Pilpres 2024
Terungkap, PDIP Sengaja Tak Undang Ganjar di Semarang karena Pencapresan 2024, Eh Ganjar ke Jakarta
Terungkap tegas bahwa PDIP sengaja tak mengundang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam acara PDIP di Semarang. Eh, Ganjar malah ke Jakarta sepedaan
WARTAKOTALIVE.COM, SEMARANG -- Akhir terungkap tegas bahwa PDIP memang sengaja tak mengundang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam acara PDIP di Semarang.
Acara yang dimaksud berupa pengarahan yang bertepatan dengan puncak rangkaian HUT ke-48 PDIP di Kota Semarang.
Persisnya di Panti Marhaen, Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: PDIP Target Menang di Pemilu 2024, Puan Maharani Sebut Sosok Capres, Versi Survei Ganjar Pranowo
Baca juga: Ganjar Pranowo Mengaku Tak Diundang saat Puan Konsolidasi dengan Kader PDI P se-Jateng, Ada Apa?
Pada acara itu Kepala Daerah, baik bupati maupun walikota, yang merupakan kader PDIP se Jawa Tengah di Undang.

Mereka wajib mendengarkan acara pengarahan dari Ketua DPP PDIP, Puan Paharani.
Puan merupakan putri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri yang digadang-gadang menjadi Capres 2024.
Namun dalam setiap survei namanya selalu kalah oleh Ganjar Pranowo.
Baca juga: VIDEO Begini Penampakan Plat Nomor Khusus Anggota DPR RI yang Menuai Polemik di Masyarakat
Gubernur Jateng yang sudah memasuki periode kedua itu selalu masuk tiga besar capres berdasarkan hasil lembaga survei.
Dalam acara itu terungkap PDIP mentargetkan kemenangan pada Pilpre.
Puan Maharani menyebutkan sosok capres 2024 versi PDIP yang ironinya tanpa dihasiri Ganjar Pranowo.
Apakah itu akan menjadi babak baru bagi pencapresan PDIP dan Ganjar?
Terang-terangan Tak Diundang.
Dalam undangan yang tersebar, tertulis susunan acara atau agenda antara lain arahan Puan Maharani kepada seluruh kader partai Jateng secara tatap muka.
Baca juga: Grab Singapura Uji Coba Layanan Pesan Makanan dengan Robot
Acara itu diikuti: DPR RI Jateng, DPD Jateng, DPRD Provinsi Jateng, kepala daerah dan wakil kader se-Jateng.
Dalam akhiran tulisan peserta tatap muka tersebut, tertulis 'Kecuali Gubernur'.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto membenarkan semua kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan diundang, kecuali gubernur.
Ia pun mengungkapkan alasan tidak diundangnya orang nomor satu di Jateng tersebut.
Baca juga: 5 Resep Variasi Banoffe yang Mudah Dibuat, Dijamin Ketagihan
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan atau kebablasan). Yen kowe pinter, ojo keminter," kata Bambang Wuryanto, dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Minggu (23/5/2021).
Menurutnya, DPD PDI Perjuangan Jateng berseberangan dengan sikap Ganjar Pranowo perihal langkah pencapresan di 2024.

Ia menyebut dengan terang-terangan bahwa Ganjar terlalu berambisi maju nyapres sehingga meninggalkan norma kepartaian.
Karena perbedaan pendapat itu, Ganjar sebagai Gubernur Jateng tak diundang dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Hanya Berbekal Alat Linggis, Komplotan Maling Bawa Kabur Brankas Berisi Harta Senilai Rp 500 Juta
Padahal semua kepala daerah dan wakilnya dari partai berlambang kepala banteng itu hadir secara langsung.
Bambang melanjutkan, PDIP Jateng sebenarnya sudah lama memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden tidak baik.
Di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
Di sisi lain, itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah Ketua Umum.
"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos (sudah saya kasih kode, tapi malah tambah kebablasan). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya,'' tegasnya.
Baca juga: Cara Melihat Gerhana Bulan Total Pada Rabu 26 Mei, Bisa Juga Pantau dari Streaming BMKG
Hal ini ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media publik terkait pencapresan.
Padahal, hal serupa tidak dilakukan oleh kader PDI Perjuangan lain yang juga berpotensi untuk nyapres.
Menurutnya, kader PDI Perjuangan lain itu bukannya tak bisa melakukan hal yang sama.
Mereka tak berani karena belum mendapatkan perintah Ketua Umum.
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini menuturkan jika elektabilitas saat ini belum bisa dijadikan patokan dalam pertempuran pemilihan presiden yang sesungguhnya.
Elektabilitas saat ini hanya terdongkrak dari pemberitaan dan media sosial.
Hal itu mudah dikalahkan dalam pertarungan secara riil.
Baca juga: Waspada, Aplikasi Android Ini Kerap Jadi Sasaran Phising dan Kebocoran Data Pribadi
"Ini bukan teguran, karena ia (Ganjar) merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDI Perjuangan Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri)," tukasnya.
Saat ditanyakan apakah Ganjar sudah menyatakan terang-terangan akan nyapres?
Pacul menuturkan Ganjar tidak pernah mengakui ingin maju nyapres.
Namun, sebagai orang politik, pihaknya mengetahui bahwa Ganjar berambisi.
"Kalau dia menjawab, kan tidak mengatakan mau nyapres. Ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silakan. Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana," katanya.
Baca juga: Augie Fantinus Fokus Berbisnis Buka Toko Roti Isi ke-2 Berlabel Toss di Depan Terminal Rawamangun
Sementara, Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha dan Rumah Tangga Pimpinan Setda Provinsi Jateng, Hanung Cahyo menyatakan, ketidakhadiran gubernur karena tidak mendapatkan undangan.
"Sudah saya cek dan pastikan tidak ada undangan acara tersebut. Baik selaku gubernur maupun selaku kader partai," kata Hanung dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Sabtu (22/5/2021).
Dalam rundown acara tertulis pembukaan dibuka oleh laporan Ketua Panitia, Agustina Wilujeng yang merupakan Bendahara DPD PDIP Jateng.
Kemudian sambutan Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto.
Arahan Puan Maharani menjadi acara inti ketiga.
Dalam pidatonya, Puan memberikan pesan kepada para kader untuk memenangkan Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: Film Sabotage Malam ini di Bioskop Trans TV Usaha Arnold Schwarzenegger Perangi Kartel Narkoba
Menurut Puan, Jawa Tengah menjadi daerah suara terbanyak PDI Perjuangan.
Selain itu, ia juga meminta agar kepala daerah sering turun ke jalan, jangan hanya di media sosial.
Ganjar Ikuti Sepedaan di Jakarta
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menghindar saat ditanya namanya yang masuk pilihan teratas dalam bursa calon presiden (capres) 2024 mendatang.
Ditemui saat bersepeda di Kawasan Jakarta, Ganjar langsung mengalihkan jawaban dengan melanjutkan bersepeda dan memutar balik ke rute selanjutnya.

Dia tampak enggan menanggapi hasil survei capres 2024 dan meninggalkan wartawan yang mewawancarainya.
Baca juga: Oki Setiana Dewi Dituding Jadi Istri Ketiga Almarhum Ustaz Jefri, Begini Penjelasan Umi Pipik
"Arahannya sekarang coba putar balik," kata Ganjar singkat sambil meninggalkan para wartawan, Minggu (23/5/2021).
Adapun dalam survei terbaru yang dilakukan lembaga survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Ganjar masuk dalam tiga besar capres 2024.
Untuk posisi puncak ditempati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan perolehan 17,01 persen suara.
Menyusul di bawah Anies, terdapat nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang mendapat 14,31 persen suara.
Sementara Ganjar di posisi ketiga dengan mengantongi 11,25 persen suara.
Baca juga: Wagub DKI Jakarta Sampaikan Seruan Imbauan Ini untuk Warga RT 03 RW 03 Cipayung
Selain ketiga nama tersebut, terdapat sejumlah nama capres yang dipilih responden, yakni Sandiaga Uno dengan 6,87 persen, Ridwan Kamil 5,86 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 5,55 persen.
Selanjutnya, ada nama Tri Rismaharini alias Risma dengan perolehan 3,97 persen; Airlangga Hartarto 3,83 persen; Puan Maharani 2,48 persen; dan 16,15 persen responden memilih nama-nama lainnya.
Adapun survei kali ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak.
Metode penelitian dilakukan dengan sambungan telepon yang berlangsung pada 26 April-8 Mei 2021.
Tingkat kepercayaan hasil survei 95 persen dengan margin erorr kurang lebih 2,9 persen.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ganjar Pranowo Sengaja Tak Diundang Acara Puan di Semarang, Ada Konflik dengan PDIP?,
Penulis: mamdukh adi priyanto