Utang Luar Negeri

Sri Mulyani Ungkap Sibuk Cari Utang Luar Negeri untuk Menutup Defisit APBN saat Rapat dengan DPR

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kerja kerasnya mencari utang atau pinjaman dari luar negeri untuk menutup pembiayaan APBN di DPR.

Editor: Valentino Verry
Kompas TV
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bagaimana kerja kerasnya saat mencari pinjaman dari luar negeri guna menutup defisit APBN di depan Komisi XI DPR RI. 

Namun, justru di pemerintah daerah belum dapat menggenjot belanja anggaran, sehingga menghambat pemulihan ekonomi nasional. 

"Kalau ditanyakan sinkronisasi bagaimana APBN kerja luar biasa keras dengan belanja untuk membantu masyarakat. Sementara, di daerah malah belum menjadi motor penggerak yang cukup tinggi," ucapnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Dua Periode, Utang Luar Negeri Indonesia Terus Melonjak, Ada Apa?

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Terus Melonjak Selama Jokowi Pimpin Dua Periode, Berikut Data Rinciannya

Pada kesempatan itu, Sri Mulyani menyebutkan ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 8,1 persen di kuartal II 2021 dan terus berharap mampu akselerasi sampai akhir tahun. 

"Jadi, kisaran di kuartal II, kita perkirakan 7,1 persen sampai 8,3 persen. Keseluruhan tahun mungkin masih akan lebih rendah karena kuartal 1 kemarin sempat mengalami koreksi karena Covid-19 masih meningkat, kita berharap untuk kuartal III dan IV masih akan terakselerasi," ujarnya. 

Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan, instrumen program pemulihan ekonomi memang APBN, tapi ini adalah kebijakan dari seluruh kabinet atau pemerintahan. 

"Kita melihat dampak positif dari pemulihan ekonomi, terlihat dari penurunan untuk tingkat pengangguran terbuka. Kalau bulan Agustus mencapai tujuh persen, bulan Februari tahun 2021 sudah turun ke 6,26 persen," katanya. 

Artinya, eks direktur pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, terjadi penurunan pengangguran dari 9,7 juta ke 8,7 juta orang. 

"Pemulihan ekonomi ini telah menciptakan 2,61 juta lapangan kerja baru dalam kurun waktu kurang dari setahun yaitu September 2020 hingga Februari 2021," pungkas Sri Mulyani. (Yanuar Riezqi Yovanda)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved