakyat, Susi Pudjiastuti: No Comment!
"Apalagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik, ya sikap saya enggak berubah."
"Janganlah membuat kegaduhan baru."
"Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi."
Baca juga: Butuh Studi Lebih Lanjut, Sertifikat Vaksin Covid-19 untuk Syarat Bepergian Masih Wacana
"Dan saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi Presiden tiga periode."
"Konstitusi mengamanahkan dua periode, itu yang harus kita jaga bersama-sama," papar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/3/20201) lalu.
Wacana Jabatan Presiden Tiga Periode, Jokowi: Ingin Tampar Muka Saya!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak setuju wacana masa jabatan Presiden ditambah menjadi tiga periode dan dipilih oleh MPR.
"Kalau ada yang usulan tiga (wacana), menurut saya, satu ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan saya," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Menurut Jokowi, sejak awal dirinya meminta amandemen Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dilakukan secara terbatas, terkait Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
• BREAKING NEWS: PN Depok Tolak Gugatan Perdata Korban First Travel, Majelis Hakim Beda Pendapat
Tetapi, kenyataannya saat ini melebar ke wacana lain.
"Sekarang kenyataannya begitu kan? Presiden dipilih MPR, Presiden tiga periode. Jadi lebih baik, tidak usah amandemen," tutur Jokowi.
"Kita konsentrasi saja ke tekanan internal yang tidak mudah diselesaikan," sambung Jokowi.
Megawati: Yang Ngomong yang Kepengin
Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri angkat bicara terkait isu penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Dirinya menuding balik pihak yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menjadi presiden selama tiga periode.
"(Jokowi) berkeinginan katanya 3 periode."
Baca juga: Terduga Teroris yang Diciduk di Tangerang Bertugas Cari Dana dan Latih Wirausaha di Jamaah Islamiyah
"Yang omong itu yang kepengin sebetulnya."
"Siapa tahu suatu saat dia bisa 3 periode," kata Megawati dalam peluncuran buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', yang disiarkan channel YouTube PDIP, Rabu (24/3/2021).
Menurut Megawati, tudingan terhadap Jokowi tersebut tidak berdasar.
Baca juga: Ini Wujud Drum Barang Bekas yang Bikin Deden Noy Tenar tapi Tak Dapat Duit dari YouTube
Mengingat, menurut Megawati, presiden tidak bisa begitu saja mengubah isi UUD 1945 untuk menambah masa jabatan.
"Memang presiden bisa mengubah keputusan secara konstitusi? Kan tidak. Kan tidak," ucap Megawati.
Megawati mengaku menyinggung hal itu karena dia justru ingin mendorong agar kader-kader PDIP yang duduk di eksekutif maupun legislatif, tak menyia-nyiakan waktunya selama menjabat.
Baca juga: KISAH Penggebuk Drum dari Barang Bekas Asal Bengkulu: Sepi Order Manggung Berbuah Kejutan
Menurut Megawati, para kader PDIP harus banyak membaca buku sehingga pengetahuannya banyak.
Namun isi buku itu sebaiknya tak hanya dibaca, namun harus dipraktikkan di lapangan.
Dengan begitu, kader PDIP selalu aktif bekerja di tengfah rakyat.
Baca juga: Cabut Gugatan, Marzuki Alie: Kepengurusan AHY Sudah Demisioner Usai KLB, Ngapain Digugat Lagi?
"Kalian saya minta itu supaya aktif."
"Seperti Hendy (Wali Kota Semarang). Kalau mau jadi wali kota, mau apa kamu? Mau cari kekayaan, kekuasaan, ketenaran? Berhenti lah."
"Paling dua periode selesai, tak ada lagi bisa lebih dari dua periode," tutur Megawati.
Baca juga: Ini Keuntungan Jakarta Gelar Balapan Formula E Menurut Jakpro
Dirinya menyebut tugas utama sebagai kader PDIP adalah memperjuangkan nasib rakyat. (Danang Triatmojo)