Stiker di Rumah Pemudik
Ahmad Riza Patria Sebut Pemasangan Stiker di Rumah Pemudik untuk Pastikan Bebas Virus Corona
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi adanya pemasangan stiker isolasi mandiri bagi pemudik yang kembali ke Jakarta.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi adanya pemasangan stiker isolasi mandiri bagi pemudik yang kembali ke Jakarta.
Politikus Partai Gerindra ini menyebut, pemasangan stiker merupakan bentuk keterbukaan informasi mengenai potensi penyebaran Covid-19 dari warga yang baru saja melakukan perjalanan ke daerah luar.
“Bagi yang pulang mudik itu memang diberi stiker rumahnya sebagai penanda dan bentuk tanggung jawab, bahwa ini harus terbuka. Jangan dia mikirin diri sendiri mudik, tapi tidak memikirkan keluarga, tetangga dan masyarakat sekitar,” kata Ariza di Balai Kota DKI, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: VIDEO Rumah Warga yang Mudik Didata dan Ditempeli Stiker Wajib Uji Swab Antigen
Baca juga: Wakil Camat Kembangan Tempeli Stiker 40 Rumah setelah Diketahui Penghuninya Mudik saat Idulfitri
Ariza mengatakan, masyarakat yang bepergian ke luar kota sangat berpotensi besar tertular virus.
Mereka dapat tertular karena berinteraksi dengan orang lain selama di perjalanan ke daerah asal maupun di di kampung halamannya.
Karena itu, pemerintah berulang kali meminta warganya untuk membatalkan mudik.
Pemerintah menyarankan masyarakat agar memanfaatkan panggilan video melalui aplikasi untuk menjalin silaturahmi saat Hari Raya Idulfitri 1442 H.
“Kalau kita mudik berpotensi terpapar dan bisa menularkan kepada lingkungan terdekat. Itu perlu dipasangi stiker sebagai bentuk antisipasi nanti diawasi RT dan RW,” ujar Ariza.
Beda halnya, kata dia, apabila yang bersangkutan dalam kondisi sehat. Hal itu dibuktikan dengan hasil swab antigen atau PCR.
Karena itu, Ariza meminta kepada para pemudik yang kembali ke rumahnya untuk melapor kepada perangkat RT ataupun RW.
Nantinya RT dan RW akan mengecek dokumen hasil swab antigen atau PCR, apabila tidak punya perangkat wilayah akan berkoordinasi dengan puskesmas untuk diadakan swab antigen.
Seperti diketahui, sebanyak 309 pemudik di Kembangan, Jakarta Barat sudah didata.
Rumah mereka dipasangi stiker agar diwajibkan ikuti uji swab antigen saat tiba di Jakarta.
Baca juga: Pendataan Warga yang Mudik, Mulai Dari Tes Antigen Hingga Pemasangan Stiker
Baca juga: Rumah Pemudik di Kabupaten Bekasi Dipasang Stiker Khusus oleh Satgas Covid-19
Pendataan dimulai Senin (17/5/2021) di kawasan RT 08 RW 03, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.
Tiga pilar di Kembangan baik polsek, koramil, dan camat keliling untuk mendata warga.
Wakil Camat Kembangan, Imron, mengatakan pendataan itu berdasarkan intruksi Gubernur Nomor 33 tahun 2021 tentang pengawasan dan pengendalian mobilitas penduduk dalam pencegahan Covid-19.
“Di mana di RT 8 RW 3 ini kita minta informasi Pak RT dan Pak RW terkait warga yang pulang kampung. Dan didapati ada 40 warga yang mudik," ujar Imron.
Sementara itu, sebanyak 416 warga terdata tiba di Jakarta Pusat pasca arus balik mudik lebaran 2021.
Data ini diperoleh berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Pusat.
Pelaksana Harian (Plh) Fredi Prasetia mengatakan jika data tersebut berdasarkan hasil input pihak RT maupun RW dalam pendataan warga mudik yang tiba di Jakarta melalui https://datawarga-dukcapil.jakarta.go.id/.
"Itu kita tau dari RT RW yang melaporkan. Dari situ kita tahu berapa jumlah warga Jakarta Pusat yang baru tiba saat arus balik mudik dan ini berjalan terus tiap hari," kata Fredi Prasetia.
Dikatakan Fredi, data ratusan pemudik yang tiba di Jakarta ini tersebar di delapan Kecamatan yang ada di Jakarta Pusat diantaranya Kecamatan Johar Baru 163 pemudik, Kemayoran 117, Gambir 42, Senin 28, Tanah Abang 25, Menteng 15 dan Cempaka Putih 25 pemudik.
Baca juga: Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi Bakal Pasang Stiker di Rumah Pemudik dan Tes Swab Antigen
Baca juga: Kabid Humas Polda Metro Jaya Ungkap Puncak Arus Balik Terjadi pada Akhir Pekan ini
Terpisah, Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan jika Pemerintah Kota Jakarta Pusat telah melakukan antisipasi kasus Covid-19 terhadap arus balik mudik dengan melakukan pendataan secara komprehensif melalu data warga.
"Karena basisnya RT RW maka peran RT RW harus melakukan pendataan melalui aplikasi data warga. Hasil pendataan itu sambil berjalan disiapkan posko swab antigen," kata Dhany Sukma.
Bagi para warga yang sempat mudik dan kembali ke Jakarta maka, diwajibkan untuk menjalani swab antigen untuk memastikan tidak terpapar Covid-19, jika hasilnya reaktif maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR.
"Jika positif maupun bergejala nanti akan di rujuk ke rumah sakit. Jika tanpa gejala maka akan diminta untuk menjalani isolasi mandiri. Itu langkah yang kita lakukan mengantisipasi melonjaknya kasus Covid-19 pasca mudik," ucapnya.
