Aksi OPM
OPM Klaim Ada Prajurit TNI Gabung TPNPB, Ikut Serang Pos Militer dan Tembak Tiga Tentara
Dia bergabung dengan TPN OPM sejak Februari lalu. Hal itu diungkapkan Juru Bicara OPM Sebby Sembon.
"Ada polisi Yikwa yang jual senjata dan amunisi, dan baru-baru ini ditangkap."
"Itu termasuk yang mendukung TPNPB, dan mendukung perjuangan Papua untuk merdeka dari penjajahan Indonesia,” paparnya.
Sebby kembali menegaskan agar pasukan keamanan Indonesia TNI dan Polri jangan melibatkan warga sipil sebagai mata-mata.
Baca juga: DAFTAR Barang yang Dibeli Edhy Prabowo dan Istri Pakai Uang Eksportir Benur, Habiskan Rp 833 Juta
“Saya ingatkan lagi kepada aparat TNI/POLRI jangan menggunakan tenaga masyarakat sipil dan masyarakat pendatang untuk memata-matai kami masyakat Papua, dengan berbagai alasan."
"Seperti pendeta di gereja, guru di sekolah, mantri maupun dokter, tukang bangunan, ojek, jual pakaian, dan lain-lain."
“Bila itu cara yang negara Indonesia pakai untuk intelijen, kami sudah tahu cara-cara itu, maka kami tidak segan-segan tembak mati,” ancamnya.
Baca juga: Masih Ada Perusahaan yang Mencicil, Presiden KSPI Dorong Pemerintah Bentuk Satgas THR
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Reza Nur Patria saat dikonfirmasi terkait adanya prajurit TNI bergabung dengan TPNPB OPM, belum memberikan penjelasan.
“Selamat siang, jika ada perkembangan saya sampaikan, terima kasih,” ucap Kapendam melalui pesan singkat.
Tuding Guru SD yang Ditembak Mati Mata-mata TNI-Polri, OPM: Kami Tidak Sembarang Tembak
Kelompok bersenjata Papua menembak mati seorang guru di Distrik Beoga, Kamis (8/4/2021) pekan lalu.
OPM menuding guru yang ditembak adalah mata-mata TNI.
“Manajemen markas pusat KOMNAS TPNPB telah terima laporan bahwa guru Sekolah Dasar yang ditembak mati di Beoga itu adalah mata-mata TNI/Polri."
Baca juga: Perusahaan Wajib Bayar THR 2021 Penuh dan Tepat Waktu, yang Terlambat Didenda 5 Persen
"Yang telah lama diidentifikasi oleh PIS TPNPB, oleh karena itu tidak ragu-ragu ditembak oleh pasukan TPNPB,” ujar Juru Bicara OPM Sebby Sembon melalui keterangan tertulis, Selasa (13/4/2021).
Menurutnya, semua orang Indonesia yang bertugas di wilayah Pegunungan Papua, banyak yang menjadi mata-mata pihak keamanan Indonesia.
“Kami perlu sampaikan kepada semua orang Indonesia yang bertugas di daerah perang di wilayah Pegunungan Papua."
Baca juga: Darmizal Tuding Sosok Ini yang Jerumuskan SBY Daftarkan Merek dan Lukisan Partai Demokrat ke DJKI