Aksi OPM

KSAD Ungkap Prajurit TNI yang Membelot ke OPM Baru Berumur 24 tahun, Masuk Tahun 2015

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa mengungkap sosok Pratu Lukius, anggota TNI AD yang membelot ke Organisasi Papua Merdeka (OPM).

TRIBUNNEWS/GITA IRAWAN
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menggelar konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta, Selasa (20/4/2021). 

“Lucky Matuan mantan anggota TNI yang bergabung dengan Tentara pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), bertugas di pos TNI Bulapa Kabupaten Intan Jaya."

"Bahkan dia juga menyerang pos TNI Bulapa,” ungkapnya.

Baca juga: Dihitung Ulang, Utang Obligor BLBI kepada Pemerintah Bertambah Jadi Rp 110,4 Triliun

Dalam serangan itu, lanjut Sebby, TPNPB berhasil menembak tiga anggota TNI di pos.

Ditanya apakah prajurit TNI yang bergabung dengan TPNPB membawa senjata api, Sebby mengatakan, masih akan melakukan pengecekan.

“Bagian itu belum dilaporkan kepada kami,” kata Sebby.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 15 April 2021: Dosis Pertama 10.596.373, Suntikan Kedua 5.713.404 Orang

Sebby mengklaim, ini bukan kali pertama prajurit TNI bergabung dengan OPM.

“Bukan pertama, dulu-dulu juga ada yang bergabung, tahun 1970-an, 80-an banyak yang bergabung ke TPNPB,” ungkapnya.

Termasuk, deklarator 1 Juli 1971 Seth Jafet Rumkorem, mantan anggota Kostrad.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 15 April 2021: Pasien Baru Tambah 6.177, Sembuh 6.362 Orang, 167 Wafat

“Elieser Awom dari Brimob Kotaraja Papua di Tahun 1980-an, Surabut dari Batalyon 753 Arfai Manokwari tahun 1990-an,” bebernya.

Bahkan hingga kini, sambung Sebby, banyak yang mendukung perjuangan OPM.

“Sekarang juga banyak yang undur diri dari anggota TNI-Polri."

Baca juga: MK Batalkan Kemenangan Orient Patriot Riwu Kore di Pilbup Sabu Raijua NTT, Perintahkan Pemilu Ulang

"Ada polisi Yikwa yang jual senjata dan amunisi, dan baru-baru ini ditangkap."

"Itu termasuk yang mendukung TPNPB, dan mendukung perjuangan Papua untuk merdeka dari penjajahan Indonesia,” paparnya.

Sebby kembali menegaskan agar pasukan keamanan Indonesia TNI dan Polri jangan melibatkan warga sipil sebagai mata-mata.

Baca juga: DAFTAR Barang yang Dibeli Edhy Prabowo dan Istri Pakai Uang Eksportir Benur, Habiskan Rp 833 Juta

“Saya ingatkan lagi kepada aparat TNI/POLRI jangan menggunakan tenaga masyarakat sipil dan masyarakat pendatang untuk memata-matai kami masyakat Papua, dengan berbagai alasan."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved