Berita Nasional

Setelah Bipang Ambawang, Jokowi Kembali Jadi Pembicaraan usai Sebut Padang sebagai Provinsi

Dalam pidato di sela-sela mengunjungi lokasi pembangunan jalan tol ruas Pekanbaru-Padang, Jokowi menyebut Provinsi Padang

Editor: Feryanto Hadi
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menjadi bahan pembicaraan.

Setelah sebelumnya dikritik soal promosi Bipang Ambawang dalam pidatonya, kini Presiden kembali dibahas lantaran menyebut Padang sebagai provinsi.

Pernyataan tersebut diucapkan Jokowi saat memberi pernyataan di sela-sela mengunjungi lokasi pembangunan jalan tol ruas Pekanbaru-Padang seksi Pekanbaru-Bangkinang yang berada di Provinsi Riau, pada Rabu, 19 Mei 2021.

Baca juga: Jokowi Dikecam Lantaran Promosikan Bipang Ambawang untuk Oleh-oleh Lebaran, Mendag Minta Maaf

Baca juga: Sering Melaporkan Orang, Kini Muannas Alaidid Anggap Berlebihan Penghina Palestina Diproses Hukum

Dalam sambutannya, Jokowi salah sebut Padang sebagai provinsi, dalam video YouTube Sekretariat Presiden pada menit ke 15.50.

"Sekali lagi dengan terbukanya banyak ruas-ruas jalan tol ini, kita harapkan mobilitas barang, mobilitas orang bisa dipercepat dan kita memiliki daya saing yang tinggi terhadap negara-negara lain,” kata Jokowi dia.

“Dan produk-produk yang ada, baik di Provinsi Riau dan di Provinsi Padang nantinya akan memiliki daya saing yang baik. Terutama, dalam rangka bersaing dengan produk-produk dari negara-negara lain," sambungnya.

Bipang Ambawang oleh-oleh lebaran

Sebelumnya, Jokowi ramai dibicarakan tetrkait Bipang Ambawang.

Bahkan, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meluruskan pernyataan Presiden Joko Widodo dalam pidato memperingati Hari Bangga Buatan Indonesia.

Video tersebut menjadi viral lantaran ada salah satu brand kuliner yang disebut yakni Bipang Ambawang asal Banjarmasin ternyata adalah babi panggang.

Kata kunci Bipang pun menjadi viral di media sosial.

Bipang Ambawang ini merupakan kuliner dari Ambawang, Kalimantan Barat yaitu akronim dari babi panggang.

"Bapak/Ibu dan Saudara-saudara sekalian, sebentar lagi Lebaran. Namun, karena masih dalam suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan kita bersama," kata Jokowi dalam video tersebut.

Baca juga: Penjelasan Pihak FBR usai Markasnya di Pejaten Diserang hingga Bentrok dengan Anggota Ormas Forkabi

Baca juga: Sensasi Nongkrong di Lumida Cafe, Area Outdoor yang Hijau dan Luas, Serasa Lagi Staycation di Villa

"Untuk Bapak/Ibu dan Saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," ujar Jokowi.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi lantas meminta maaf atas kesalahpahaman video Presiden Jokowi.

Lutfi mengungkapkan, tidak ada maksud apapun dari pernyataan presiden Joko Widodo.

"Kami dari Kementerian Perdagangan selaku penanggung jawab acara tersebut sekali lagi memastikan tidak ada maksud apa pun dari pernyataan Bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman," kata Mendag Muhammad Lutfi dalam video yang diunggah di akun YouTube Kemendag, Sabtu (8/5/2021).

Baca juga: WNA Asal China Berdatangan saat Mudik Dilarang, Faisal Basri: Rezim Sedang Menggali Kuburnya Sendiri

"Karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri. Termasuk berbagai kuliner khas daerah dan menghargai keberagaman bangsa kita," imbuhnya

Dia menjelaskan konteks video tersebut ialah agar masyarakat membeli produk lokal. Dia menjelaskan konteks keseluruhan video.

"Berkaitan dengan pernyataan bipang Ambawang, yang pertama kita harus melihat dalam konteks keseluruhan pernyataan Bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal," ujarnya.

Dia menegaskan pernyataan Jokowi tersebut diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang beragam suku, agama dan budaya.

Baca juga: Orang Tak Percaya Corona Malah Jadi Duta Prokes, dokter Tompi Heran: Gue Berasa Jadi Bloon

"Pernyataan Bapak Presiden tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, yang terdiri atas beragam suku, agama, dan budaya. Yang memiliki kekayaan kuliner Nusantara dari berbagai daerah," katanya.

"Setiap makanan memiliki kekhasan dan menjadi makanan favorit lokal. Jadi, sekali lagi, kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut adalah untuk mempromosikan kuliner Nusantara yang sangat beragam," lanjutnya.

Mendag menjelaskan ada beragam kuliner yang disukai oleh beragam kelompok masyarakat.

Dia mengajak masyarakat mempromosikan kuliner Nusantara.

Baca juga: Habib Rizieq Mengaku Kepanasan Tinggal di Penjara, Ferdinand: Sabar Zieq, Coba Buktikan Kegaranganmu

"Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai, dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam. Mari kita bangga dan promosikan kuliner Nusantara yang beragam sehingga bisa menggerakkan ekonomi terutama UMKM," tuturnya.

Kendati demikian, dia tetap meminta maaf kepada masyarakat Indonesia. Sebab, video tersebut merupakan bagian dari acara Kemendag.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved