Bulan Suci Ramadan
TIPS Lebaran Tanpa Lebar-an, Tetap Makan Enak di Hari Lebaran Tanpa Takut Badan Melebar
Bagaimana menjaga badan agar tidak ikut melar saat berlebaran dengan banyaknya kesempatan untuk menyantap makanan serba lezat?
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat ini berbagai metode diet banyak beredar di masyarakat dan salah satunya adalah dengan cara berpuasa.
Coach Ary dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) berbagi tips bagaimana tetap berolahraga dengan benar sambil menjalankan diet di bulan puasa.
Metode diet dengan cara berpuasa sebenarnya sudah ada sejak lama dan dijalankan umat muslim di seluruh dunia.
Diet berpuasa yang lebih dikenal dengan Intermittent Fasting (IF) karena populer di awal tahun 2000-an ini pada prinsipnya adalah pembatasan masuknya makanan pada beberapa jam tertentu dan membiarkan tubuh dalam kondisi puasa dalam rentang 12, 16, 18 dan bahkan 24 jam.
Baca juga: Sejak Awal Tahun Hingga Jelang Lebaran Harga Daging Sapi Naik Terus, Kini Tembus Rp 170 Ribu/Kilo
Intermittent Fasting ini juga secara otomatis dilakukan umat Muslim pada Bulan Ramadan.
Sebab, pada bulan ini umat Muslim akan berpuasa dari jam 04.30 pagi sampai dengan 18.00 selama satu bulan.
Hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan gaya hidup lebih sehat dan bentuk badan yang lebih ideal sebagai bonusnya.
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19 Saat Libur Lebaran, Masuk Tempat Wisata Harus Ada Surat Bebas Covid
Ketika tubuh tidak mengonsumsi makanan apapun dalam waktu lama, simpanan glukosa akan habis sehingga tubuh akan menggunakan cadangan lemak sebagai bahan bakar untuk beraktivitas.
Kondisi ini mengakibatkan tubuh merasa lemas dan mengantuk karena kurangnya energi yang masuk.
Meskipun dalam kondisi berpuasa, tubuh tetap harus aktif bergerak.
Baca juga: 4 Solusi Atasi Lutut dan Siku Menghitam saat Olahraga
Dengan begitu olahraga tetap harus dilakukan untuk mendapat manfaat sehat.
Kurangnya aktivitas olahraga saat bulan berpuasa dapat meningkatkan risiko terkena infeksi.
Pada bulan puasa juga biasanya identik dengan banyaknya makanan khas yang dipersiapkan untuk berbuka atau biasa dikenal dengan istilah takjil.
Biasanya takjil ini manis dan mengandung kalori yang cukup tinggi.
Baca juga: Rajin Olah Raga Tapi Tetap Kena Serangan Virus Corona Seperti Kasus Bima Arya, Ini Penjelasannya
Hal ini perlu diwaspadai karena selain berpotensi menyebabkan kelebihan kalori, mengonsumsi takjil secara berlebihan juga membuat tubuh merasa begah atau kekenyangan setelah menyantapnya.