Virus Corona Jakarta
PEMBELAJARAN Tatap Muka di Jakarta Hanya Kelas 4 SD, 7 SMP dan 10 SMA, Ini Alasannya
Kasubag Humas Kerja Sama Antar-Lembaga Dinas Pendidikan DKI, Taga Radja mengatakan, teknis PTM diawali omurid kelas 4 SD, kelas 7 SMP dan kelas 10 SMA
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah menyiapkan konsep pembelajaran tatap muka (PTM) di 100 sekolah saat pandemi Covid-19.
Sekolah yang menetapkan PTM ini hanya berlaku bagi jenjang kelas 4 SD sampai 12 SMA.
Kepala Sub Bagian Humas Kerja Sama Antarlembaga pada Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja mengatakan, teknis PTM diawali oleh murid kelas 4 SD, kelas 7 SMP dan kelas 10 SMA.
Video: Detik-detik Pengendara Motor terseret Arus Banjir Bandang di Flores Timur NTT
Sehari setelah digunakan, ruangan kelas tersebut akan disterilisasi menggunakan cairan disinfektan.
Sehari setelahnya, kata dia, PTM akan diterapkan untuk murid kelas 5 SD, kelas 8 SMP dan kelas 11 SMA. Setelah itu, ruangan akan kembali disterilisasi.
Terakhir PTM akan diterapkan bagi murid kelas 6 SD, kelas 9 SMP dan kelas 12 SMA.
Baca juga: Tak Ada Jam Istirahat saat Uji Coba KBM Tatap Muka, Sekolah Sarankan Siswa Bawa Bekal
Baca juga: SKB Sudah Berlaku, Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tak Perlu Tunggu Juli 2021
“Untuk PAUD, TK serta kelas 1, 2 dan 3 itu belajar di rumah. Rencana kami begitu,” kata Taga pada Senin (5/4/2021).
Dalam kesempatan itu, Taga juga tak menjelaskan nama-nama sekolah yang akan menjadi piloting atau percontohan PTM yang dimulai pada Rabu (7/4/2021) mendatang.
Termasuk durasi PTM yang diterapkan di sekolah, apakah dikurangi atau tidak.
“Ini belum teknis kesana, sampai hari ini sekolah masih pelatihan yang menjadi piloting. Kita tunggu dari kementerian siapa yang siap,” ujarnya.
Baca juga: Kasudin Pendidikan Jakarta Pusat Sebut Tiga Sekolah Siap Gelar Uji Coba KBM Tatap Muka
Berdasarkan data terakhir, kata dia, ada sekitar 100 sekolah yang bakal dijadikan piloting.
Namun angka tersebut bersifat dinamis, artinya berpotensi berkurang berdasarkan hasil pelatihan yang disiapkan Kemendikbud.
“Kami enggak bisa menetapkan karena angkanya masih dinamis, dan kami juga pertimbangkan (keselamatan) anak-anak, jadi enggak bisa buru-buru mana piloting,” ucapnya.
“Jadi sekali lagi untuk PTM saya minta waktu karena informasi dari pak Ketua Pokja itu hasil pelatihan sore ini keluar jadi nanti saya kasih tahu kalau mau fixnya,” lanjutnya.
Baca juga: 170 Sekolah di Kabupaten Bogor Siap Menggelar Pembelajaran Tatap Muka, Dimulai Juli 2021