Daripada Megawati, Ketua Dewan Pengarah BRIN Dinilai Lebih Baik Dijabat Ilmuwan
Menurutnya, pengangkatan Megawati menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Jamiluddin Ritonga, pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, menyoroti pengangkatan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menurutnya, pengangkatan Megawati menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.
Banyak akademisi, kata dia, yang menyayangkan keputusan Presiden Joko Widodo tersebut.
Baca juga: MK Putuskan KPK Tak Perlu Izin Dewan Pengawas untuk Menyadap, Menggeledah, dan Menyita
Para akademisi menilai, latar belakang Mega tidak cocok menduduki posisi tersebut.
"Penilaian akademisi tersebut masul akal, karena latar belakang Mega memang tidak berkaitan dengan dunia sains."
"Selama ini Mega hanya dikenal sebagai politisi yang menjadi ketua umum partai."
Baca juga: Hakim MK Singgung Sikap Jokowi Tak Teken UU KPK Hasil Revisi tapi Gesit Sahkan Peraturan Pelaksana
"Dan sempat menjadi Presiden menggantikan Gus Dur yang saat itu diturunkan MPR melalui sidang istimewa," ujar Jamiluddin, kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).
Dia juga menyayangkan mengapa Megawati mau menerima tawaran tersebut.
Sebab, sebagai sosok yang pernah menjadi presiden, idealnya posisi tersebut bukanlah jabatan yang menarik buat mantan presiden.
Baca juga: Satu Hakim MK Nilai Pembentukan UU KPK Punya Masalah Konstitusionalitas dan Moralitas Cukup Serius
Selain itu, Jamiluddin sulit membayangkan Mega dapat mengarahkan para ilmuwan yang menjadi peneliti dan penemu inovasi di BRIN.
Selain memang memiliki kepakaran khusus yang mumpuni, mereka juga bekerja dalam kesenyapan.
Menurutnya, ironis apabila orang-orang sekaliber mereka diarahkan oleh orang yang tak pernah berkiprah di dunia riset dan inovasi.
Baca juga: Ingin Libur Lebaran Tetap Menyenangkan Meskipun di Rumah Saja? Simak 5 Tips dari Lazada
"Jadi, BRIN bukanlah dunia Megawati."
"Karena itu, tak selayaknya ia menerima posisi strategis tersebut."