Pilpres 2024
Isu Presiden 3 Periode, Waketum MUI: Bangsa Ini Banyak Lulusan Perguruan Tinggi tapi Pandangan Picik
Membayangkan hal itu, Anwar heran mengapa ada orang-orang semacam ini.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengomentari isu jabatan Presiden Joko Widodo tiga periode.
Terlebih, soal adanya relawan yang memasangkan Jokowi dengan Prabowo sebagai wakil presidennya pada 2024.
Dirinya mengatakan hal tersebut sah-sah saja, sebab apa yang mereka rencanakan dilindungi undang-undang dan konstitusi.
Baca juga: Darurat Covid-19, Puan Maharani: Tombol Bahaya Harus Dinyalakan
"Kalau organisasi yang mereka dirikan itu bertujuan untuk menjadikan Jokowi menjadi presiden bagi masa jabatannya yang ketiga, ya sah-sah saja."
"Cuma sudah jelas hal itu pasti akan berbenturan dengan ketentuan yang ada," kata Anwar lewat keterangan tertulis, Selasa (22/6/2021).
Anwar menyebut, mereka harus berjuang untuk mengubah peraturan yang ada.
Baca juga: Tower 8 Wisma Atlet Pademangan Tak Mampu Lagi Tampung Pasien Covid-19, Dua Hari Langsung Penuh
"Untuk mengubahnya tentu ada jalan yang bisa ditempuh, yaitu harus melalui DPR."
"Dan kalau DPR bersama pemerintah menyetujuinya dan rakyat menerimanya sehingga peraturan yang baru mengizinkannya, maka mereka tentu akan bisa mendorong Jokowi dan Prabowo untuk menjadi capres dan cawapres tahun 2024 yang akan datang," urainya.
Membayangkan hal itu, Anwar heran mengapa ada orang-orang semacam ini.
Baca juga: Pekan Ini Rizieq Shihab Divonis, Kuasa Hukum Doakan Majelis Hakim Dilembutkan Hatinya
"Yang akan membuat saya heran dan terheran-heran, tentu dengan para pimpinan partai politik dan anggota-anggotanya."
"Kok mereka seperti tidak tahu sejarah dan tidak mau berkaca dengan sejarah yang ada?"
"Bukankah sudah ada adagium yang sangat terkenal, yaitu power tends to corrupt; absolute power corrupts absolutely," tuturnya.
Baca juga: 4 Tips Pilih Hardware untuk Database Agar Performa Maksimal, Jangan Sembarangan
Jadi kalau hal ini mewujud dan terjadi, Anwar hanya bisa mengurut dada.
"Kasihan sekali saya dengan bangsa saya ini, penduduknya banyak yang lulusan perguruan tinggi tapi kok pandangannya picik dan dangkal sekali."
"Lalu pertanyaan saya selanjutnya kalau itu terjadi, ada apa dengan partai politik yang ada di negeri saya hari ini?"
Baca juga: Isu Jokowi 3 Periode dan Prabowo Jadi Wapres, Mahfud MD: Saya Lebih Setuju Seperti Sekarang
"Kok sepertinya mereka tidak punya pandangan dan tidak punya visi untuk mengubah negeri ini menjadi lebih baik lagi?"
"Padahal, partai politik yang ada sekarang di negeri ini memiliki cukup banyak kader yang mumpuni yang bisa diusung dan didorong untuk memimpin negeri ini."
"Lalu mengapa kok tiba-tiba mereka tidak percaya diri mendorong dan mencalonkan kader-kader mereka sendiri?" Paparnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali menanggapi wacana masa jabatan presiden tiga periode, seiring isu amandemen UUD 1945.
Baca juga: Edhy Prabowo Bilang Larangan Ekspor Benur Rugikan Rakyat, Susi Pudjiastuti: No Comment!
"Apalagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik, ya sikap saya enggak berubah."
"Janganlah membuat kegaduhan baru."
"Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi."
Baca juga: Butuh Studi Lebih Lanjut, Sertifikat Vaksin Covid-19 untuk Syarat Bepergian Masih Wacana
"Dan saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi Presiden tiga periode."
"Konstitusi mengamanahkan dua periode, itu yang harus kita jaga bersama-sama," papar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/3/20201) lalu.
Wacana Jabatan Presiden Tiga Periode, Jokowi: Ingin Tampar Muka Saya!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak setuju wacana masa jabatan Presiden ditambah menjadi tiga periode dan dipilih oleh MPR.
"Kalau ada yang usulan tiga (wacana), menurut saya, satu ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan saya," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Menurut Jokowi, sejak awal dirinya meminta amandemen Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dilakukan secara terbatas, terkait Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
• BREAKING NEWS: PN Depok Tolak Gugatan Perdata Korban First Travel, Majelis Hakim Beda Pendapat
Tetapi, kenyataannya saat ini melebar ke wacana lain.
"Sekarang kenyataannya begitu kan? Presiden dipilih MPR, Presiden tiga periode. Jadi lebih baik, tidak usah amandemen," tutur Jokowi.
"Kita konsentrasi saja ke tekanan internal yang tidak mudah diselesaikan," sambung Jokowi.
Megawati: Yang Ngomong yang Kepengin
Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri angkat bicara terkait isu penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Dirinya menuding balik pihak yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menjadi presiden selama tiga periode.
"(Jokowi) berkeinginan katanya 3 periode."
Baca juga: Terduga Teroris yang Diciduk di Tangerang Bertugas Cari Dana dan Latih Wirausaha di Jamaah Islamiyah
"Yang omong itu yang kepengin sebetulnya."
"Siapa tahu suatu saat dia bisa 3 periode," kata Megawati dalam peluncuran buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', yang disiarkan channel YouTube PDIP, Rabu (24/3/2021).
Menurut Megawati, tudingan terhadap Jokowi tersebut tidak berdasar.
Baca juga: Ini Wujud Drum Barang Bekas yang Bikin Deden Noy Tenar tapi Tak Dapat Duit dari YouTube
Mengingat, menurut Megawati, presiden tidak bisa begitu saja mengubah isi UUD 1945 untuk menambah masa jabatan.
"Memang presiden bisa mengubah keputusan secara konstitusi? Kan tidak. Kan tidak," ucap Megawati.
Megawati mengaku menyinggung hal itu karena dia justru ingin mendorong agar kader-kader PDIP yang duduk di eksekutif maupun legislatif, tak menyia-nyiakan waktunya selama menjabat.
Baca juga: KISAH Penggebuk Drum dari Barang Bekas Asal Bengkulu: Sepi Order Manggung Berbuah Kejutan
Menurut Megawati, para kader PDIP harus banyak membaca buku sehingga pengetahuannya banyak.
Namun isi buku itu sebaiknya tak hanya dibaca, namun harus dipraktikkan di lapangan.
Dengan begitu, kader PDIP selalu aktif bekerja di tengfah rakyat.
Baca juga: Cabut Gugatan, Marzuki Alie: Kepengurusan AHY Sudah Demisioner Usai KLB, Ngapain Digugat Lagi?
"Kalian saya minta itu supaya aktif."
"Seperti Hendy (Wali Kota Semarang). Kalau mau jadi wali kota, mau apa kamu? Mau cari kekayaan, kekuasaan, ketenaran? Berhenti lah."
"Paling dua periode selesai, tak ada lagi bisa lebih dari dua periode," tutur Megawati.
Baca juga: Ini Keuntungan Jakarta Gelar Balapan Formula E Menurut Jakpro
Dirinya menyebut tugas utama sebagai kader PDIP adalah memperjuangkan nasib rakyat. (Reza Deni)