Virus Corona

PERHATIAN! Varian Delta Covid-19 Sudah Masuk di Jakarta dan Kudus, Dapat Memperburuk Kekebalan Tubuh

Varian Delta (B.1.617) dari Covid-19 bisa menginfeksi kembali pasien COVID-19 dan makin melemahkan kekebalan tubuh pasien.

Editor: Mohamad Yusuf
Twitter@KemenkesRI
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Varian Delta (B.1.617) dari Covid-19 disebut telah masuk ke wilayah DKI Jakarta dan Kudus, Jawa Tengah. Varian Delta (B.1.617) dari Covid-19 bisa menginfeksi kembali pasien COVID-19 dan makin melemahkan kekebalan tubuh pasien. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Varian Delta (B.1.617) dari Covid-19 disebut telah masuk ke wilayah DKI Jakarta dan Kudus, Jawa Tengah.

Varian Delta (B.1.617) dari Covid-19 bisa menginfeksi kembali pasien COVID-19 dan makin melemahkan kekebalan tubuh pasien.

Hal itu diungkapkan oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mengeluarkan hasil penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) rujukan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes).

Baca juga: DUH! Selain Sembako Kena Pajak, Dalam Draf RUU KUP, Sekolah Pun Bakal Dikenakan PPN

Baca juga: Penasaran dengan Suara Berdenyit di Kamar, Suami di NTT Pergoki Istri Telanjang dengan Pria Lain

Baca juga: Ternyata di Arab Saudi, Habib Rizieq Bertemu Tito Karnavian, Budi Gunawan dan Dihubungi Wiranto

Penelitian dilakukan menyusul terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah setelah libur Idul Fitri.

Ketua Tim Peneliti WGS SARS-CoV-2, FK-KMK UGM dr. Gunadi PhD, Sp.BA, mengatakan, dari 70 spesimen yang diuji, 37 sampel dikirim ke UGM sementara sisanya dikirim ke Salatiga.

Dari total 37 sampel, 34 sampel telah keluar hasilnya dan yang tidak keluar hasilnya ada 3.

Dalam penelitian tersebut ditemukan 28 dari 34 atau sekitar 82 persen merupakan varian Delta (B.1.617) dari COVID-19.

“Varian Delta ini terbukti meningkat setelah adanya transmisi antarmanusia. Dan sudah terbukti di populasi di India dan di Kudus. Hal tersebut juga memperkuat hipotesis para peneliti bahwa peningkatan kasus di Kudus tersebut adalah karena adanya varian Delta,” tegas, dr. Gunadi seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Selasa (15/5/2021).

dr. Gunadi juga menambahkan hipotesanya dengan penelitian terbaru dari The Lancet, yaitu varian Delta berhubungan dengan usia pasien.

“Semakin tua pasien Covid-19 maka varian Delta ini akan memperburuk kekebalan tubuh pasien tersebut,” terangnya.

Dalam penelitian The Lancet, diketahui varian Delta dapat menginfeksi kembali pasien COVID-19 dan makin memperlemah kekebalan tubuh pasien.

Padahal apabila sudah terinfeksi COVID-19 pasien mendapatkan antibodi secara alami.

Kemudian varian Delta juga bisa menurunkan kekebalan tubuh seseorang dengan usia yang lebih tua meskipun sudah divaksinasi dua dosis.

“Dalam hal ini bisa dikatakan pemerintah sudah tepat menyasar target vaksinasi bagi golongan lanjut usia karena mereka kelompok yang rentan apabila tertular COVID-19 apalagi varian Delta,” lanjut dr. Gunadi.

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti FK-KMK UGM ini sendiri dilakukan selama satu minggu dengan metode berupa penerimaan viral transfer material (VTM) yang diekstraksi secepatnya oleh tim untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, khususnya dalam mengetahui sejauh mana varian Delta bertransmisi di Kudus.

Baca juga: Berikut Daftar Biaya Kuliah S1 Jalur Mandiri UI, UIN Jakarta, UNJ dan IPB

Baca juga: Biadab! Nenek Usia 71 Tahun Sedang Sakit Stroke Dirudapaksa Pria di Sultra

Baca juga: CATAT! Ini Keuntungan dan Sanksi Militer Jika Pasukan Komcad Melanggar Aturan 

Batasi Interaksi Sosial karena Varian Delta Menular Lebih Cepat

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved