Sepeda

Minta Semua Pihak Tak Berpolemik soal Jalur Khusus Roadbike, Wahyu Dewanto: Lihat Sisi Positifnya

Wahyu menyebut, upaya gubernur Anies merupakan bagian dari rencana besar mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah sepeda.

Editor: Feryanto Hadi
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Jalan layang non-tol (JLNT) relasi Kampung Melayu hingga Tanah Abang sedang dilakukan uji coba menjadi jalur khusus pesepeda balap (road bike) 

"Karena masanya uji coba kita masih tolerir karena kita juga melihat ini bukan keputusan bagi komunitas sepeda karena pemangku kebijakan yang punya keputusan. Tapi kalau ditanya setuju tidak setuju, prinsipnya adalah kembalikan kembali kepada ranahnya," kata Fahmi, Minggu (13/6/2021).

Baca juga: JLNT Jadi Lintasan Sepeda Road Bike, Komunitas Bike to Work Galang Aksi Kenakan Kostum Hitam

Dikatakan Fahmi, pihaknya sebetulnya telah mengusulkan beberapa lokasi yang dapat digunakan sebagai lintasan road bike.

Lokasi itu bukanlah jalan raya melainkan jalan wilayah, seperti salah satunya yaitu Pantai Indah Kapuk.

"Di Pantai Indah Kapuk di mana itu kawasan swasta, aspalnya bagus, treknya halus, anginnya juga bagus," katanya.

Kedua, kawasan JIExpo Kemayoran, walaupun itu kawasan khusus tapi disitu sudah terbukti sejak 2014 digelar balap International sehingga bisa dijalankan kawasan balap ataupun digunakan untuk road bike.

"Kemudian yang ketiga yang kami usulkan kawasan Sentul. Jangan takut berbayar, karena saya yakin teman-teman road bike mampu membayar untuk silakan memacu sepeda mereka secepat mungkin," katanya.

Dikatakan, Fahmi .engenai jalan raya umum adalah jalan yang sudah diatur oleh peraturan yang berlaku.

Baca juga: Bantah Istimewakan Peseda Road Bike, Ini Alasan Pemprov DKI Perpanjang Jalur Khusus Sepeda

Sehingga dirinya memberikan solusi dibalik tuntutannya atas penggunaan road bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang.

"Kita enggak mungkin menuntut ini itu tanpa memberikan terobosan solusi yang terkait dengan area untuk balap sepeda," ucapnya.

Komunitas sepeda Bike to Work (B2W) Indonesia melakukan aksi protes atas  road bike yang menggunakan jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang.

Mereka meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mencopot rambu marka jalan dan juga mengembalikan fungsi semula JLNT.

Kini rambu yang terpasang di JLNT itu pun telah di copot petugas.

Ketua Tim Advokasi Bike to Work Indonesia, Fahmi Saimima mengatakan jika tuntutannya ini dialihkan menjadi aksi diskusi bersama dengan jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Alhamdulillah dari dishub menyambut baik masukkan dari kita dan kita akan diskusi dengan semua pihak yang berkepentingan," kata Fahmi.

Terkait Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang akan tetap melakukan uji coba lintasan road bike kembali. Pihaknya mengaku tetap akan melakukan diskusi kembali dengan Dinas Perhubungan.

Baca juga: Diprediksi Penjualan Sepeda Hanya Lima Juta Unit di Tahun 2021, Berikut Ini Penjelasan Ketua Apsindo

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved