Hari Jadi Bogor

Hari Jadi Bogor Ke-539 Bima Arya: Catatan Sejarah Kota Bogor, Wangsit Prabu Siliwangi untuk Milenial

Hari Jadi Bogor Ke-539, Bima Arya menyampaikan catatan sejarah Kota Bogor. Bima juga membeberkan wangsit Prabu Siliwangi untuk milenial.

Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Dodi Hasanuddin
Wartakotalive.com/Dodi Hasanuddin
Hari Jadi Bogor Ke-539 Bima Arya: Catatan Sejarah Kota Bogor, Wangsit Prabu Siliwangi untuk Milenial. 

Banyak penafsiran-penafsiran seperti itu di sejarah-sejarah n wangsit Prabu Siliwangi itu yang sering dibacakan pada 3 Juni di Gedung DPRD ketika Paripurna. 

Ada yang ditafsiran wisdom seorang pemimpin tentang bagaimana menghadapi kehidpan, ada juga tanda-tanda kehidupan yang perlu ditafsirakan seperti Silih Asah Silih Asih Silih Asuh yang bermakna untuk saling menjaga kebersamaan. 

Dari peninggalan-peninggalan sejarah tersebut, apakah itu termasuk Prasasti Batu Tulis? 

Ya, ada Prasasti Batu Tulis yang selalu menjadi rujukan peninggalan Pajajaran, ada juga situs-situs lainnya di daerah Bogor Selatan yang banyak diyakini menjadi pusat Pajajaran saat itu.

Versi lain mengatakan kemungkinan (pusat pemerintahan Pajajaran) ada di Kebun Raya. Jadi, belum ada kesepakatan katakanlah temuan yang valid, yang ada saat ini adalah versi dominan dan yang lain. 

Apa yang membuat kawasan Kebun Raya Bogor alam hal ini Istana Bogor dan juga kawasan Bogor Selatan diduga sebagai pusat dari pemerintahan Pajajaran? 

Karena asumsinya Belanda ketika membangun (yang saat ini menjadi Istana Bogor) itu pasti ada hitung-hitungan sejarahnya.

Tapi ada Istana Batu Tulis juga yang dibangun Bung Karno (di daerah Bogor Selatan) yang juga diyakini bahwa ketika membangun, Bung Karno pasti ada referensi tertentu (salah satunya Pusat Pemerintahan Pajajaran). 

Pajajaran identik dengan etnis Sunda, lalu dalam konteks kekinian, lokal wisdom apa dari kesundaan yang bisa kita pertahankan untuk generasi muda agar bisa bersiang di era global? 

Kita mendirikan Lawang Salapan (Gerbang Sembilan) yang bertuliskan semboyan Kota Bogor Di Nu Kiwari Ngancuk Nu Bihari Seja Ayeuna Sampeureun Jaga yang rtinya apa yg kita nikmati hari ini, ini warisan pendahaulu kita di masa lalu dan apa yang kita lakukan hari ini akan dinikmati oleh generasi mendatang. 

Ini artinya wisdom yang mengalir dari masa ke masa dari generasi ke generasi, oleh karena itu yang selalu ditawarkan setiap tahun adalah nilai-nilai itu.

Baca juga: Bima Arya Berikan KTP ke Warga Kota Bogor Berusia 111 Tahun, Dapat Resep Obat Awet Muda

Termasuk ketika kita dihadapkan oleh berbagai persoalan seperti pandemi yang sekarang ini, wisdom itulah yang kita angkat, tagline atau moto (HJB tahun ini) Jagratara Waluya artinya selalu waspada untuk kesehatan dan keselamatan bersama. 

Tahun lalu pun semboyannya peduli sesama. Jadi, yang selalu kita ingatkan kepada anak muda sepinter dan sehebat apapun kalian, tidak ada artinya ketika menghilangkan kebersamaan, kebersamaan dalam keberagaman inilah yang ingin kita rawat dari masa ke masa. 

Bogor semakin heterogen penduduk semakin beragam jadi tidak mungkin kita hanya menonjolkan satu budaya tertentu, hanya etnis tertentu saja. Bogor ini insya Allah tempat yang ideal untuk bersama-sama dalam keberagaman tadi. 

Dengan mengusung tiga dimensi kehidupan yakni dulu, sekarang dan saat ini. Dibanyak tempat kepala daerahnya hanya memikirkan tentang hari ini saja tidak berpikir nanti, Kang Bima sudah di periode kedua, bagaimana memaknai hidup dulu, sekarang dan nanti untuk mengelola Kota Bogor

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved