Virus Corona Jakarta

PEMBELAJARAN Tatap Muka di Jakarta Hanya Kelas 4 SD, 7 SMP dan 10 SMA, Ini Alasannya

Kasubag Humas Kerja Sama Antar-Lembaga Dinas Pendidikan DKI, Taga Radja mengatakan, teknis PTM diawali omurid kelas 4 SD, kelas 7 SMP dan kelas 10 SMA

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTA KOTA/JUNIANTO HAMONANGAN
Teknis pembelajaran tatap muka atau PTM diawali oleh murid kelas 4 SD, kelas 7 SMP dan kelas 10 SMA. Foto ilustrasi: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat menanggapi vaksinasi Covid-19 kepada selebgram Helena Lim, di Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (13/2/2021). 

"Insya Allah kurang lebih ada 96 dari SD sampai SMA yang akan kami ujicobakan di seluruh wilayah Jakarta,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Rabu (31/3/2021) malam.

Baca juga: KPAI : Infrastruktur dan Protokol Kesehatan Pembelajaran Tatap Muka Tak Bisa Paralel Dengan Ujicoba

Ariza mengatakan, seluruh sekolah tersebut telah menjalani asesmen atau penilaian dari Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.

Meski pembelajaran tatap muka bakal dimulai, namun dia memastikan penerapannya dilakukan secara terbatas, dari jumlah pelajar yang masuk hingga jam belajarnya.

Mereka juga diwajibkan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan memakai sabun.

Tidak menutup kemungkinan, kata Ariza, metode pembelajaran tatap muka ini akan dilakukan sampai tahun ajaran baru pada Juli 2021 mendatang.

Baca juga: VIDEO Kunjungan Kerja ke Pemkab Bogor, Komisi X DPR RI Pantau Kesiapan Sekolah Tatap Muka

Hal ini sebagaimana surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; Menteri Agama; Menteri Kesehatan; dan Menteri Dalam Negeri.

Empat menteri itu telah memutuskan, pembelajaran tatap muka di sekolah akan dimulai pada Juli 2021 mendatang.

“Itu kan harapan bersama, namun demikian kita harus melihat fakta, data dan angka-angka yang ada," kata Ariza.

Memang, kecenderungan dari penularan dan penyebaran Covid-19 dan kematian menurun, serta kesembuhan meningkatkan dan vaksinasi meningkat.

Baca juga: Dede Yusuf Sampaikan Orangtua Punya Wewenang dalam Pembelajaran Tatap Muka, Ini Kata Wabub Bogor

"Namun demikian kita harus lebih teliti dan cermat, kita akan putuskan setelah minta pendapat epidemiologi, Forkopimda, satgas pusat dan semua pihak termasuk saran masyarakat,” jelas Ariza. (faf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved