Aksi Terorisme
Tiga Warga Jakarta Selatan Jadi Buronan Densus 88, Semuanya Simpatisan FPI
Ahmad juga membenarkan ketiganya terlibat dalam dugaan tindak pidana terorisme kelompok yang ditangkap di Jakarta-Bekasi.
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju, hadir bersama saya Bapak Menteri Agama, Bapak Menteri Sekretaris Negara;
Yang saya hormati para pimpinan dan anggota DPR RI yang hadir;
Yang saya hormati Ketua Umum DPP LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), Bapak Ir Chriswanto Santoso;
Yang saya hormati kiai sepuh beserta para alim ulama, Dewan Penasehat DPP LDII Bapak Kiai Haji Sulthon Aulia Abdul Aziz, Bapak Kiai Edi Suparto, Bapak Kiai Haji Mulyono;
Yang saya hormati keluarga besar dan seluruh jajaran pengurus LDII dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, dan kota yang hadir dari seluruh Tanah Air;
Para undangan, hadirin yang berbahagia.
Alhamdulillah, kita sangat bersyukur bahwa kita mewarisi Bhinneka Tunggal Ika dari para pendiri Bangsa Indonesia.
Walaupun kita berbeda, berbeda suku, berbeda ras, berbeda agama, juga berbeda pandangan dalam keagamaan, tetapi kita tetap saling menghormati, tetap bersatu, tetap rukun, dan bersama-sama bergotong-royong.
Sikap toleran adalah sebuah keharusan, saling menghargai segala perbedaan, termasuk perbedaan keyakinan, saling menghormati dan belajar dari orang lain, sehingga tercapai kesamaan sikap yang saling menghormati dalam perbedaan-perbedaan.
Sikap tertutup, sikap eksklusif, adalah sikap yang tidak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika.
Sikap tertutup akan memicu dan meningkatkan intoleransi, akan merusak sendi-sendi kebangsaan kita.
Praktik-praktik keagamaan yang eksklusif, yang tertutup harus kita hindari, karena sikap ini pasti akan memicu penolakan-penolakan dan akan menimbulkan pertentangan-pertentangan.
Oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh jajaran dan pimpinan, dan keluarga besar LDII, untuk selalu menyuarakan dan meningkatkan toleransi dalam kehidupan sosial keagamaan kita.
Untuk selalu menyuarakan dan melaksanakan sikap terbuka terhadap perbedaan-perbedaan.
Untuk bergaul, untuk bergotong-royong bersama-sama dalam perbedaan, termasuk, sekali lagi, perbedaan pandangan keagamaan.