Banjir Bandang di NTT
Pascabadai Siklon, Ini yang Dilakukan Telkomsel untuk Pulihkan Jaringan di Wilayah NTT
Base Transceiver Station milik Telkomsel mengalami kerusakan akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah kawasan di NTT sejak Minggu (4/4/2021).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pascabencana badai siklon tropis seroja di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, akses telekomunikasi dan jaringan internet masih diupayakan beroperasi normal kembali.
Salah satu penyedia jaringan seluler yang terdampak adalah Telkomsel.
Base Transceiver Station (BTS) milik Telkomsel juga mengalami kerusakan akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah kawasan di NTT sejak Minggu (4/4/2021) kemarin.
Video: Detik-detik Pengendara Motor terseret Arus Banjir Bandang di Flores Timur NTT
Manager Corporate Communication Telkomsel Area Jawa Bali, Erwin Kusumawan mengatakan Telkomsel turut berduka cita atas kejadian badai siklon tropis di NTT.
Menurutnya, Telkomsel terus berupaya untuk memulihkan jaringan di wilayah terdampak badai seroja di NTT.
"Kami turut berduka atas terjadinya bencana banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT pada Minggu (4/4/2021) kemarin," kata Erwin dalam keterangan resminya yang diterima Tribunnews.com, Senin (5/4/2021).
Baca juga: MUI Kota Bekasi Setujui Salat Tarawih Berjamaah Bersyarat, Simak Syarat-syaratnya Berikut Ini
Untuk menjaga kelancaran komunikasi bagi semua pihak, Telkomsel mengoperasikan Mobile Backup Power (MBP) atau genset ke BTS di lokasi terdampak yang membutuhkan pendukung catuan daya listrik.
Sebagai tindak lanjut, Telkomsel melakukan berbagai upaya agar masyarakat yang terdampak bencana bisa menggunakan layanan telekomunikasi dari Telkomsel.
"Kami tengah melakukan berbagai upaya maksimal agar masyarakat dan pihak berwenang di lokasi bencana bisa tetap lancar berkomunikasi," tambah Erwin.
Seperti diketahui, hingga saat ini, dampak cuaca ekstrem ini telah merusak sejumlah fasilitas umum seperti jalan lintas kabupaten, bendungan, hingga memutus jembatan antar desa.
Bandara-bandara di kawasan pulau Flores dan Timor juga masih ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Video Detik-detik Pengendara Motor Terseret Arus Banjir Bandang
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang dibagikan akun your mom miss you @ceruleanscent memperlihatkan detik-detik pengendara motor terseret arus banjir bandang yang melanda Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021).
Dalam video terlihat bagaiman pengendara tersebut di berusaha menerjang banjir dan akhirnya terseret.
Beberapa orang tampak berusaha membantu pengendara tersebut dan motornya agar tidak terseret lebih jauh.
BPBD Kabupaten Flores Timur (Flotim) menginformasikan 27 warga masih diperkirakan hilang akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu (4/4/2021) dini hari tadi.
Baca juga: VIDEO Detik-detik Banjir Bandang Menerjang Flores NTT, Korban Meninggal Tercatat 67 orang
Baca juga: VIDEO Banjir Bandang di Flores Timur Telan Puluhan Korban Jiwa
Baca juga: VIDEO Banjir Bandang dan Longsor di NTT, Puluhan Warga Tertimbun Tanah Longsor
Diberitakan sebelumnya puluhan warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur, NTT, tertimbun tanah longsor saat sedang berada di dalam rumah, Minggu (4/4/2021) dini hari.
Wakil Bupati Flores Timur Agus Boli mengatakan, telah meminta BPBD Flores Timur serta berbagai pihak untuk turun ke lapangan mengevakuasi para korban.
Longsor disebabkan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Sabtu (3/4/2021) hingga Minggu.
Selain longsor, hujan deras juga mengakibatkan sejumlah wilayah di daerah itu terendam banjir.
Baca juga: UPDATE: 44 Orang Meninggal, 7 Lainnya Hilang pada Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Flores Timur
Baca juga: BANJIR Bandang Terjang Flores Timur, BNPB: 23 Orang Meninggal Dunia, 2 Orang Belum Ditemukan
Baca juga: WASPADA Cuaca Ekstrem Seminggu Ini, Picu Bencana Hidrometeorologi dari Banjir Bandang Sampai Angin
Bencana alam banjir bandang dan longsor di NTT menciptakan horor.
Bahkan Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Boli mengatakan, 63 warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur, NTT, tewas tertimbun longsor, Minggu (4/4/2021).
Hingga siang ini ada 23 jenazah yang sudah ditemukan.
"Yang dievakuasi 23 orang dan masih ada yag masih tertimbun," ujar Agustinus dikutip dari Kompas TV, Minggu.
Adapun petugas sudah mendatangi lokasi untuk membantu mengevakuasi para korban.
Baca juga: BREAKING NEWS: Banjir Bandang Terjang Flores Timur NTT, Ribuan Warga Mengungsi
Baca juga: BANJIR Bandang Terjang Flores Timur, BNPB: 23 Orang Meninggal Dunia, 2 Orang Belum Ditemukan
Agustinus mengatakan, dalam mengevakuasi korban pihaknya terkendala alat berat.
"Bantuannya sudah datang, personel TNI-Polri dan pagyuban lain, pramuka, tanaga semua di sana," ujar Agustinus.

Baca juga: Menteri Perhubungan Dalam Waktu Dekat Akan Terbitkan Peraturan Larangan Mudik Lebaran 2021
Terseret Banjir
Banjir bandang yang menerjang Lewotolok, kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata sekira pukul 01.30 WITA, menyebabkan puluhan warga setempat hilang terseret banjir.
Hingga proses pencairan pada pukul 17.00 Wita 13 korban berhasil ditemukan oleh tim pencarian dari pemkab Lembata dan warga setempat.
Diketahui, 13 orang tersebut berasal dari 5 warga Desa Amakaka, 5 warga Desa Tanjung Batu dan 3 warga Desa Waowala.
Baca juga: Baznas Gelar Rakor Untuk Perkuat Pengumpulan dan Pendistribusian Zakat
"Untuk sementara 5 orang ditemukan dari desa Amakaka, 1.Bengang geroda usia 70an, 2. Sarina bunga usia 40an, 3. Kadija ohin usia 60an, 4. Ali prahi usia 50an 5. Cucu dari Ali prahi, kurang tau nama dan identitas" sebut salah seorang warga dari desa Amakaka, Minggu 4 April 2021.
Ia mengungkapkan, hingga saat ini tim sedang melakukan pencarian desa Amakaka yang merupakan desa terparah dari banjir ini. Diperkirakan, puluhan orang saat ini belum ditemukan.
Kepala desa setempat yang dihubungi POS-KUPANG.COM, belum memberikan jawaban. Pasalnya, pihaknya masih melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban banjir.
Perlu diketahui, akibat banjir ini, warga di ketiga desa memilih mengungsi ke kota Lewoleba sembari menunggu keadaan membaik.
Baca juga: Ini Cara Mengecek Terdaftar Atau Tidak Sebagai Penerima BLT UMKM Rp1,2 Juta
Kondisi cuaca, menurut warga hanya terjadi gerimis. Akses jaringan komunikasi dan transportasi darat masih lumpuh total.
Cuaca buruk di Laut Flores menjadi kendala BPBD Sikka belum bisa mengirim bantuan bagi korban badai rob di Pulau Sukun, Desa Samparong, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.
Yang mana saat ini warga di pulau itu sangat mengharapkan bantuan karena diungsikan ke gedung sekolah.
Kalak BPBD Sikka, Daeng Bakir kepada wartawan di Maumere, Minggu (4/4/2021) siang menjelaskan, pengiriman bantuan logistik untuk korban banjir rob yang ada di tempat pengusian Desa Semparong terkendala cuaca buruk.
Baca juga: Demokrat Kubu Moeldoko Tawari AHY Maju Pilgub DKI 2024
"Kami mau antar bantuan menuju Desa Semparong harus gunakan kapal. Kami belum antar logistik bagi korban banjir rob yang ditempat pengungsian karena kondisi cuaca buruk di laut Flores. Jadi bantuan dari BPBD belum bisa kami antarkan," kata Daeng.
Ia menjelaskan, sampai saat ini kapal pengangkut bantuan tidak bisa diberangkatkan ke Desa Samparong karena tingginya gelombang mencapai tiga sampai empat meter.
"Kami tunggu cuaca membaik agar bantuan bagi warga yang terdampak akibat banjir rob bisa diantar," papar Daeng.
Ia mengungkapkan, saat ini ada sekitar 1.195 warga Samparong berada di tempat pengungsian di dua sekolah.
"Hal ini dikarenakan banjir rob yang terjadi beberapa hari ini merendamkan rumah mereka. Sampai saat ini belum ada korban jiwa akibat banjir rob yang melanda Desa Samparong," paparnya.
Baca juga: Kemendagri Harap Kota Bogor Jadi Referensi Nasional SIPD, Bima Arya Siap Jembatani Kendala Kota Lain
Ia pun belum memastikan kerugian yang dialami warga.
Sementara itu, Kadis Sosial Kabupaten Sikka, Deli Pasande kepada wartawan menegaskan, pihaknya sudah menyiapkan bantuan beras untuk membantu warga korban bencana banjir rob di Desa Samparong.
"Perlu kami sampaikan karena kendala cuaca buruk bantuan beras ini belum bisa distribusikan kepada warga yang ada di tempat pengungsian.
Bantuan kita sudah siap. Kita belum bisa distribusikan karena gelombang laut sangat besar. Jadi tunggu laut tenang kita akan langsung berangkat. Prinsipnya pemerintah sudah siap bantu korban banjir rob di Desa Samparong," kata Kadis Deli.
Baca juga: Wapres Maruf Amin: Cara Berpikir Sempit Melahirkan Pola Pikir Menyimpang
Hujan lebat disertai banjir menyapu puluhan rumah dan korban jiwa di Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur.
Selain di Waiwerang, longsor besar terjadi di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Adonara, Kabupaten Flores Timur, Minggu 4 April 2021 sekitar pukul 02.00 WITA.
Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Boli mengatakan, ratusan orang tertimbun longsoran dari gunung Ile Boleng tepatnya di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng yang berada persis di lereng gunung.
Ia mengatakan, dari laporan Kepala Desa Nele Lamadike, Pius Pedang, longsor itu menyebabkan puluhan warga meninggal dunia.
Baca juga: Sambut Ramadan, Transjakarta Gandeng Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Bangun Musala di Halte
Selain nyawa manusia, puluhan rumah juga tertimbun longsor.
"Info terbaru dari Kades Nele Lamadike, bahwa puluhan warga tewas. Jenazah yang sudah dievakuasi sudah belasan. Yang lainnya masih dalam proses evakuasi," ujarnya kepada wartawan, Minggu 4 April 2021.
"Sekarang kami sedang koordinasikan dengan PT Bumi Indah dan CMK untuk segera turunkan alat berat berupa exavator untuk mencari korban. Ada korban meninggal yang ditemukan di Desa Nobo, karena terseret banjir," katanya.
Selain Kecamatan Ile Boleng, banjir bandang juga menyapu puluhan rumah warga di Waiwerang, Adonara Timur. Ada juga beberapa warga yang dilaporkan meninggal dunia.
Baca juga: Hello Ghost Jadi Box Office di Korea Selatan, Falcon Pictures Garap Film Hello Ghost Versi Indonesia
Camat Adonara Timur, Damianus Wuran mengatakan, kondisi saat ini memang belum bisa melaporkan secara data riil, karena semua akses jalan lumpuh total.
"Yang sudah pasti ada tiga orang yang ditemukan meninggal dunia,” katanya.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Flores Timur untuk segera mengambil langkah darurat.
“Kami kesulitan sekali akses jalan, listrik dan jaringan telpon juga terganggu semua. Saya sedang koordinasikan dengan sejumlah Masjid untuk dijadikan tempat pengungsian menampung warga yang rumahnya diterjang banjir,” ujarnya.
Dilaporkan, hingga kini hujan dan banjir masih terus berlangsung di wilayah Adonara Timur, Ile Boleng dan sejumlah kecamatan lain.
Baca juga: Sanggup Persingkat Waktu Perjalanan, Wali Kota Depok Ajak Naik Bus Ini Ketimbang Kendaraan Pribadi
Pohon-pohon besar tumbang dan menutup akses jalan warga. Jalur jalan yang menghubungkan wilayah Koli, Kecamatan Adonara dan Mangaaleng dilaporkan tertutup karena tertimbun longsoran dan pohon tumbang.
Bahkan sejumlah jembatan yang menghubungkan akses dari satu kecamatan ke kecamatan lain juga dilaporkan putus. (Fandi Permana)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Update Longsor Flores Timur: 63 Warga Desa Nelelamadike Tewas, 23 Jenazah Ditemukan", Klik untuk baca: Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Puluhan Warga Ile Boleng Adonara Kabupaten Flores Timur Ditemukan Tewas Tertimbun Longsor ,